Menu

Khasiat Jamu Habis Bersalin, Pulihkan Ibu Si Kembar Lebih Cepat



Khasiat Jamu Habis Bersalin

Jamu di mataku lebih dari sekadar obat tradisional. Tradisi turun temurun ini diracik dengan penuh cinta, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai salah satu pusaka yang harus dijaga. Aku salah satu generasi yang beruntung masih bisa merasakan khasiat jamu tradisional. Lewat racikan jamu habis bersalin warisan nenekku yang dibuat oleh mamaku, aku pun pulih lebih cepat pasca melahirkan si kembar setahun lalu.


Proses Persalinan Si Kembar yang Tak Mudah

Si Kembar Kamaya & Kisae

Aku melahirkan dua putri kembar, Kamaya dan Kisae melalui operasi caesar pada Maret 2023 silam. Kedua anakku lahir sehat dan selamat meski dalam kondisi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Sayangnya kondisiku tak sebaik anak-anakku.

Aku sempat mengalami perburukan pascamelahirkan akibat preeklamsia dan post partum anemia. Selama 3 hari, aku berjuang di antara hidup dan mati dengan banyak alat menempel di tubuhku. Aku tidak bisa melihat apa pun karena pembuluh darah di mataku bengkak dan nyaris pecah. Terlambat penanganan sedikit saja, aku akan buta permanen.

Saat itu, untuk pertama kalinya aku begitu takut mati. Aku takut meninggalkan 2 anakku yang bahkan belum sempat kupeluk. Namun Puji Tuhan, Sang Maha Segalanya itu masih sayang padaku. Aku diberi kesempatan hidup lebih panjang untuk membersamai tumbuh kembang anak-anakku.

Kondisiku perlahan mulai stabil hingga akhirnya bisa pulang ke rumah meski belum dibolehkan langsung turun dari tempat tidur.


Jamu Habis Bersalin, Lebih dari Sekadar Obat Tradisional

Jamu Habis Bersalin Tradisional

Kira-kira seminggu pascamelahirkan, Ibu Ratu, mamaku terkasih rutin menyediakan segelas jamu tradisional racikannya sendiri. Sekilas penampakannya berwarna jingga cerah mirip jamu kunyit asam, namun kata beliau itu adalah racikan jamu habis bersalin.

Jamu habis bersalin versi mamaku terbuat dari berbagai bahan alami seperti kunyit, temulawak, jahe, kencur, adas dan sejumlah bahan lainnya. Rasanya tidak seenak jamu beras kencur atau kunyit asam yang lebih akrab di lidahku, untuk itulah sudah disiapkan penawarnya berupa wedang jahe kayu manis yang rasanya manis segar karena dimasak dengan gula merah. Jika dirasa masih kurang enak, aku boleh menambahkan madu.

Jamu yang dibuat mamaku sama dengan yang dulu sering dibuat mendiang Mbah Utiku. Semasa hidupnya, beliau kerap dimintai tolong ibu-ibu yang habis bersalin di desaku untuk memijat bayi-bayi mereka. Saat pergi memijat bayi, Mbah Uti akan membawa sebotol jamu habis bersalin racikannya sebagai “oleh-oleh” untuk ibunya.

Mbah Utiku bukan dukun bayi atau tukang pijat bayi, beliau tidak pernah mengklaim itu sebagai profesinya. Namun kemampuan beliau sepertinya menyebar sendiri dari mulut ke mulut sehingga adaa saja yang minta tolong. Aku menaruh hormat pada beliau, karena dalam setiap “aksi”nya, beliau tidak pernah memasang tarif atau meminta imbalan. Meski tuan rumah biasanya tetap memberikan sesuatu untuk Mbah Uti bawa pulang sebagai ucapan terima kasih.

Tentu saja racikan jamu yang sama buatan Mbah Uti sudah terlebih dahulu dinikmati mama dan bibiku, saat mereka melahirkan anak-anaknya. Saat aku dan saudara-saudaraku baru hadir di dunia ini.

Aroma jamu, aroma cinta

Di momen pertama kali menenggak jamu habis bersalin racikan Ibu Ratu, tanpa sadar mataku berkaca-kaca. Aroma berbagai rimpang yang melebur dalam segelas jamu mengingatkanku pada aroma nenekku yang selalu tercium tak sengaja setiap kali beliau mendekapku . Aku membatin, andai beliau masih hidup, pasti beliau yang akan meraciknya untukku.

Namun aku juga tersadar, bahwa regenerasi memang harus terjadi. Dan aku lega karena “tongkat estafet” telah dilanjutkan. Ibu Ratu berhasil menjaga “warisan pusaka” peninggalan mendiang Mbah Uti dengan sangat baik. Aku yakin lewat jamu yang Ibu Ratu racik, tertuang banyak sekali cinta di dalamnya.

3 generasi

Aku pun bertekad untuk mempelajari resep jamunya baik-baik dari Ibu Ratu, agar kelak ketika giliran Aya dan Sae yang membutuhkan, aku sudah siap meraciknya dengan penuh cinta.

Jamu habis bersalin di mataku lebih dari sekadar obat tradisional. Sebab ia mampu menghadirkan kembali cinta dari orang terkasih yang sudah lama tiada.


Khasiat Jamu Habis Bersalin

Khasiat Jamu Habis Bersalin

Khasiat jamu habis bersalin sudah umum dirasakan para ibu yang habis melahirkan. Jamu jenis ini membantu ibu pulih dengan cepat dan bisa menjalani masa nifas dengan lebih ringan. Jamu habis bersalin banyak jenisnya, masing-masing daerah (atau keluarga) punya komposisi andalan sendiri. Versi yang praktis juga sudah banyak dijual dalam bentuk kemasan instan.

Meski demikian, khasiatnya bisa dilihat dari kandungan bahan-bahan jamu itu sendiri, antara lain :

Kunyit (Zingiber officinale)

Berkhasiat sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Rimpang ini juga kaya akan berbagai zat seperti curcumin, vitamin C, kalium, mangan, dan magnesium yang sangat baik bagi tubuh ibu selama masa nifas. Kandungan ini juga bisa membantu memulihkan sakit perut dan mempercepat penyembuhan luka pascamelahirkan, baik pervaginam maupun bekas operasi caesar.

Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)
Berdasarkan Nutrients Journal, temulawak terbukti dapat meningkatkan fungsi otak, kadar dopamin, dan bertindak sebagai antidepresan alami. Tak hanya itu, temulawak juga mengandung berbagai senyawa yang baik untuk kesehatan seperti terpenoid, kurkuminoid, dan xanthorrhizol. Senyawa tersebut bersifat antioksidan, antiradang, anyimikroba, hingga antikanker. Temulawak berkhasiat untuk mengobati stretch mark dengan cara meningkatkan fungsi membran kulit, juga berguna sebagai ASI booster.

Jahe (Zingiber Officinale)
Jahe berkhasiat mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan meningkatkan oksigen dan aliran darah ke rahim sehingga mempercepat penyembuhan ibu habis bersalin. Ini karena jahe mengandung senyawa gingerol, shogaol dan paradol yang baik untuk kesehatan tubuh. Jahe juga ampuh meredakan mual bahkan bisa menurunkan berat badan.

Adas (Foeniculum vulgare)
Adas bermanfaat bagi ibu yang baru melahirkan karena dapat membantu melancarkan pencernaan, mengurangi kembung, dan mengurangi gas. Adas juga dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran para ibu secara keseluruhan.

Masih banyak bahan rempah lain yang bisa digunakan dalam racikan jamu habis bersalin. Namun pada umumnya, jamu jenis ini memang dibuat khusus untuk membantu proses pemulihan para ibu yang baru melahirkan dengan lebih cepat.

Pengalamanku sendiri bagaimana?

Aku mengonsumsi jamu habis bersalin racikan Ibu Ratu setiap 2 hari sekali. Sebelumnya aku sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokterku, dan beliau mengatakan jamu justru sangat baik dikonsumsi selama tidak berlebihan.

Terkait hasilnya aku tidak mau banyak bicara. Lihat saja dua foto berikut ini yang diambil dalam jeda waktu kira-kira dua minggu. Ya, hanya dua minggu saja, aku sudah sesegar dan sebugar itu. Nyaris tidak tersisa tanda-tanda bahwa aku sempat kritis sebelumnya.

Pulih lebih cepat

Melewati masa nifas, aku juga masih rutin mengkonsumsi jamu tradisional. Jamu yang kubuat sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia di apotek hidup di rumahku.

Kini, setahun sudah usia si kembar. Berkat jamu tradisional, ibunya bukan hanya berhasil pulih lebih cepat setelah bersalin, namun kini jauh lebih bugar, segar, juga punya  berat badan yang ideal.

Sehat, bugar, dan ideal meski sudah emak-emak


Keluarga Kembara

Selamat Hari Jamu Nasional, mari lestarikan jamu tradisional. Dijamin tidak akan menyesal!


1 komentar:

  1. Selain khasiat bahan-bahannya, secara psikologis minum jamu ini juga terasa beda. Kalau minum minuman kemasan bikin guilty, kalau minum jamu sebaliknya. Merasa kayak, "oke, aku udah berbuat baik untuk tubuhku. Sehat-sehat ya diriku."

    BalasHapus

Baca juga

Mimpi 15.529 Km

Tulisan ini dibuat dengan rasa rindu yang sangat, pada sosok manusia paling kontradiktif yang pernah kukenal : Papa. Mimpi 15.529 km | kuc...