Menu
Recent Post

Suara Remaja Disabilitas untuk Pemilu 2024

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah di depan mata. Kurang dari 3 bulan lagi, tepatnya pada 14 Februari 2024, masyarakat Indonesia bisa memilih langsung pemimpin negara juga para wakil rakyat di parlemen. Digelar serentak di seluruh wilayah NKRI, setiap warga negara yang memenuhi persyaratan bisa memberikan hak suaranya, termasuk remaja juga penyandang disabilitas.

Suara pemilih pemula yang didominasi kaum remaja sangat patut diperhitungkan. Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), dari total daftar pemilih tetap (DPT) yang tercatat untuk Pemilu 2024 yakni 204.807.222 pemilih, 22,85%-nya atau 46.800.161 pemilih merupakan generasi Z.

Di antara para pemilh pemula tersebut, ada sejumlah kelompok disabilitas yang telah dijamin hak suaranya oleh negara seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

Para remaja penyandang disabilitas ini rupanya cukup antusias menyambut pemilu 2024. Tentunya tidak sabar menanti pengalaman menggunakan hak politik untuk pertama kalinya.

Terkait hal ini, pemerintah melalui Badan Pengawas Pemilu rutin melakukan sosialisasi agar para penyandang disabilitas mau berpartisipasi menggunakan hak pilihnya.

Hal ini tergambar dalam talkshow yang digelar Ruang Publik KBR bekerja sama dengan NLR Indonesia bertajuk "Partisipasi Remaja dengan Disabilitas dalam Pemilu 2024" pada Selasa (28/11) lalu. Dua orang narasumber hadir secara virtual, yakni Noviati, S.IP mewakili Pusat Pengambangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat) sekaligus Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah dan Kenichi Satria Kaffah yang Merupakan Seorang Remaja Disabilitas.

Remaja Disabilitas Butuh Difasilitas

Kenichi Satria Kaffah mengaku sangat antusias menyambut pemilu 2024 mendatang. Sebab untuk pertama kalinya remaja ini akan menggunakan hak suaranya.

Meski demikian, diakui Kenichi masih banyak kendala yang dihadapi para penyandang disabilitas dalam memberikan hak suaranya. Selain karena masih kurangnya sosialisasi di sejumlah daerah, terkadang juga ditemui sejumlah TPS yang belum ramah penyandang disabilitas.

"Sosialisasi ini penting sekali, karena banyak teman-teman saya yang belum terjangkau informasi soal pemilu dan menyalurkan hak pilih ini. Padahal kalau tahu, mereka pasti akan sama antusiasnya seperti saya," kata remaja yang akrab disapa Ken ini.

Ken bahkan punya persiapan khusus untuk menghadapi pemilu, salah satunya yakni dengan cara aktif mengikuti sejumlah sosialisasi bersama KPU dan Bawaslu, kemudian meneruskan informasi yang didapat kepada rekan-rekannya.

"Saya berharap remaja dengan disabilitas juga turut berpartisipasi langsung di pemilu ini. Sebab hak suara kami juga patut diperhitungkan dan tentunya sangat berpengaruh karena turut menjadi bagian penting dalam menuju Indonesia Emas 2045.

Panwaslu Fasilitasi Remaja Disabilitas

Menanggapi keluhan remaja disabilitas, Noviati mengatakan tanggung jawab utama panwaslu adalah meningkatkan partisipasi masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini, salah satu yang diprioritaskan adalah memastikan fasilitas yang digunakan sudah dipersiapkan dengan baik, termasuk agar ramah digunakan oleh penyandang disabilitas.

Selain itu, sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 22 Tahin 2022 tentang penyusunan daftar pemilih dan sistem informasi data pemilih, pemerintah sudah memberikan ruang yang seluas-luasnya terhadap disabilitas mulai dari hak untuk didaftar sebagai pemilih, hak memberikan suara secara rahasia, hak atas TPS yang accesible, termasuk untuk mencalonkan dan dicalonkan sebagai anggota legislatif termasuk jika ada disabilitas yang berkeinginan untuk mendaftar sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

"Panwaslu sudah seharusnya memfasilitasi penyelenggaraan pemungutan suara bagi penyandang disabiltas. Termasu memastikan agar lokasi TPS harus accesible yaitu tidak berundak, tidak ada loran armpit, dan bilik suara harus lebar disesuaikan dengan kursi roda," jelas Noviati.

Dengan semua fasilitas itu, seharusnya tidak ada lagi penghalang bagi penyandang disabilitas untuk memberikan hak pilihnya.

Lebih lanjut tentang talkshow ini bisa disimak melalui channel YouTube Berita KBR.


0


Minyak Jelantah, Masa Depan Energi Terbarukan Indonesia

Sebagai emak kucing kampung sekaligus ibu rumah tangga yang cukup rajin memasak untuk keluarga, saya rupanya cukup banyak menghasilkan minyak jelantah.

Minyak jelantah adalah minyak limbah sisa penggorengan. Bisa berasal dari minyak apapun yang biasa digunakan memasak, namun kalau minyak jelantah saya umumnya berasal dari minyak goreng sawit.

Seperti halnya limbah rumah tangga lainnya, tadinya saya tidak terlalu peduli soal minyak jelantah ini. Yang saya tahu, minyak ini cukup berbahaya bagi lingkungan, sehingga perlu berhati-hati saat membuangnya.

Saya biasa mengumpulkan minyak jelantah untuk diberikan pada yang biasa mengangkut sampah di rumah kami. Katanya minyak jelantah bisa dijual untuk dipakai sebagai salah satu bahan pembuatan sabun.

Entahlah, saya tidak tahu pastinya seperti apa. Juga terlalu malas untuk menjualnya sendiri. Jadi biarlah kalau ada orang lain yang mau menjualnya, yang penting saya bungkus baik-baik setiap kali mau "dibuang".

Namun ternyata minyak jelantah yang selama ini dikenal sebagai limbah tak berguna ini menyimpan potensi menjanjikan. Tidak tanggung-tanggung, minyak jelantah rupanya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi, yakni salah satu sumber energi terbarukan yang belakangan sedang banyak dibicarakan banyak orang.

Wah, sungguh merupakan fakta yang bikin mind-blowing. Saya belum pernah tahu fakta ini sebelumnya, sampai mengikuti online gathering bersama geng #EcoBloggerSquad belum lama ini yang
bertajuk "Mengulik Energi Terbarukan yang Sedang Ramai Diperbincangkan".

Gathering online Eco Blogger Squad


Dalam agenda ini, hadir Kak Regina Muthia Sundari (Research Manager at Traction Energi Asia) selaku narasumber. Pemaparan menarik dari Kak Refina akan saya rangkum di postingan ini, jadi baca sampai selesai ya!

Pentingnya Energi Terbarukan untuk Masa Depan Bumi


Apa sih energi terbarukan itu?


Macam-macam sumber energi terbarukan

 


Energi terbarukan adalah suatu energi dari sumber daya alam yang sudah tersedia di alam dan cepat tersedia kembali. Berbeda dengan energi berbahan dasar fosil (batubara, minyak bumi, gas alam) yang selama ini kita kenal, energi terbarukan ini tidak akan habis karena terbentuk "sendiri" oleh proses alam yang berkelanjutan.

Sampai saat ini, kita sudah mengenal beberapa bentuk sumber energi terbarukan ini, yakni : tenaga air, tenaga angin, tenaga uap, tenaga panas bumi (geothermal), tenaga surya, tenaga gelombang laut, dan bioenergi.

Memangnya kenapa sih kita perlu transisi ke sumber energi terbarukan segala? Kan ribet, pakai sumber energi yang sudah dikenal selama ini aja kenapa?

Ini erat kaitannya dengan masa depan bumi kita. Dibandingkan dengan energi fosil yang selama ini kita kenal, energi terbarukan itu lebih banyak kelebihannya karena lebih rendah emisi, lebih ramah lingkungan, juga lebih rendah biaya. Penggunaan energi terbarukan ini bahkan mampu menurunkan 1,25% emisi CO2 per kapita. Energi terbarukan juga salah satu kunci dalam mengontrol emisi gas rumah kaca yang selama ini jadi "biang kerok" pemanasan global.

Nah, Indonesia diketahui juga mulai concern untuk transisi energi terbarukan ini. Dimulai dengan Indonesia yang turut menandatangani Paris Agreement bersama negara-negara lain yang sepakat untuk mencapai Net Zero Emission (NZE).

Belum lama ini, Indonesia juga sudah melakukan uji terbang pesawat komersil dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF). SAF ini salah satu bioenergi karena merupakan bahan bakar dengan komponen nabati yang disebut bioavtur yang diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Cilacap.

Tidak mau menyia-nyiakan iklim tropis yang selalu banjir matahari, Indonesia juga punya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar se-Asia lho. Yakni PLTS Teraping Cirata di Purwakarta, Jawa Barat. Rencananya, PLTS yang dibangun di atas area seluas 250 hektare lebih dengan 340.000 panel surya ini akan mulai beroperasi awal 2024 nanti.
PLTS Cirata

Indonesia juga punya potensi sumber energi terbarukan lain seperti pembangkit listrik tenaga gelombang (yang saat ini mulai diteliti di daerah Mentawai), juga geothermal. Tidak heran lantaran letak geografis kita yang bukan hanya kaya laut, namun juga kaya panas bumi karena berlomasi di ring of fire.

Menurut data dari Badan Geologi Kementerian ESDM per Desember 2020, total potensi energi panas bumi Indonesia mencapai tak kurang dari 23,7 GW. Hingga saat ini, Indonesia sedikitnya sudah memiliki 16 PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi) yang beroperasi dengan total kapasitas 2,1 GW, terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat. Di Pulau Jawa sendiri, ada PLTP Dieng, PLTP Darajat, PLTP Salak, dan PLTP Karaha. Keren kan?

Minyak Jelantah, Masa Depan Energi Terbarukan Indonesia

Minyak jelantah untuk Biodiesel 

Dari sekian banyak energi terbarukan di Indonesia, ada satu yang sebetulnya paling cepat, paling mudah, dan paling cocok diterapkan karena sesuai dengan karakteristik orang Indonesia. Yakni minyak jelantah yang dijadikan sumber energi terbarukan.

Minyak jelantah tergolong bioenergi, yakni energi terbarukan yang berasal dari sumber biologis. Selain dari kelapa sawit, bionergi bisa didapat dari sumber lain juga, seperti kayu, tebu juga tanaman lainnya.

Minyak jelantah bisa dijadikan bahan baku bioenergi karena punya komposisi kimia yang sangat mirip dengan kelapa sawit yang diketahui sudah mulai diproduksi sebagai bahan baku biodiesel. Minyak jelantah juga tergolong limbah yang berbiaya rendah dan sangat minim emisi gas rumah kaca.

Terlebih, dengan gaya hidup masyarakat Indonesia yang suka banget goreng-gorengan, pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel ini tentunya sangat layak ditingkatkan. Potensi minyak jelantah nasional mencapai 1,2 juta kilo liter atau setara dengan 8-10% kebutuhan biodiesel nasional.

Ketimbang hanya berakhir sebagai limbah, tentunya akan lebih baik jika bisa diolah sebagai sumber energi, bukan?

Sudah saatnya ibu rumah tangga sepertiku mulai concern dengan minyak jelantah ini. Jika selama ini dibuang begitu saja sampai bikin wastafel tersumbat, cobalah dengan mengumpulkannya.

Setelah itu, cari tahu informasi pengepul minyak jelantah yang ada di daerah masing-masing. Biasanya para pengepul ini memang rutin menerima minyak jelantah dari rumah tangga maupun UMKM. Pengepul kemudian akan menyetorkan pada BUMD atau lembaga lain yang ditunjuk untuk kemudian disalurkan ke SPBU. Terakhir baru dikirim ke tempat pengolahan


Nah, di daerahmu sudah ada pengepul minyak jelantah kah?

0


Agen BRILink

Mama saya adalah bagian dari generasi boomer yang masih sangat gagap teknologi (gaptek). Meski sudah saya bujuk berkali-kali agar mau mengganti ponsel dengan android pemberian kami anak-anaknya, beliau lebih memilih setia dengan nokia senternya yang cuma bisa menelepon dan SMS. Saat ini, beliau tinggal di sebuah dusun di dekat perkebunan sawit di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Sebagai anak yang kini diboyong suami ke tanah jawa dan tinggal jauh dari mama, hal ini cukup menyulitkan. Terlebih jika berhubungan dengan transaksi keuangan. FYI, mama yang sudah janda itu sekarang punya kesibukan berternak jangkrik yang penghasilannya ternyata lumayan juga. Bahkan kadang melebihi income saya sebagai freelancer. Padahal, usaha mama hanya skala rumah tangga saja yang semuanya beliau kerjakan seorang diri.

Dulu saat saya masih tinggal di Sumatera Selatan, mama sering meminta saya menyetorkan sebagian uang hasil ternaknya ke rekening tabungan. Namun karena saya sudah tidak di sana lagi, mama tidak lagi punya seseorang untuk dimintai tolong.

Selama beberapa waktu, mama hanya menyimpan uang miliknya dari hasil penjualan jangkrik di rumah saja dalam wujud cash. Saya sempat merasa was-was karena jelas tidak terjamin keamanannya. Namun juga tidak bisa banyak membantu karena kami terpisah kota. Terlebih, jika mama harus setor langsung ke bank itu sungguh merepotkan karena menuju unit bank terdekat harus menempuh jarak belasan km dengan akses jalan tanah dan berbatu yang sangat memprihatinkan. Berdebu saat panas, dan jadi genangan bak kolam di musim penghujan.

Untunglah kondisi itu tidak berlangsung lama, sebab kemudian ada agen BRILink perdana yang beroperasi di dusun mama. Adapun BRILink adalah perluasan atau perpanjangan tangan layanan BRI di mana BRI menjalin kerjasama dengan nasabah BRI sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbank-kan nasabahnya.

Agen BRILink, Jembatan Digitalisasi untuk Generasi Gaptek


Mama dan usaha ternak jangkriknya


Mama saya bukanlah satu-satunya yang gaptek. Nyaris sebagian besar masyarakat di dusun mama saya masih belum mampu mengikuti pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Jangankan mereka yang tinggal di dusun yang jauh dari perkotaan, di lingkungan tempat saya tinggal di Kota Bandung saat ini, saya masih banyak menemui orang-orang yang sama gapteknya dengan mama saya.

Mereka yang umumnya sudah memasuki usia lanjut tersebut kerap meminta tolong orang lain untuk melakukan sejumlah transaksi perbankan. Hal ini dapat dimaklumi karena memang tidak semua masyarakat mampu mengikuti digitalisasi perbankan.

Dalam hal ini, Agen BRILink rupanya telah terbukti mampu menjadi jembatan penghubung, sehingga lapisan masyarakat yang gaptek atau yang belum familiar terhadap digitalisasi BRI sekalipun tetap bisa menikmati kemudahan dan tetap terlayani dengan baik.

Komitmen BRI untuk Indonesia lebih cepat menikmati digitalisasi ini dibuktikan melalui Agen BRILink yang menerapkan strategi hybrid bank. Kemampuan BRI untuk menyediakan layanan digital yang dikombinasikan dengan manual ini memang patut diacungi jempol karena bisa menyentuh semua lapisan masyarakat dan punya peran penting dalam roda perekonomian.

Fitur-fitur yang tersedia di Agen BRILink juga telah memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat. Bukan hanya layanan perbankan saja seperti setor tarik tunai, pinjaman atau pembukaan rekening, namun juga mencakup pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, serta transaksi lainnya.

Saat ini, BRI telah memiliki 666 ribu AgenBRILink yang tersebar di lebih dari 59 ribu desa. Jumlah tersebut tercatat telah mengcover 80% dari total desa di Indonesia.


Adapun volume transaksi AgenBRILink selama Januari – Juni 2023 telah mencapai sebesar Rp675,8 triliun. Apabila dihitung setiap tahun, AgenBRILink telah menghasilkan nilai transaksi kurang lebih Rp1.300 triliun.

Dari transaksi tersebut dihasilkan fee based income sebesar Rp 1,4 triliun setiap tahunnya, dan agen sendiri dapat menerima 2 hingga 3 kali lipat fee based income sebagai sharing fee.

Tak hanya itu, salah satu implementasi layanan digital juga dibuktikan melalui super apps BRImo. Tercatat, user BRImo saat ini mencapai 27,8 juta dengan nilai transaksi tumbuh 76,3%. Artinya transaksi lewat BRImo sudah mencapai nominal Rp1.896 triliun.

Dengan segala kemudahan ini, BRI telah menjelma menjadi sahabat masyarakat sekaligus pahlawan UMKM karena terbukti hadir memudahkan setiap transaksi keuangan dan kebutuhan layanan perbankan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
0

Looking ahead to Black Friday 2023, Popilush has some of the best options for us when it comes to shopping in style. Whether it's a versatile bodysuit for everyday use or a fashionable shaper dress, Popilush can meet your needs. So why wait? Start exploring everything Popilush has to offer today and embrace your new shopping experience!

IMG_256

The CloudSense Seamless Long-Sleeve Bodysuit is the best bodysuits shapewear for those who want a great purchase and who also like a piece that helps you in more ways than you can imagine.

You will find this piece in three basic colors that help when choosing, as each of them has a characteristic and at the same time allows you to make combinations, whether adding accessories or wearing pants, skirts, shorts or even a dress. you can match what's underneath with it.

Furthermore, you will find this piece in six great sizes for all body types and I want to say that it is the piece that suits both a trip to the gym and when you want to go to a party and want to create a look. more specific.

IMG_256

The Built-In Shapewear Modal Lounge Dresses are wonderful lounge dresses for all tastes and at the same time are also great choices for those who love this type of clothing, as it has three unique styles that at the same time combine with the most varied outfits. occasions.

Furthermore, it is a piece that has a very pleasant fabric that will shape and define the body in specific places such as the hips, waist and abdomen. In addition to giving you a beautiful body, it also gives you that hourglass shape, perfect for those who want to show off the best they have.

You can also find it in five great colors that allow you to create the most diverse combinations you can imagine and at the same time, if you put a piece on top, as well as accessories, jewelry and shoes, they give a whole change to the look and make it more attractive. your face and also with your unique style.

And to further complement it, it is available in six sizes that suit the most different body types, meaning it's a favorite for every moment. 

IMG_256

The Built-In Shapewear Sexy Lace Slip Split Maxi Dress is a shaping dress that is also wonderful for parties and at the same time has a more seductive feature for creating your look.

It also has a system that helps define the hips, waist and abdomen, thus helping to favor the areas that are most perfect on your body, in addition to allowing the body to look even more beautiful in an hourglass shape.

With the side slit and its three colors, the possibility of creating incredible looks increases even more, as it matches all types of accessories, jewelry and semi-jewelry that you decide to wear.

In this case, I recommend it more for festive events and for the most beautiful and complete pieces to be used.

0



Saya senang, kian hari makin banyak anak-anak muda yang melakukan aksi nyata menjaga bumi yang kian menua ini. Salah satunya seperti yang dilakukan 5 mahasiswa Universitas Padjadjaran yang berhasil memanfaatkan kulit biji kopi untuk dijadikan gelas yang bisa dikonsumsi. Kulit biji kopi yang semula adalah limbah, berhasil dimanfaatkan 5 mahasiswa jurusan teknologi pangan ini menjadi produk yang ramah lingkungan.

Kelima mahasiswa tersebut yakni Ardhia Pramesti, Widya Silva Gramita, Sabrina Maharani Putri, Afina Viany Judawisastra, dan Fahruni Alya Jasminea Bayuaji. Mengutip detik dot com, produk inovatif itu diberi nama Scara Cup dan saat ini sudah bisa dipesan dengan sistem preorder melalui akun instagram @scara.cup

Apa yang dilakukan kelima mahasiswa tersebut menurut saya bukan hanya kreatif, namun juga solutif terhadap sejumlah isu-isu kerusakan bumi. Dengan menjadikan gelas kopi sebagai cemilan yang bisa dimakan, masyarakat (atau setidaknya kalangan pecinta kopi) tidak perlu menambah sampah plastik atau kertas yang selama ini dijadikan kemasan produk-produk kopi. Scara cup juga bisa menghemat penggunaan air yang selama ini dipakai untuk mencuci gelas-gelas atau cangkir-cangkir bekas kopi.


Senangnya kalau cangkir ini beneran bisa dimakan
__________________________________________________________________

Sebelum bergabung dengan Eco Blogger Squad, saya selalu berpikir perkara menjaga bumi itu selalu bicara hal-hal besar. Turun langsung ke lapangan mereboisasi hutan, mengganti sumber energi, atau melakukan penelitian-penelitian besar yang butuh otak dan dana tidak sedikit misalnya. Namun rupanya tidak harus begitu. Menjaga Bumi bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja, bahkan berangkat dari hal sepele seperti kebiasaan makan sehari-hari.

Dalam online gathering Eco Blogger Squad bertajuk “Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia” yang saya hadiri pada Jumat (20/10) lalu, salah satu narasumber yakni Jaqualine Wijaya selaku CEO dan co-founder Eathink membahas banyak hal terkait keberlanjutan pangan. Saya benar-benar baru tahu bahwa dunia pangan ternyata punya kaitan sangat erat dengan isu-isu kelestarian bumi.

Singkatnya, dengan menerapkan Sustainable Food System atau sistem pangan berkelanjutan, yakni sistem yang menjaga ketahanan pangan dan gizi sedemikian rupa, sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan ikut terjaga pula hingga tetap tersedia untuk generasi berikutnya di masa mendatang.

Menerapkan sistem pangan yang berkelanjutan dengan cara paling gampang adalah dengan tidak menyia-nyiakan makanan. FYI, limbah makanan itu mencemari lingkungan banget lho. Mirisnya, Indonesia saat ini ada di urutan ketiga sebagai negara yang paling banyak menghasilkan limbah dari sisa makanan setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi di tahun 2023. Lebih miris lagi, limbah sisa makanan terbanyak itu justru berasal dari rumah-rumah, dan bukannya dari restoran atau industri makanan lainnya.


Nah lho, siapa yang masih suka menyia-nyiakan makanan? Saya paling gemes kalau ada yang kalap mengambil makanan saat kondangan atau sarapan buffet di hotel, tapi tidak dihabiskan. Padahal tinggal ambil secukupnya dan ambil lagi kalau dirasa kurang. Jika yang membaca tulisan ini masih jadi pelaku buang-buang makanan, ingatlah kalau dengan menghabiskan makanan di piringmu, kamu sudah berperan dalam menjaga keberlangsungan bumi kita lho. Keren ga tuh?

Issoke ambil banyak ASAL dihabiskan

Lebih jauh lagi,Jaqualine menjelaskan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan ini, setidaknya ada 3 isu utama yang perlu dituntaskan, yakni : Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), tantangan kecukupan gizi (nutritional challenge), dan sampah makanan (food loss/food waste).

Caranya bagaimana?

Untuk kita-kita yang “bukan siapa-siapa” ini, masih bisa turut berperan kok. Bisa dimulai dengan menerapkan pola makan sehat dan ramah lingkungan. Hindari makanan-makanan yang meninggalkan banyak jejak karbon baik dari segi bahannya maupun kemasannya. Galakkan kembali makanan sehat yang berasal dari pangan lokal. Makanan sehat tuh ga harus mahal atau kebarat-baratan, makan pecel sayur aja udah sehat banget lho.

Kita juga bisa mulai memperhatikan label pada kemasan makanan. Pilih yang nutrisinya benar-benar dibutuhkan tubuh. Juga perhatikan kandungan gula, garam, juga bahan sintetisnya (sebaiknya dikurangi). Dan yang paling penting, sebisa mungkin jangan sampai ada makanan yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Habiskan isi piringmu, dan kalau terpaksa banget ada sisa sampah saat memasak, bisa diolah jadi kompos dulu atau dijadikan pakan ternak. Pokoknya sebisa mungkin jangan sampai ada sisa makanan.

Anak-anak Muda dengan Semangat Menjaga Bumi yang Kian Menua


Mahasiswa Unpad dengan Scara cup-nya, juga Jaqualine dengan Eathink-nya bukanlah satu-satunya anak muda yang hadir dengan semangat menjaga bumi yang kian menua. Masih dalam online gathering Eco Blogger Squad yang saya hadiri pekan lalu, saya juga berkenalan dengan Ketua Sentra Kreatif Lestari Siak (SKELAS), Cerli Febri Ramadani dan Manajer Bioenergi Trend Asia, Amalya Reza.

Adapun SKELAS sendiri merupakan sentra kreatif yang saat ini fokus mengembangkan inovasi produk lokal sehingga dapat mewujudkan kelestarian alam, budaya, juga perekonomian masyarakat.

Mungkin sudah banyak dari kita yang tahu bahwa kabupaten Siak, Riau, adalah salah satu wilayah di Indonesia dengan masalah deforestasi dan kebakaran hutan, terutama lahan gambut. SKELAS berupaya untuk mempertahankan kelestarian wilayahnya. Jika tidak bisa menghentikan ulah oknum-oknum nakal yang menyalahgunakan lahan gambut, maka setidaknya bisa mengatasi masalah yang mereka timbulkan. Sebagai contoh, SKELAS membantu promosi dan pemasaran Puan Pina, sebuah produk minuman nanas berkualitas produksi UMKM setempat yang melibatkan mitra kebun petani lokal dan kelompok wanita tani. Produk ini mampu mencegah kebakaran hutan dan lahan lho.

Sementara itu, Amalya Reza fokus menggaungkan tentang bioenergi dari materinya. Bioenergi sendiri merupakan sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan organik, biasa kita sebut biomassa. Material organik ini lalu diubah menjadi panas, listrik, biogas, dan bahan bakar cair. Sayangnya, rupanya di negeri ini berlangsung praktek pembakaran hutan dengan kedok bioenergi.

Namanya adalah co-firing biomassa, yaitu metode pencampuran batubara dengan biomassa seperti pelet kayu, pelet sampah, serbuk kayu, cangkang sawit, serbuk gergaji, dan sekam padi yang diklaim lebih hijau. Nah, produksi biomassa skala besar seperti ini justru mengancam kelestarian lingkungan kita karena mendorong penggunaan lahan dan pembakaran hutan besar-besaran. Biomassa yang dicampur batubara ini tidak mengurngi paparan polusi yang sudah lebih dulu diderita warga. Klaim palsu seperti ini perlu diluruskan agar masyarakat tidak salah kaprah dan bisa segera bertindak bersama.

___________________________

Pada akhirnya, ada banyak cara untuk kita menjaga Bumi. Saya rasa, sudah bukan zamannya lagi untuk kita tutup mata dan merasa "itu bukan bagian gue". Mungkin kita belum mampu melakukan hal-hal besar seperti yang dilakukan anak-anak muda dalam tulisan saya di atas. Namun, kita selalu bisa mulai dari hal-hal sederhana, bukan?

Yuk, jaga bumi kita!

0

 

ASUS Zenfone 10 

Jadi aku sekarang lagi butuh banget smartphone baru yang kameranya bagus. Soalnya belakangan ini sedang punya kesibukan baru. TikTok-an bareng my twin baby girls, Aya dan Sae. Eh beruntungnya aku karena ternyata ASUS hari ini baru launching Zenfone 10, ponsel yang fitur kameranya bener-bener aku butuhkan banget.

Cerita sedikit nih, berawal dari perasaan galau melihat akun TikTok-ku yang terbengkalai sejak dibuat 2 tahun lalu, beberapa bulan lalu aku mulai mengaktifkannya kembali. Tadinya akun media sosialku hanya IG dan FB saja.

Aku mulai upload berkala video-video bayi kembarku yang lagi lucu-lucunya di TikTok. Tidak ada ekspektasi apa pun sebelumnya karena hanya berbekal video keseharian yang direkam random. Selain buat back up dokumentasi, juga buat menghibur diri di sela rutinitas kesibukan ibu baru dengan segala drama dan keriwehannya.

akun TikTok si kembar

Tanpa diduga, salah satu video Sae ternyata masuk FYP (For your page) dengan total view mencapai 28 ribu. Mungkin itu jumlah yang biasa saja, banyak video lain yang lebih viral. Namun menurutku, itu sudah merupakan sebuah pencapaian luar biasa mengingat aku memulainya hanya dengan 9 followers (itu pun salah satunya adalah akun Nugi, bapaknya anak-anak).

Ketika kemudian ada satu video lain yang menyusul FYP, kali ini dengan view lebih banyak (131 ribu), jumlah followers-ku meningkat pesat dan mencapai 1000 lebih hanya dalam waktu satu bulan saja.

Di titik itulah, aku yang tadinya menganggap tiktok hanya sebagai media hiburan biasa, mulai berpikir untuk mengelola akun TikTok tersebut dengan serius. Terlebih sudah jadi rahasia umum jika TikTok bisa dimanfaatkan sebagai lumbung penghasil pundi-pundi rupiah.

Merajut Mimpi untuk Twin Baby

My baby twins

Tidak mudah membesarkan dua bayi sekaligus. Meski aku percaya bahwa anak punya rejeki-nya sendiri-sendiri dari Tuhan, namun sebagai orang tua aku tetap harus berupaya sebaik-baiknya agar anak-anakku bisa tumbuh maksimal dan tercukupi segala kebutuhannya.

Aku sempat galau terkait masa depan anak-anakku, khususnya untuk biaya pendidikannya kelak. Aku dan suamiku hanya mempersiapkan diri untuk satu anak saja. Ketika ternyata diberi "kejutan" dua anak sekaligus, aku sempat oleng.

Memiliki dua putri sekaligus membuatku tidak lagi memungkinkan bekerja full time di luar rumah. Tentu sulit pula mencari baby sitter atau pengasuh yang mau mengasuh dua anak dengan budget gaji pas-pasan. 

Namun jika tidak ada penghasilan tambahan untuk ditabung dari sekarang, aku takut tidak bisa menyekolahkan putri kembarku dengan layak di masa depan.

Namun sekarang, aku mulai bisa melihat jalan keluarnya. Ya, lewat berkarya di media sosial. Terlebih, anak-anakku rupanya sangat kooperatif dan bisa diajak bekerja sama dalam membuat konten (yang lebih terasa seperti mengajak mereka bermain bersama). Beberapa brand bahkan sudah tertarik mengajak Aya dan Sae bekerja sama.

Keinginan menjadikan keluarga kami sebagai "seleb tiktok" di masa mendatang kian menguat mengingat latar belakang Nugi yang sudah bertahun-tahun bekerja di sebuah perusahaan digital agency. Jika dia sudah terbiasa meng-handle akun-akun media sosial banyak brand besar, mengapa tidak dimanfaatkan ilmu dan pengalamannya itu untuk membesarkan akun anak-anaknya sendiri?

Dan ya, aku dan Nugi sudah mulai merajut mimpi untuk menjadi seleb tiktok wannabe bersama anak-anak kami. Kami mulai menyusun strategi untuk jangka waktu 2 atau 3 tahun ke depan.

Namun sebelum memulai segalanya, aku butuh gear yang mumpuni terlebih dahulu. Ponsel lama milikku yang dibeli hampir 3 tahun lalu sudah tidak layak untuk dipakai "bekerja keras". Aku mencari handphone dengan fitur kamera yang bisa mendukungku menghasilkan gambar-gambar terbaik untuk memproduksi konten berkualitas.


Fitur Kamera Nan Juara

Kamera ASUS Zenfone 10 yang jernih

Seperti yang kusinggung di awal tulisan, aku beruntung ASUS merilis Zenfone terbarunya hari ini. Karena dari hasil ngepoin fitur-fiturnya, fitur kamera ASUS Zenfone 10 ini sungguh juara. 

Dilengkapi kamera utama belakang  50 MP dan ultrawide 13 MP serta kamera depan dengan resolusi  32 MP, kamera ASUS Zenfone ini sudah sangat cukup menghasilkan gambar dan video jernih untuk kebutuhan kontenku.

Namun yang lebih kece, smartphone Zenfone 10 ini rupanya dilengkapi 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer 2.0. Fitur ini membuat hasil gambar yang diambil tidak goyang meski diambil dengan tangan yang tremor atau dilakukan sambil berjalan.

Hal itu lantaran hardware anti-shake OIS, Electronic Image Stabilization (EIS) dalam Zenfone 10 yang adaptif dan di-upgrade, serta dipadukan dengan auto-focus cepat. Karena adaptif itulah makanya otomatis mengikuti arah atau pergerakan pemotret dan obyek video sehingga kualitas gambar yang dihasilkan tetap bagus dan tidak goyang.

Tidak cukup sampai di situ, saya merasa kamera Zenfone 10 ini betul-betul menjawab kebutuhan ibu yang kepingin ngonten bareng anaknya. Kenapa begitu?

Ngonten bareng anak bayi itu tidak mudah. Seringkali video atau foto terbaik diambil dengan cara spontan dan sangat tergantung momentum. Tidak pernah ada yang tahu pasti kapan bayi-bayi itu melakukan momen lucu atau konyol yang sangat bagus untuk diabadikan. Ketika momen datang, seringkali tangan tidak cukup cepat untuk membuka kamera HP. Apalagi kalau HPnya ternyata terkunci, PR lagi deh harus membuka kata sandinya.

Namun ASUS Zenfone 10 ini punya fitur Quick Shot.  Cukup dengan cara 2x tekan tombol volume dengan cepat, kamera sudah langsung berfungsi dan momen pun bisa langsung diabadikan. Bahkan bisa tetap dilakukan meski layar dalam kondisi terkunci lho! Dijamin ga ada lagi cerita ketinggalan momentum merekam kelucuan anak.

Zenfone 10 untuk Berbagai aktivitas 

Selain itu, ngonten dengan anak bayi itu cukup beragam karena aktivitas yang bervariasi. Bisa indoor seperti konten keseharian mereka bermain di dalam rumah atau konten membuat resep-resep MPASI, bisa juga aktivitas outdoor seperti saat mereka eksplor lingkungan atau jalan-jalan bersama orang tua.

Nah, fitur kamera ASUS Zenfone 10 sudah dilengkapi dengan sederet fitur canggih untuk mengabadikan gambar dalam berbagai situasi dan kondisi. Antara lain : AI Object Sense, HyperClarity, Flexible Portrait Mode, Handheld Light Trail, dan RGBW Technology. 

Dengan semua fitur ini, gambar-gambar yang dihasilkan tetap tajam, jernih, dan stabil bahkam dalam kondisi minim cahaya sekali pun.


Desain Elegan dan Pilihan Warna Menawan

Desain Elegan ASUS Zenfone 10

Masih menjawab kebutuhan ibu-ibu content creator, ASUS Zenfone 10 ini hadir dengan desain elegan. Dibuat dengan ukuran layar 5,9” dan berat 172 gram, ukuran smartphone ini betul-betul pas dalam satu genggaman tangan. Tidak kebesaran, tidak kekecilan. Tidak terlalu berat, juga tidak pula terlalu ringan. Pas untuk tangan ibu-ibu yang kadang sudah riweh dengan berbagai bawaan termasuk gendongan bayi dan botol susu.

Dengan ukuran yang pas bahkan muat masuk kantong, ponsel ini jadi lebih mantap kalau digenggam sehingga bisa meminimalisir risiko tergelincir dari telapak tangan sendiri.

Lalu, demi mempermudah akses pada aplikasi dan fitur-fitur favorit, ASUS Zenfone 10 dilengkapi dengan fitur Zen Touch 2.0 dan Edge Tool 2.0 yang memungkinkan kita mengakses fungsi-fungsi favorit dengan lebih cepat! Perhatikan pada bodi ASUS Zenfone 10 ini. Di bawah tombol volume pada sisi, ada tombol memanjang lain yang sekilas seperti tombol volume. Tapi bukan, itu adalah fitur ZenTouch. 

Cukup diusap lembut dengan jempol tangan, kita sudah bisa mengakses fungsi-fungsi kesayangan seperti membuka kunci layar, pemutaran video, membaca notifikasi, dll. Nah, kalau EdgeTool adalah seperangkat shortcut di bagian sisi layar sentuh untuk mengakses menu-menu favorit, misalnya: Galery, Bluetooth, WiFi, Hotspot, dsb.

Di momen ketika seorang ibu dituntut harus multitasking, fitur ZenTouch 2.0 dan EdgeTool 2.0 tersebut sangat membantu. Lebih mudah, praktis, dan cepat. 

ASUS Zenfone 10 juga seolah paham jika ada insiden kecil yang mungkin terjadi selama ibu memproduksi konten bersama bayi. Ketumpahan susu misalnya. Untuk itulah, ponsel ini sudah dibekali dengan IP68 water resistance yang membuatnya tangguh melawan cipratan, tumpahan, atau bahkan tenggelam dalam skala dan jangka waktu tertentu. 

Pilihan warnanya pun juga sangat memanjakan mata dan selera emak-emak banget karena memancarkan ketenangan. Smartphone ASUS Zenfone 10 diketahui hadir dalam warna Aurora Green, Eclipse Red, Comet White, Starry Blue, dan Midnight Black. 

5 pilihan warna Zenfone 10

Tak hanya dari pengaplikasian warnanya, ASUS Zenfone 10 rupanya peduli banget dengan nasib bumi. Penutup bagian belakangnya menggunakan material bio-based polycarbonate yang ramah lingkungan mengurangi penggunaan bahan-bahan petrokimia sebanyak 50%. Hasilnya, jejak karbon kita di udara berkurang hingga 2 kg. Kotak kemasannya terbuat dari 100% kertas yang sudah didaurulang (recycled) dengan tinta berbahan dasar kedelai. Bisa banget didaurulang lagi atau di-upcycle agar lebih instagrammable. Ponsel pintar yang ramah lingkungan!


Performa Maksimal Zenfone 10

Performa Maksimal ASUS Zenfone 10

Untuk kebutuhan memproduksi konten, saya butuh install cukup banyak aplikasi di smartphone termasuk photo editor dan video editor. TikTok sendiri juga merupakan aplikasi sosial media yang terkenal banyak memakan memori dan kapasitas penyimpanan. 

Untungnya, ASUS Zenfone 10 memiliki kapasitas memori up to 16 GB LPDDR5X RAM dan kapasitas penyimpanan up to 512 GB UFS 4.0 ROM. Pasang banyak aplikasi, menjalankan banyak aplikasi sekaligus, performanya tetap bagus. 

Smartphone ASUS Zenfone 10 diisi dengan Snapdragon® 8 Gen 2 yang merupakan prosesor teranyar dari Snapdragon® Mobile Platform. Performa dan kecepatan kerjanya tak usah dipertanyakan. Gawai tetap beroperasi dengan nyaman meski harus menjalankan banyak aplikasi bersamaan.

Selain memori dan penyimpanan, menggunakan banyak aplikasi juga berarti menguras daya baterai lebih cepat. Untuk itu, ASUS Zenfone 10 memilih baterai berkapasitas 4300 mAh dan fitur 15-watt wireless charging. Ini adalah teknologi pengisian daya mutakhir di mana gawai bisa di-charge tanpa terhubung kabel, tinggal diletakkan di atas atau di dekat charging pad. Praktis, nggak drama cari stopkontak saat di perjalanan, meminimalisir risiko korsleting, hingga memperlama masa kerja USB port. 


Pengalaman Paling Berkesan dalam Genggaman

Zenfone 10 bikin pengalaman berkesan

Kehidupan ibu baru yang hanya berkutat dengan rumah dan bayi-bayi kadang membuat jenuh. Agar suasana hati tetap baik dan kesehatan mental terjaga, saya biasanya menyempatkan diri nonton drakor, nonton anime, atau mendengarkan musik di HP untuk hiburan.

Makanya, saya senang dan berbahagia karena ASUS Zenfone 10 memanjakan telinga saya dengan teknologi Dirac Virtuo. Output suara kuat, berkualitas tinggi, dan megah bagai menikmati alunan musik teater! Dinikmati untuk musik atau tontonan film cetar banget!

ASUS Zenfone 10 juga menjamin pengalaman nonton dengan rona warna setara bioskop yang tajam berkat 144 Hz refresh rate. Fitur ini selain bikin enak nonton, juga memungkinkan game berjalan dengan mulus dalam tampilan yang tajam dan semburan suara yang engaging. Jadi jelas kabar baik buat para gamers.

Jadi tak perlu ragu lagi untuk kualitas tampilan layarnya. Akurasi warnanya Delta-E < 1 dengan 445 ppi kerapatan piksel yang dilindungi oleh Corning® Gorilla® Glass Victus®.


5 Fitur Keren ASUS Zenfone 10

Harga dan Promo

Nah, setelah baca ini pada kepo kan dengan harganya? 
Informasi harga dan promo Zenfone 10  selengkapnya ada di bawah ini :

Zenfone 10 Launch Sales Promo
Khusus hanya periode launch : 29th Sept - 15 Oct 2023
Zenfone 10 (8GB/128GB) Rp 8.999.000 discount 300 K menjadi Rp 8.699.000
Zenfone 10 (16GB/512GB) Rp 11.999.000 Free Connex casing - senilai 899 K

Promo spesial ini hanya berlaku di Mitra penjualan resmi ASUS :

Offline > ERAFONE, ASUS Exclusive Store, ASUS Authorized Dealer

Online > Tokopedia, Eraspace, ASUS Online Store


Kalau aku sih harga segitu udah sangat worth it buat ASUS Zenfone 10 yang punya banyak fitur keren. Terlebih, smartphone ini betul-betul menjawab kebutuhanku yang sedang merajut mimpi jadi seleb TikTok bareng anak-anak kembarku. Kalau kalian punya ASUS Zenfone 10 ini, kira-kira mau dipakai buat apa?

_______________________________________________

Tulisan ini diikutsertakan dalam Zenfone 10 Blog Writing Competition di Blog Travelerien

1




Sampai detik ini, saya masih kesal dengan nilai matematika yang terukir abadi di ijazah SMA. 4,01. Benar-benar di ambang batas kelulusan Ujian Nasional belasan tahun silam. Kalau sekarang sih sudah jelas saya tidak akan lulus.

Meski sudah lama berlalu dan pekerjaan saya saat ini tidak terlalu berkaitan dengan matematika, mata pelajaran satu ini tetaplah menjadi momok. Saya tidak bisa mengenyahkan pikiran betapa menyusahkannya matematika (dan pelajaran eksakta lainnya) itu.

Saat ini saya memang bukan pelajar yang dipusingkan oleh nilai ujian atau ijazah lagi, namun saya adalah seorang ibu dengan dua putri kembar. Saya khawatir jika mereka akan mengalami kesulitan belajar juga seperti mommy-nya ini saat masih sekolah dulu. Apalagi, ketika melihat buku-buku paket anak sekolah zaman sekarang, saya merasa pelajarannya semakin sulit saja.


Sistem Pendidikan Indonesia Kurang Bersahabat


Ini memang hanya pendapat pribadi berdasarkan pengalaman sendiri dan dengan melihat apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Tapi saya merasa atmosfer sistem pendidikan Indonesia di sekolah formal kurang bersahabat. Tidak hanya bagi pelajar, namun juga bagi pengajarnya.

Salah satu yang paling mengesalkan bagi saya adalah pergantian kurikulum yang terasa seperti ganti kaos kaki. Terlalu banyak dan cepat. Belum usai beradaptasi dengan kurikulum A, eh sudah ganti lagi dengan kurikulum B.

Siswa bingung karena tidak mengerti, pengajar bingung karena belum menguasai. Sementara beban dan tuntutan untuk keduanya kian berat. Siswa diminta cepat paham dan menguasai, guru dibebankan target-target tertentu yang kadang tidak sesuai dengan kemampuan anak didiknya.

Alhasil, tidaklah mengherankan jika akhirnya banyak orang tua (termasuk saya) yang lebih memilih "mengirim" anak untuk belajar tambahan di luar sekolah. Bukan hanya demi meningkatkan kemampuan anak semata, namun juga demi menjaga kewarasan. Biar tidak kebanyakan drama karena anak terlanjur frustrasi lantaran tidak mampu mengikuti pelajaran di lembaga pendidikan formal.

Terlebih, saat ini banyak sekali lembaga-lembaga bimbingan belajar (bimbel) swasta yang terbukti lebih mampu meningkatkan minat belajar anak karena lebih aktif dalam menemukan metode pembelajaran yang lebih efektif dari yang diberikan di sekolah formal.
Suasana sebuah TK tempat saya mengajar beberapa tahun lalu




Dunia Pendidikan dan Digitalisasi


Flashback sejenak ke beberapa tahun lalu, era pandemi COVID 19 rupanya mempercepat era digitalisasi di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pergeseran aktivitas offline menjadi online telah merambah semua sektor, mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan.

Khusus di dunia pendidikan, kita sekarang sudah akrab sekali dengan istilah kelas online atau pembelajaran daring. Era pandemi sudah berlalu, namun zoom meeting atau webinar rupanya tidak lantas menghilang begitu saja, bahkan semakin marak.

Jika pada zaman saya sekolah dulu urusan digital sangat tergantung dengan komputer, saat ini sudah cukup diakses dalam genggaman. Ilmu sudah bertebaran di dunia maya dalam berbagai aplikasi dan platform, termasuk sosial media.

Sisi minusnya, saking mudahnya informasi diakses, terkadang malah berujung jadi kewalahan karena banjir informasi. Dalam dunia pendidikan, siswa tetap butuh ada "sosok" yang mampu membimbing dan membantu memilahkan informasi mana yang sesuai dan dibutuhkan.


Sinotif, Bimbel Live Interaktif yang Solutif dan Inovatif





Menjamurnya bimbel yang ada saat ini terkadang bikin orang tua seperti saya malah bingung memilih. Namun saat ini ada yang namanya Sinotif, lembaga bimbingan belajar yang berinovasi memanfaatkan perkembangan dunia digital, yakni dengan menerapkan kegiatan belajar live interaktif.


Dengan mempertahankan kegiatan belajar mengajar secara daring, maka pelajar dari mana pun bisa turut bergabung. Tidak perlu repot menunggu tatap muka, sehingga bimbel ini menjadi lebih praktis dan efisien.
Selain itu, lewat Sinotif, orang tua tidak perlu repot mengantar jemput anak karena kegiatan belajar bisa dilakukan dari rumah saja. Belajar di rumah juga membuat kekhawatiran orang tua berkurang drastis karena bisa dipantau.


Saat ini Indonesia sudah dimudahkan dengan jaringan dan koneksi internet yang sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia. Tentunya siapa pun bisa mengikuti bimbel live interaktif ini.


Sinotif bukan lembaga bimbel "kemaren sore". Bimbel ini sudah berdiri sejak tahun 2000 lalu dan tidak kurang 30 ribu lebih siswa sudah berhasil dididik selama kurun waktu 23 tahun dari berbagai jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA). Menariknya, murid-murid Sinotif bukan hanya dari Indonesia, namun juga dari luar negeri karena sedikitnya ada 13 negara yang dilayani Sinotif.


Sinotif berbeda dengan bimbel online pada umumnya. Sinotif mengedepankan keterlibatan interaktif antara murid dan pengajar, sehingga proses transfer ilmunya tidak membosankan. Komunikasinya dua arah, sehingga bisa memastikan siswa benar-benar paham dengan apa yang sedang dipelajari.


Menyambung soal kurikulum sekolah formal yang kerap berubah ubah seperti yang sudah saya singgung di awal tulisan, Sinotif rupanya cukup kompeten menangani apapun kurikulum yang dipakai siswa. Tidak hanya kurikulum yang berlaku nasional saja, namun juga kurikulum internasional.


4 Pilar Sinotif yang Efektif

Sinotif punya formula khusus dalam menghadapi keberagaman murid-murid yang dididik. Sinotif menerapkan Sinotif Learning Method yang memuat 4 pilar yang terbukti efektif memaksimalkan potensi dan kemampuan siswa, yakni :


1. Specialize
Para siswa Sinotif belajar dengan guru-guru yang ahli di bidangnya


2. Personalized
Pengajar Sinotif fokus pada kebutuhan dan target siswa


3. Systemized
Sinotif menerapkan cara belajar efektif dan efisien yang sistematis


4. Limitless
Sinotif membuka layanan belajar 24 jam untuk website e-learning dan platform tanya jawab yang bisa diakses kapan saja.


Learning Method Sinotif menerapkan metode belajar yang sistematis dan mampu mengidentifikasi setiap kebutuhan siswa dengan tepat dan sesuai kebutuhan. Metode belajar ini terbukti mampu membantu meningkatkan nilai siswa karena siswa benar-benar menikmati setiap proses belajarnya.


Sinotif juga menawarkan layanan belajar yang privat dan eksklusif untuk mengakomodir kebutuhan siswa yang kesulitan belajar jika terlalu banyak siswa dalam kelas.


Adapun produk Sinotif Premier yang bisa dipilih yakni :


Sinotif Premier Diamond : live interactive, privat, eksklusif, dan bergaransi

Sinotif Premier Platinum : live interactive, semi privat, 3-5 siswa

Sinotif Premier Gold : live interactive, 6-15 siswa, 1 kelas 1 tingkatan

Sinotif Premier Silver : interaktif, belajar mandiri, bebas pilih kelas.


Selain Sinotif Premier, juga ada produk Sinotif Mobile untuk memfasilitasi seluruh siswa Indonesia yang ingin belajar kapan pun, di mana pun. Produk ini hadir dalam bentuk Seratus Institute—sebuah website belajar online spesialis mata pelajaran eksakta—dan Tanya Jawab Soal, sebuah website dan aplikasi tanya jawab.


***


Menurut saya, Sinotif benar-benar solusi bagi siswa dan orang tua seperti saya yang merasa membutuhkan tambahan pembelajaran di luar lembaga formal. Dengan Sinotif, tak ada lagi sekat ruang dan waktu yang bisa membatasi kegiatan belajar.


Perkembangan zaman, termasuk digitalisasi bukanlah untuk dihindari apalagi ditakuti. Sebaliknya, digitalisasi malah harus dimanfaatkan dengan maksimal, bijak, dan sebaik-baiknya karena menawarkan banyak kemudahan, termasuk dalam soal belajar mengajar.


Semoga di masa depan, tidak ada lagi siswa yang punya trauma atas jeleknya nilai yang didapat karena akses belajar yang kian dimudahkan oleh perkembangan zaman.




1

Baca juga

Mimpi 15.529 Km

Tulisan ini dibuat dengan rasa rindu yang sangat, pada sosok manusia paling kontradiktif yang pernah kukenal : Papa. Mimpi 15.529 km | kuc...