Menu
Recent Post


Kampung Berseri Astra Suntenjaya (dokpri)


“Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan Sedang Tersenyum”


Saya sepakat dengan omongan M.A.W Brou­wer, seorang rohaniawan dan dosen asal Belanda itu. Kemolekan alam Bumi Pasundan memang tak perlu diragukan lagi. Saking cantiknya, kekayaan, keindahan, serta kesuburan tanahnya pun sudah tersohor sampai ke belahan bumi yang lain.


Hal itu telah dipikirkan jauh-jauh hari oleh warga Kampung Pasir Angling Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Diinisiasi oleh salah satu warganya, Gunawan Azhari –atau yang biasa disapa Kang Gun–, Kampung Pasir Angling Desa Suntenjaya fokus memaksimalkan potensi alam di wilayahnya. Mereka memilih sumber daya berkelanjutan sebagai mata pencaharian dan ketahanan pangan.

Masalahnya adalah, bagaimana caranya menjaga “senyuman Tuhan” itu tetap lestari dan bisa dinikmati oleh anak cucu di kemudian hari.


Sebanyak kurang lebih 1000 warga dari 200 KK dari kampung setempat mengandalkan sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan untuk bekerja. Tak heran wilayah kampung ini tampak sangat hijau dan asri. Sejauh mata memandang, hamparan hijau membentang di kontur tanahnya yang berbukit-bukit khas daerah Lembang.


Peternakan di KBA Suntenjaya


Menariknya, dalam menjalankan usaha pertanian, peternakan, dan perkebunannya, warga Kampung Pasir Angling menerapkan sistem peternakan dan pertanian terintegrasi. Limbah dari kotoran ternak (terutama sapi) dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Sementara limbah dari hasil pertanian juga dimanfaatkan sebagai makanan ternak.


Hasilnya bukan hanya lebih ramah lingkungan karena tak menyisakan limbah, sistem ini juga terbukti ekonomis karena bisa memangkas banyak biaya yang biasa dipakai untuk pupuk dan pakan ternak.


Berkat komitmen melestarikan alam dan menjaga lingkungan, KBA Suntenjaya pernah terpilih menjadi destinasi Workshop Lingkungan 2022 yang digelar PT Astra International Tbk.

Komitmen Lestarikan Alam, Sebuah Jalan Terjal dan Jawaban Kegelisahan



Meski saat ini warha KBA Suntenjaya sudah nyaman hidup berdampingan dengan alam, diakui Kang Gun prosesnya sungguh tidak mudah. Kang Gun yang saya temui langsung di kediamannya mengaku tidak mudah memulai semuanya.


Kang Gun pernah mendapati desa kelahirannya yang semula asri dengan sungai mengalir jernih itu menjadi kotor penuh sampah dan tercemar. Terutama oleh sampah limbah pertanian dan peternakan.


Hal itu membuatnya sedih, dan berkomitmen untuk mengembalikan keasrian kampung halamannya itu. Kang Gun memulainya dengan mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar dapat tetap dinikmati anak cucu nanti.


Bak semesta mendukung (mestakung), komitmen Kang Gun itu mendapat jalan ketika ia dan perangkat desa lainnya mengajukan Pasir Angling sebagai salah satu penerima program Kampung Berseri Astra. Program corporate social responsibility (CSR) dalam bentuk bantuan dana dari PT Astra International Tbk itu dimanfaatkan untuk membuat program-program yang bisa membantu kesejahteraan masyarakat setempat.


Adapun “Berseri” sendiri merupakan singkatan dari “Bersih, Sehat, Cerdas, dan Produktif”. Nama ini sejalan dengan 4 pilar yang menjadi penopang setiap Kampung Berseri Astra, yaitu: kewirausahaan, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan.


Meski demikian, mengedukasi warga desa agar lebih peduli lingkungan rupanya tak semudah itu. Warga desa, khususnya dari generasi yang lebih tua cukup sulit diajak berkomunikasi.


Namun Kang Gun tak patah arang, beliau memilih jalan langsung mencontohkannya. Untunglah, warga malah jadi lebih bisa menerima arahan dan menjalankan program sesuai anjuran.


Kang Gun berharap, ia dapat mengawal Kampung Pasir Angling ini agar tetap bisa hidup berdampingan dengan alam. Tak masalah warga menjadi peternak atau petani, namun dengan cara menjalankan sistem yang ramah untuk lingkungan dan keberlanjutan, serta tidak merusak alam.


Karena hanya dengan melestarikannya kini, alam bisa terus dinikmati untuk bekal masa depan nanti. Juga menjadi warisan tak terhingga untuk generasi selanjutnya nanti.



0






Demi apa aku baru tahu ada skincare PRSY yang punya kandungan air zam-zam dan buah tin di dalamnya. Ini perdana aku pakai brand lokal ini dan baru coba tonernya. Gimana hasilnya? Review toner PRSY selengkapnya ada di tulisanku kali ini. Psst, ada info hadiah undian umroh gratis juga lho!

____________________________________________

Kesibukan dan tanggung jawab baru sebagai ibu dengan dua putri kembar bikin aku nyaris ga punya waktu buat merawat diri. Belum lagi fase menyusui bikin ga bisa sembarangan pakai skincare karena ga semua bahannya aman untuk ibu menyusui. Alhasil, kulitku jadi bermasalah. Yang tadinya normal, sekarang jadi kering dan kusam.

Tapi sekarang, seiring twins sudah makin besar, aku mau mulai coba merawat diri kembali. Nah, concern utamaku adalah menghidrasi wajah agar tidak kering dan kusam lagi, serta kelembapannya terjaga.


Berkenalan dengan PRSY





Perkenalanku dengan skincare PRSY sebetulnya tidak disengaja. Berawal dari cari-cari toner baru karena yang lama sudah kedaluarsa, aku menemukan postingan tentang PRSY saat scroll-scroll IG.

Terus terang, aku belum pernah dengar tentang brand ini sama sekali. Bahkan, aku bingung ini cara bacanya yang benar gimana. Pasaraya? Prisi?

Nah, buat kalian yang bingung kaya aku dulu, PRSY dibaca Parisya yang berarti “shield” atau perisai. Wajar banget kalau belum banyak yang tahu, karena ini emang skincare baru. Skincare lokal ini baru dilaunching pada Maret 2024 lalu dengan moto Be Pure, Be Radiant, Be PRSY. PRSY mampu menjadikan kulit cerah, bersinar, dan terlindungi.

Aku tertarik banget nyobain skincare PRSY ini (terutama tonernya), karena klaim kandungan air zam-zam dan buah tin yang kaya manfaat dan nutrisi di dalamnya. Menurutku ini unik banget sih. Aku jarang banget dengar ada skincare pakai air zam zam yang udah ga perlu diragukan lagi kualitas dan khasiatnya.

Alasan kedua tapi yang lebih penting adalah karena PRSY sudah dipastikan halal dan aman untuk ibu hamil dan menyusui. Tidak banyak skincare yang kandungannya aman untuk ibu menyusui sepertiku.

Air Zam Zam dan Buah Tin dalam Skincare

Air Zamzam




Air Zamzam yang secara harfiah berarti banyak, melimpah ruah, merupakan air yang diyakini sebagai air suci oleh umat Islam. Mata airnya terbentuk dari keajaiban karena muncul di padang pasir yang tandus.

Mata air tersebut ditemukan pertama kalo oleh istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar. Putranya, Ismail, nyaris meninggal karena kehausan setelah tidak ada lagi persediaan air. Berkat doa Siti Hajar dan atas izin Tuhan, mata air pun muncul dan aliran airnya masih bertahan hingga saat ini dan dikenal dengan sumur zam zam.

Air Zamzam memiliki sejumlah manfaat untuk kulit. Air ini bisa menghidrasi kulit dengan lebih baik. Selain itu Air Zamzam mengandung gluconolactone yang berfungsi membersihkan kulit dari radikal bebas. Diketahui Air zamzam jiga mengandung pH tinggi sehingga dapat membantu meregenerasi sel kulit mati, serta tinggi fluoride yang bersifat anti kuman, membersihkan jerawat dan beruntusan.

Buah Tin



Sementara itu, Buah Tin (Ficus Carica) atau buah ara atau figs fruit yang berasal dari Asia Barat sudah lama dikenal sebagai buah yang kaya manfaat. Di Tiongkok buah ini telah lama digunakan sebagai resep obat turun temurun. Kandungan polisakarida dan senyawa fenol di dalam tumbuhan ini terbukti memiliki efek antioksidan. Buah ini juga kaya akan vitamin yang banyak memberi manfaat bagi kulit.

Kini, kebaikan air zam zam dan buah tin telah hadir dalam wujud skincare yang dapat membantu menjaga kelembapan, mengurangi tanda-tanda penuaan, dan memberikan kilau alami pada kulit. Di samping ada manfaat lain juga untuk melindungi skin barrier agar kulit tetap sehat dan berfungsi dengan baik.


Pengalaman Memakai PRSY Zamzam Brightening Toner

Seperti skincare pada umumnya, PRSY punya satu rangkaian skincare dengan fungsi brightning dan hydrating, yakni :

Zam-Zam Hydraglow Day Cream

Zam-Zam Renewal Night Cream

Zam-Zam Brightning Toner

Zam-Zam Foaming Cleanser

Semua rangkaian produk PRSY aman digunakan untuk semua jenis kulit, juga aman untuk ibu hamil dan menyusui larena bebas bahan aktif (tidak ada kandungan seperti retinol, salicylic acid, dan benzoyl peroxide yang dapat membahayakan janin dan bayi).

Tapi kali ini, aku secara spesifik akan mengulas Zam Zam Brightening Toner saja, karena ini yang pertama kali aku coba. Berikut review-nya :

Packaging Elegan




PRSY Zam Zam Brightening Toner tampil dalam kemasan botol kaca dengan gradasi warna hijau tua dan putih yang elegan. Kesan adem langsung berasa. Size 60 ml menurutku sudah pas, botolnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Terus botolnya tu bagus, anti tumpah. Ga yang ngucur meskipun botolnya dibalik.

Minusnya tidak ada kotak dalam kemasannya (langsung botol saja), sehingga tulisan di kemasannya jadi agak sulit dibaca. But issoke, kata orang mah don’t judge a book by it's cover. Yang penting manfaatnya!

Aroma dan Tekstur Memikat

Waktu produknya sampai pertama kali, aku langsung terpikat sama aroma toner satu ini. Wangi floralnya sopan banget masuk ke hidung. Ga nyegrak, dan somehow bikin rileks banget.

Teksturnya meskipun cair seperti toner pada umumnya, namun tingkat keenceran PRSY Zam Zam Brightening Toner ini pas banget. Biasanya aku pakai toner itu saat diaplikasikan ke kapas itu kan langsung tumpeh-tumpeh karena beneran kaya air aja yang ngucur. Atau sebaliknya, terlalu kental dan lengket. Nah, PRSY ini enggak. Konsentrasinya pas dan betul-betul nyaman di kulit saat diaplikasikan.

Cara Pakai dan Aplikasi Mudah



Cara pakai toner ini sangat mudah. Sebelumnya pastikan dulu sudah lakukan double cleansing sehingga toner dipakai dalam kondisi wajah yang sudah bersih.

PRSY bisa diaplikasikan langsung dengan menuangnya ke telapak tangan, lalu usap langsung ke wajah sambil ditepuk-tepuk lembut dan diratakan. Bisa juga dengan cara yang kupakai, yakni dengan menggunakan kapas.

Penggunaan toner ini sekaligus untuk mempersiapkan kulit agar siap untuk tahap perawatan selanjutnya (serum, moisturizer, dan day/night cream).

Kandungan Aman dan Teruji Klinis



PRSY Brightening Toner ini mengandung bahan Zam Zam Water, Niacinamide, Cica Extract, DNA Salmon, 4 Tipe Hyaluronic Acid, Tranexamic Acid, dan Vitamin Complex yang dapat membantu memberikan kesegaran pada kulit wajah, menghidrasi kulit wajah, membantu kulit wajah tampak lebih lembab, cerah, dan kenyal.

Sudah teruji klinis aman digunakan untuk semua jenis kulit, dan yang pastinya halal.

Setelah Pemakaian 1 Minggu

Aku rutin memakai Toner PRSY dengan air zamzam dan buah tin ini selama satu minggu dull. Efek menyegarkan dan menenangkan langsung berasa bahkan di pemakaian pertama. Toner ini bisa mengurangi rasa kencang dan iritasi pada kulit.

Manfaat lain yang aku rasakan adalah terangkatnya sisa kotoran dan minyak yang mungkin tertinggal setelah cuci muka.

Kulitku juga langsung terhidrasi dan lebih terjaga kelembapannya. Pelan-pelan wajahku udah ga kering dan kusam.

Aku sebetulnya udah cukup puas lho dengan efek setelah pemakaian rutin toner PRSY ini. Tapi rupanya aku dapat bonus : pori-pori mengecil dan tekstur kulit makin halus. Pak Suami bahkan bilang aku makin glowing dan seger mukanya.

Coba bandingkan foto before-after ini deh. Kelihatan banget kan bedanya? Cuma 1 minggu pemakaian lho ini.




Ada Hadiah Umroh Gratis!

Seperti yang udah aku spill di awal tadi, ada kesempatan memenangkan hadiah umroh gratis dari PRSY lho. Cukup dengan melakukan pembelian PRSY pada bulan Juni sampai Juli 2024 di Shopee Indonesia dan auto beehak berpartisipasi dalam undian umroh GRATIS.

Caranya :

Share pengalaman kamu menggunakan PRSY Parisya di akun sosial media dan tag

@prsy.beauty.

Pengumuman pemenang akan diundi setiap akhir bulan secara live di TikTok dan Instagram @prsy.beauty.

Nah, gampang kan? Ikutan yuk, kapan lagi coba dapat kesempatan Umroh Gratis dari PRSY?


_______________________________


Yang jelas, aku sama sekali ga menyesal cobain Toner PRSY Parisya dengan air zamzam dan buah tin ini. Ga cuma 1 minggu, aku akan lanjutin pakai seterusnya karena membantu menyegarkan kulit, menyeimbangkan kadar pH,

dan mempersiapkan kulit untuk tahap perawatan selanjutnya. Bonus bikin pori-pori kecil dan makin glowing.


Thank you banget buat kalian yang udah baca review Toner PRSY ini. Jangan lupa follow sosmed PRSY (IG @prsy.beauty) juga untuk info lebih lanjut ya gaes 🤩



5


Ketika Suami Nyaris Jadi Korban Social Engineering

Social Engineering mungkin masih jadi istilah asing untuk sebagian besar masyarakat kita. Namun faktanya, praktik social engineering (soceng) ini sangat marak terjadi di masyarakat. Dan mungkin saja kalian atau kenalan kalian pernah jadi korbannya.


Nugi, suami saya, pernah nyaris jadi salah satu korban soceng hingga rekeningnya terancam terkuras habis. Saat itu Nugi baru saja menghubungi akun sosmed resmi suatu bank untuk menyampaikan adanya kendala saat log in mobile banking di HP baru. Tak berselang lama, Nugi terdengar berbincang dengan seseorang di telpon. Sepertinya dari pihak bank yang dimaksud.

Namun kening saya mendadak berkerut ketika Nugi berkata bahwa ia baru saja mengirimkan foto bagian depan dan belakang kartu debitnya. Saya yang curiga bahwa itu modus penipuan, langsung bergegas meminta Nugi menutup sambungan telpon.

Alangkah kagetnya saya ketika Nugi bukannya meng-iyakan permintaanku, dia malah membentakku. Ekspresinya wajahnya tampak begitu kesal karena saya dianggap “mengganggu” teleponnya.

Saya sempat syok. Itu kali pertama Nugi membentak saya Bagaimana mungkin suamiku yang mas-mas Jogja tulen itu, yang biasa bertutur kata selembut abdi dalem keraton itu bisa mendadak bersikap sekasar itu? Saya sudah siap balas memakinya ketika tak sengaja kulihat tatapan matanya setengah kosong dan seperti orang linglung.

Saya akhrinya sadar, Nugi saat itu bukan dirinya sendiri. Siapa pun yang meneleponnya barusan adalah dalangnya dan jelas punya niat tidak baik. Saya menghela napas panjang, menenangkan diri sebelum akhirnya mengembalikan “kesadaran” suami tercibta.

Rupanya penelpon barusan adalah salah satu penipu dengan modus akun sosmed bank abal-abal. Nugi terkecoh dengan akun bank palsu yang menghubunginya di lewat DM Twitter sehingga berlanjut dengan komunikasi via telepon. Berhubung Nugi sudah terlanjur mengirimkan foto kartu debitnya, aku menyarankan dia menghubungi CS bank resmi untuk memblokir sementara rekeningnya.

Singkat cerita, Nugi selamat karena saya sigap “mengevakuasi”nya dari telepon yang nyaris menguras semua isi rekeningnya itu. Jika Nugi sendirian, aku yakin penipu itu sudah leluasa berhasil mengambil alih semua uang Nugi.

Nah, modus penipuan seperti yang dialami Nugi itu adalah salah satu bentuk Social Engineering atau rekayasa sosial, yaitu tindakan memanipulasi korban sedemikian rupa dengan tujuan mendapatkan informasi pribadi.

Para pelaku social engineering menggunakan teknik manipulasi yang mengeksploitasi kesalahan korban untuk mendapatkan segala informasi juga akses yang punya unsur privasi, termasuk mengakses akun nasabah. Nyaris seperti “hipnotis”, karena umumnya korban dimainkan psikologisnya sedemikian rupa sehingga menjadi setengah tidak sadar seperti yang dialami Nugi.

Terkadang pelakunya bukanlah orang yang sangat ahli di bidang teknologi, namun mereka cenderung sangat ahli memainkan psikologis para korbannya. Mereka benar-benar memanfaatkan celah keteledoran, ketergesaan dan kepanikan korbannya untuk melancarkan aksi jahatnya.


Modus Social Engineering


4 Modus Social Engineering 

Dilansir dari website resmi Bank BRI, sedikitnya ada 4 modus social engineering yang marak terjadi, yaitu :

 • Info perubahan tarif transfer bank
Umumnya penipu menjalankan modus ini dengan cara memberi informasi palsu, lalu meminta korban mengisi data rahasia seperti PIN, OTP, juga Password.

Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas
Penipu menawarkan banyak promo upgrade layanan juga nasabah prioritas, namun dengan cara meminta data rahasia korban sehingga akun korban bisa diakses.

Akun layanan konsumen palsu
Modus ini lah yang nyaris menjerat Nugi. Penipu membuat akun sosial media palsu yang dari segi nama maupun tampilan sangat mirip dengan akun resmi bank, lalu menawarkan bantuan untuk menyelesaikan masalah. Biasanya penipu kemudian mengarahkan korban ke website palsu atau menghubungi korban langsung melalui telepon/Whatsapp, untuk kemudian dicuri data privasinya.

Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai
Modus ini biasa menyasar orang-orang yang tertarik menjadi agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) atau penyedia layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya di masyarakat. Contohnya tawaran menjadi Agen BRILink.

Dalam praktik social engineering, penipu sebetulnya bukanlah dari bank BRI resmi, namun menawarkan jasa untuk menjadi agen laku pandai dengan syarat mudah. Korban biasanya diminta mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.




#BILANGAJAGAK, 1 Langkah Stop Penipuan Social Engineering


Siapa saja dimana saja bisa menjadi korban penipuan social engineering ini, termasuk saya dan pembaca. Meskipun terlihat sangat canggih dan kompleks, namun sebetulnya bisa dihentikan dengan cara sederhana yakni selalu waspada dan tidak gampang percaya siapa pun, terutama terkait hal-hal yang berkaitan dengan data pribadi.

Dalam hal ini, saya sangat mengapresiasi lembaga perbankan yang tidak lelah mengedukasi masyarakat untuk waspada social engineering. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah yang dilakukan Bank BRI dengan kampanye #BILANGAJAGAK yang diluncurkan Mei 2023 silam.

Melalui kampanye ini, Bank BRI menggaungkan ke masyarakat luas bahwa cara efektif melawan social engineering adalah dengan tegas mengatakan TIDAK pada upaya-upaya pencurian data dan informasi pribadi. Singkatnya, jangan mudah percaya pada siapa pun yang meminta PIN, OTP, Password, 3 digit nomor belakang kartu atau data-data akun perbankan lainnya yang bersifat pribadi. Sekalipun yang meminta adalah oknum yang mengatasnamakan pihak bank, cukup #BILANGAJAGAK.

Melalui kampanye #BILANGAJAGAK ini, diharapkan masyarakat Indonesia pada umumnya dan nasabah Bank BRI khususnya dapat lebih meningkatkan kesadaran juga kewaspadaan terhadap modus kejahatan social engineering. Dengan edukasi yang masif disebarkan melalui berbagai media dan platform, diharapkan semakin banyak kalangan yang teredukasi dan lebih siap jika menghadapi modus-modus penipuan secara langsung.

Lebih lanjut tentang #BILANGAJAGAK ini bisa disimak dalam video berikut ini :




Berdasarkan pengalaman pribadi, modus penipuan social engineering ini juga bisa dilakukan dengan cara jangan sembarangan klik atau mendownload file mencurigakan yang sering dikirim random melalui aplikasi pesan atau sosial media. Selain itu, transaksi perbankan yang dilakukan secara daring sebaiknya menggunakan konseksi pribadi dan bukan jaringan WiFi umum.

Lantas bagaimana jika sudah terlanjur jadi korban atau mendadak tersadar tengah ditipu?

Bank BRI juga memberikan edukasi terkait langkah-langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk antisipasi modus penipuan social engineering, yaitu :

Langkah Antisipasi Social Engineering 


• Waspada dan jangan asal klik link mencurigakan yang disebarkan random melalui aplikasi pesan atau sosial media

• Jika sudah terlanjur klik dan aplikasi terinstall, segera matikan koneksi jaringan data seluler/WiFi

• Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut.

• Ganti PIN,username, dan password akun mobile banking juga email pribadi

• Reset ponsel menjadi setelan pabrik (factory mode)

• Hubungi contact BRI di nomor 1500017 untuk melaporkan indikasi penipuan yang terjadi


Bank BRI, Pelopor Literasi Keuangan Masyarakat


Bank BRI hingga saat ini terbukti terus berkomitmen untuk melindungi nasabahnya. Menariknya, mereka tidak hanya fokus pada hal-hal teknis pada internal bank-nya, namun juga mengedukasi masyarakat secara luas agar lebih tangguh dan berani melawan modus-modus social engineering.

Melalui edukasi dan literasi finansial yang berkelanjutan, Bank BRI terus #MemberiMaknaIndonesia. Bahkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan penghargaan bagi Bank BRI sebagai “Bank Teraktif dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat” melalui Banking Awards 2022.

Bank BRI telah melakukan bagiannya dengan terus mengedukasi, giliran kita sebagai masyarakat cerdas untuk ambil bagian aktif melawan kejahatan siber. Mari #BILANGAJAGAK untuk setiap modus social engineering!

#BilangAjaGak (gambar : Bank BRI)


***


Referensi :
https://www.kaspersky.com/resource-center/definitions/what-is-social-engineering

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230515153407-303-949811/perangi-social-engineering-bri-ajak-masyarakat-tegas-
bilangajagak

https://bri.co.id/en/waspada-modus-detail?title=-bilangajagak

https://www.idntimes.com/news/indonesia/bank-bri/bri-raih-penghargaan-pada-lps-banking-awards-csc

0



Khasiat Jamu Habis Bersalin

Jamu di mataku lebih dari sekadar obat tradisional. Tradisi turun temurun ini diracik dengan penuh cinta, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai salah satu pusaka yang harus dijaga. Aku salah satu generasi yang beruntung masih bisa merasakan khasiat jamu tradisional. Lewat racikan jamu habis bersalin warisan nenekku yang dibuat oleh mamaku, aku pun pulih lebih cepat pasca melahirkan si kembar setahun lalu.


Proses Persalinan Si Kembar yang Tak Mudah

Si Kembar Kamaya & Kisae

Aku melahirkan dua putri kembar, Kamaya dan Kisae melalui operasi caesar pada Maret 2023 silam. Kedua anakku lahir sehat dan selamat meski dalam kondisi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR). Sayangnya kondisiku tak sebaik anak-anakku.

Aku sempat mengalami perburukan pascamelahirkan akibat preeklamsia dan post partum anemia. Selama 3 hari, aku berjuang di antara hidup dan mati dengan banyak alat menempel di tubuhku. Aku tidak bisa melihat apa pun karena pembuluh darah di mataku bengkak dan nyaris pecah. Terlambat penanganan sedikit saja, aku akan buta permanen.

Saat itu, untuk pertama kalinya aku begitu takut mati. Aku takut meninggalkan 2 anakku yang bahkan belum sempat kupeluk. Namun Puji Tuhan, Sang Maha Segalanya itu masih sayang padaku. Aku diberi kesempatan hidup lebih panjang untuk membersamai tumbuh kembang anak-anakku.

Kondisiku perlahan mulai stabil hingga akhirnya bisa pulang ke rumah meski belum dibolehkan langsung turun dari tempat tidur.


Jamu Habis Bersalin, Lebih dari Sekadar Obat Tradisional

Jamu Habis Bersalin Tradisional

Kira-kira seminggu pascamelahirkan, Ibu Ratu, mamaku terkasih rutin menyediakan segelas jamu tradisional racikannya sendiri. Sekilas penampakannya berwarna jingga cerah mirip jamu kunyit asam, namun kata beliau itu adalah racikan jamu habis bersalin.

Jamu habis bersalin versi mamaku terbuat dari berbagai bahan alami seperti kunyit, temulawak, jahe, kencur, adas dan sejumlah bahan lainnya. Rasanya tidak seenak jamu beras kencur atau kunyit asam yang lebih akrab di lidahku, untuk itulah sudah disiapkan penawarnya berupa wedang jahe kayu manis yang rasanya manis segar karena dimasak dengan gula merah. Jika dirasa masih kurang enak, aku boleh menambahkan madu.

Jamu yang dibuat mamaku sama dengan yang dulu sering dibuat mendiang Mbah Utiku. Semasa hidupnya, beliau kerap dimintai tolong ibu-ibu yang habis bersalin di desaku untuk memijat bayi-bayi mereka. Saat pergi memijat bayi, Mbah Uti akan membawa sebotol jamu habis bersalin racikannya sebagai “oleh-oleh” untuk ibunya.

Mbah Utiku bukan dukun bayi atau tukang pijat bayi, beliau tidak pernah mengklaim itu sebagai profesinya. Namun kemampuan beliau sepertinya menyebar sendiri dari mulut ke mulut sehingga adaa saja yang minta tolong. Aku menaruh hormat pada beliau, karena dalam setiap “aksi”nya, beliau tidak pernah memasang tarif atau meminta imbalan. Meski tuan rumah biasanya tetap memberikan sesuatu untuk Mbah Uti bawa pulang sebagai ucapan terima kasih.

Tentu saja racikan jamu yang sama buatan Mbah Uti sudah terlebih dahulu dinikmati mama dan bibiku, saat mereka melahirkan anak-anaknya. Saat aku dan saudara-saudaraku baru hadir di dunia ini.

Aroma jamu, aroma cinta

Di momen pertama kali menenggak jamu habis bersalin racikan Ibu Ratu, tanpa sadar mataku berkaca-kaca. Aroma berbagai rimpang yang melebur dalam segelas jamu mengingatkanku pada aroma nenekku yang selalu tercium tak sengaja setiap kali beliau mendekapku . Aku membatin, andai beliau masih hidup, pasti beliau yang akan meraciknya untukku.

Namun aku juga tersadar, bahwa regenerasi memang harus terjadi. Dan aku lega karena “tongkat estafet” telah dilanjutkan. Ibu Ratu berhasil menjaga “warisan pusaka” peninggalan mendiang Mbah Uti dengan sangat baik. Aku yakin lewat jamu yang Ibu Ratu racik, tertuang banyak sekali cinta di dalamnya.

3 generasi

Aku pun bertekad untuk mempelajari resep jamunya baik-baik dari Ibu Ratu, agar kelak ketika giliran Aya dan Sae yang membutuhkan, aku sudah siap meraciknya dengan penuh cinta.

Jamu habis bersalin di mataku lebih dari sekadar obat tradisional. Sebab ia mampu menghadirkan kembali cinta dari orang terkasih yang sudah lama tiada.


Khasiat Jamu Habis Bersalin

Khasiat Jamu Habis Bersalin

Khasiat jamu habis bersalin sudah umum dirasakan para ibu yang habis melahirkan. Jamu jenis ini membantu ibu pulih dengan cepat dan bisa menjalani masa nifas dengan lebih ringan. Jamu habis bersalin banyak jenisnya, masing-masing daerah (atau keluarga) punya komposisi andalan sendiri. Versi yang praktis juga sudah banyak dijual dalam bentuk kemasan instan.

Meski demikian, khasiatnya bisa dilihat dari kandungan bahan-bahan jamu itu sendiri, antara lain :

Kunyit (Zingiber officinale)

Berkhasiat sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Rimpang ini juga kaya akan berbagai zat seperti curcumin, vitamin C, kalium, mangan, dan magnesium yang sangat baik bagi tubuh ibu selama masa nifas. Kandungan ini juga bisa membantu memulihkan sakit perut dan mempercepat penyembuhan luka pascamelahirkan, baik pervaginam maupun bekas operasi caesar.

Temulawak (Curcuma zanthorrhiza)
Berdasarkan Nutrients Journal, temulawak terbukti dapat meningkatkan fungsi otak, kadar dopamin, dan bertindak sebagai antidepresan alami. Tak hanya itu, temulawak juga mengandung berbagai senyawa yang baik untuk kesehatan seperti terpenoid, kurkuminoid, dan xanthorrhizol. Senyawa tersebut bersifat antioksidan, antiradang, anyimikroba, hingga antikanker. Temulawak berkhasiat untuk mengobati stretch mark dengan cara meningkatkan fungsi membran kulit, juga berguna sebagai ASI booster.

Jahe (Zingiber Officinale)
Jahe berkhasiat mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan meningkatkan oksigen dan aliran darah ke rahim sehingga mempercepat penyembuhan ibu habis bersalin. Ini karena jahe mengandung senyawa gingerol, shogaol dan paradol yang baik untuk kesehatan tubuh. Jahe juga ampuh meredakan mual bahkan bisa menurunkan berat badan.

Adas (Foeniculum vulgare)
Adas bermanfaat bagi ibu yang baru melahirkan karena dapat membantu melancarkan pencernaan, mengurangi kembung, dan mengurangi gas. Adas juga dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran para ibu secara keseluruhan.

Masih banyak bahan rempah lain yang bisa digunakan dalam racikan jamu habis bersalin. Namun pada umumnya, jamu jenis ini memang dibuat khusus untuk membantu proses pemulihan para ibu yang baru melahirkan dengan lebih cepat.

Pengalamanku sendiri bagaimana?

Aku mengonsumsi jamu habis bersalin racikan Ibu Ratu setiap 2 hari sekali. Sebelumnya aku sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokterku, dan beliau mengatakan jamu justru sangat baik dikonsumsi selama tidak berlebihan.

Terkait hasilnya aku tidak mau banyak bicara. Lihat saja dua foto berikut ini yang diambil dalam jeda waktu kira-kira dua minggu. Ya, hanya dua minggu saja, aku sudah sesegar dan sebugar itu. Nyaris tidak tersisa tanda-tanda bahwa aku sempat kritis sebelumnya.

Pulih lebih cepat

Melewati masa nifas, aku juga masih rutin mengkonsumsi jamu tradisional. Jamu yang kubuat sendiri dengan bahan-bahan yang tersedia di apotek hidup di rumahku.

Kini, setahun sudah usia si kembar. Berkat jamu tradisional, ibunya bukan hanya berhasil pulih lebih cepat setelah bersalin, namun kini jauh lebih bugar, segar, juga punya  berat badan yang ideal.

Sehat, bugar, dan ideal meski sudah emak-emak


Keluarga Kembara

Selamat Hari Jamu Nasional, mari lestarikan jamu tradisional. Dijamin tidak akan menyesal!


1

Ragi Story : Kisah Gas Melon dan Gas Pinky

Episode Ragi Story kali ini berkisah tentang Gas Melon dan Gas Pinky sempat mewarnai hari-hari manten anyar di awal pernikahan. Ini #RagiStory, Story-nya Ara dan Nugi.


Masih ingat ribut-ribut netijen soal Nagita Slavina yang pakai gas melon alias gas elpiji 3 kg untuk masak rendang jelang lebaran lalu? Gas melon yang tabungnya berwarna hijau itu adalah elpiji khusus subsidi pemerintah untuk masyarakat miskin. Memangnya semiskin apa istri Raffi Ahmad itu sampai ga kebeli gas elpiji non-subsidi?

Tapi hari ini aku tidak mau membahas Nagita Slavina. Hanya ribut-ribut soal gas melon itu membuat ingatanku melayang ke masa saat masih manten anyar bersama Nugisuke. Saat itu kami masih tinggal di sebuah kontrakan sederhana yang masuk kawasan Sleman, Yogyakarta.

Memulai hidup sebagai pasutri dari nol tentu banyak suka dukanya. Saat itu aku dan Nugi hidup sangat pas-pasan. Tabungan kami sudah habis untuk biaya nikahan (termasuk tiket PP Jogja-Palembang dan SWAB covid😅).

Cuma yang namanya manten anyar, menjalaninya ya enjoy saja. Bunga-bunga cinta masih sangat wangi sehingga mampu membungkus fakta kalau sebenarnya sangat pusing soal duit. Kami bahkan masih bisa menertawakan diri saat berburu detergen atau sabun yang ada hadiah piring dan gelas demi ga usah beli peralatan makan.

Kami juga membeli kompor satu tungku dan gas melon karena memang anggarannya hanya cukup untuk itu. Semuanya berjalan biasa saja. Sebiasa banyak rumah tangga lain yang memulai hidup dari nol setelah menikah.

Gas Melon yang Mematahkan Hati

Suatu hari, gas melon kami habis. Nugi pergi ke warung untuk membelinya. Sepulangnya dia, aku semringah karena tabung gas melon yang dibawanya tampak mulus. Biasanya kan sudah bocel-bocel atau berkarat di banyak bagian.

Namun senyumku mendadak menguap begitu melihat tulisan dalam huruf besar-besar berwarna putih yang tampak begitu kontras di hijau tabungnya :

HANYA UNTUK MASYARAKAT MISKIN

Aku syok. Untuk pertama kalinya merasa tertampar fakta. Meski sudah lama tahu bahwa gas elpiji melon ini adalah subsidi pemerintah yang hanya ditujukan bagi masyarakat kurang mampu, rasanya aku bersikap tidak mau tahu. Sama seperti nyaris semua orang (tak peduli bagaimana status ekonomi atau sosialnya) di sekitarku.

Namun kali itu benar-benar berbeda. Aku benar-benar merasa ditabok oleh tulisan itu. Bisa dibilang, itu kali pertama aku membaca tulisannya sejelas itu. Selama ini, aku selalu mendapat tabung gas melon yang tampilan luarnya tidak mulus lagi. Bocel dan karatan sana sini. Kalau pun tampak ada huruf-hurufnya, biasanya sebagian besar sudah pudar.

Aku nyaris tidak pernah merasa bersalah menggunakan gas melon selama ini, karena di dusun mamaku tidak ada yang menjual gas elpiji nonsubsidi. Semua rumah tangga lumrah memakai tabung gas melon karena hanya itu yang tersedia.

Di kosan aku juga pakai gas melon. Yah, apa yang bisa diharapkan dari anak kos kuliahan yang masih harus menghidupi mamanya yang janda itu dengan penghasilan tak menentu? Dilihat dari sudut manapun, tampaknya saat itu aku memang masih berhak atas gas melon.

Tapi semuanya tidak bisa disamakan dengan kondisiku setelah menikah. Meski aku dan Nugi hidup pas-pasan, kami jauuh dari kekurangan. Meski aku dan Nugi juga tidak tajir melintir, rasanya enggan juga kalau disebut miskin. Terlebih, gaji budak koorporat perusahaan Bandung tentunya sudah lebih dari cukup untuk hidup tenang di Jogja.

Ini tidak bisa dibiarkan! Batinku saat itu. Aku sudah langsung gelisah ketika memakai gas melon untuk memasak. Ada rasa ga nyaman, campuran antara takut dan rasa bersalah karena tahu masih memakai sesuatu yang bukan peruntukannya.

Aku lalu bilang ke Nugi, bahwa aku ingin ganti tabung gas. Aku tidak mau pakai gas melon lagi. Kondisi finansial rumah tanggaku mungkin memang belum stabil, tapi aku tidak mau terbiasa mengambil yang bukan hak kami.

Masalahnya, tabung gas perdana tidaklah murah. Tabung gas melon itu saja kami belinya sudah sekitar 150 atau 200 ribu. Mungkin kalau yang nonsubsidi 5,5 kg itu bisa setengah juta sendiri. Duit dari mana? Ga ada anggarannya karena kami juga masih banyak keperluan lain.

Meski begitu, aku tidak lelah memperkatakan kalau aku mau tabung gas baru. Spesifik tabung gas pinky 5,5 kg karena sepertinya akan nampak cantik di dapur mungilku. Yah, Istilahnya manifestasi aja dulu. Memperkatakan yang baik-baik dengan niat yang baik pula. Aku meyakini akan terkabul.


Gas Pinky yang Datang Sendiri

Bright Gas Pinky

Sepertinya seisi semesta kompak bersinergi mewujudkan keinginanku itu. Tidak lama setelah keinginan menggebu-gebu untuk beli tabung gas baru rutin diucapkan, ndelalah aku melihat flyer di akun IG Bright Gas berisi ajakan untuk meramaikan HUT Pertamina ke-64 dengan iming-iming tabung Bright Gas perdana 5,5 kg untuk 640 orang.

Tentu saja aku sangat tertarik. Bright Gas sendiri merupakan produk gas elpiji dalam negeri non-subsidi yang diproduksi oleh PT Pertamina. Meski aku biasanya kurang beruntung kalau urusan undian atau give-away give-away-an, yang kali itu aku cukup optimis. 640 pemenang itu jumlah cukup banyak, terlebih kriterianya adalah yang posting tercepat. Saat kusisir jumlah postingan melalui hashtag, ada sekitar 300-an akun yang sudah posting. Masih ada separuh kuota tersisa.

Tanpa pikir panjang, aku langsung membuat foto bersama Nugi dan menguploadnya secepat mungkin. Aku benar-benar optimis bahwa inilah jalanku mendapat tabung gas pinky impian.

Dan benar saja, saat diumumkan kira-kira sebulan berselang, namaku ada di antara 640 penerima tabung gas perdana. Proses klaimnya juga tidak lama. Hanya berselang 1 minggu, tabung gas pinky itu pun “datang sendiri” ke kontrakan kami. Rupanya diantar oleh agen gas terdekat dengan domisili kami.

Bright Gas Pinky 5,5 kg

Puji Tuhan, Puji Tuhan, Puji Tuhan.

Akhirnya kami bisa lepas dari gas subsidi. Yang lucu adalah nasib gas melon kami. Tadinya berniat kalau sudah punya tabung gas pinky, tabung gas melonnya akan kami hibahkan ke saudara atau tetangga yang lebih berhak. Bisa juga kami jual dan hasil penjualannya bisa didonasikan.

Eh, kontrakan kami malah kebobolan maling saat kami tinggal main ke Solo. Tidak ada barang yang hilang kecuali tabung gas melon kami 😂 Sepertinya malingnya kepepet butuh tabung gas buat jualan.

Well, sejak hari itu, tabung gas pinky masih setia menemani hari-hariku di dapur sampai detik ini. Awalnya memang agak syok untuk pembagian anggaran. Biasa budget isi ulang gas melon cukup 20 ribu, refill gas pinky bisa nyaris 100 ribu. Dengan nominal yang sama, budget isi ulang gas pinky bisa dapat gas melon 3 kali lipat.

Rugi?

Menurutku tergantung sudut pandang. Lebih mahal iya, jelas. Namun setidaknya aku bisa masak dengan lebih tenang. Di samping rupanya ya berkat Tuhan memang selalu ada untuk mencukupkan. Sampai sekarang, rasanya aku dan Nugi belum pernah sampai di titik ga bisa kebeli gas sama sekali.


Belajar Untuk Tidak Makan Hak Orang Lain

Saat membuat draft tulisan ini, timeline media sosialku ramai dengan kisah mahasiswi undip so called influencer, yang punya gaya hidup cukup mewah dan sering flexing ke-hedon-annya, tapi rupanya termasuk dalam daftar penerima beasiswa KIP Kuliah. Padahal, beasiswa ini merupakan program pemerintah, yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa dari keluarga fakir miskin.

Ini mirip seperti kasus Nagita Slavina yang ketahuan pakai tabung gas melon untuk masak rendang. Padahal, sekelas Nagita rasanya lebih dari mampu untuk menyetok tabung gas pinky sampai segudang sendiri, bukan? Kenapa masih harus pakai gas melon yang bukan peruntukannya?

Tapi kebiasaan menikmati sesuatu yang bukan hak dan peruntukannya ini nampaknya sesuatu yang lumrah di masyarakat kita. Banyak program dan bantuan pemerintah yang sebetulnya sudah didesain dengan sangat baik, namun praktiknya tidak tepat sasaran.

Aku ingat waktu masih nguli dulu dan liputan pembagian BLT yang jelas-jelas ditujukan bagi masyarakat miskin, masih saja ditemukan orang-orang bermobil dan berkalung-cincin-gelang emas ikut antre.

Begitu pun saat di SPBU, tidak jarang kita melihat mobil-mobil mewah turut antre mengisi pertalite atau biosolar yang jelas-jelas BBM bersubsidi.

Segala yang bersubsidi atau bahkan gratisan itu memang lebih enak. Kadang kita juga terpaksa menikmatinya karena keadaan serta satu dan lain hal. Tapi menurutku, kita harus rajin mempertanyakan, apakah aku benar-benar berhak menikmatinya? Apakah masih ada orang lain yang seharusnya lebih berhak menerima?

Terkadang, perkara miskin dan kaya itu hanya sebatas mental. Mau sebanyak apapun uang hingga miliaran, kalau mentalnya miskin, biasanya tetap akan punya sejuta alasan untuk tetap mengambil hak orang lain dan menikmatinya tanpa mau tahu. Lihat tuh koruptor kita, rata-rata udah tajir melintir. Tapi selalu merasa kurang terus hidupnya.

Sebaliknya, orang-orang dengan penghasilan pas-pasan bahkan yang hidupnya berkekurangan, hatinya bisa sangat kaya. Aku kenal salah satu temanku, dia kuliah dengan beasiswa bidikmisi (semacam KIP K sekarang) karena memang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun di semester yang lebih tinggi, dia memutuskan mengundurkan diri dari penerima beasiswa karena kehidupannya membaik setelah disambi-sambi kerja.

Aku juga pernah baca berita tentang tukang becak di Madiun yang menolak BLT karena merasa bahwa itu bukan haknya.

Kisah-kisah seperti ini menurutku jauh lebih menghangatkan hati. Di samping jadi reminder juga untukku pribadi, untuk tahu malu jika sampai makan sesuatu yang merupakan hak orang lain yang lebih membutuhkan.

Aku dan Nugi belum sempurna. Belum sesuci itu sampai ga berbuat kesalahan sedikit pun. Tapi di rumah tangga kecil kami yang baru seumur jagung ini, kami sudah berkomitmen untuk tidak meyalahgunakan hak orang lain yang lebih membutuhkan untuk kepentingan pribadi.

Dimulai dari hal-hal yang bisa dilakukan di kehidupan sehari-hari, seperti tidak pakai gas melon dan tidak mengisi pertalite kalau kelak punya mobil. Kami mau terus melatih mental kami agar terbiasa menjadi “kaya”.

Kalaupun kami belum kaya, toh kami punya Bapa di Surga YANG MAHA KAYA. Butuh apa-apa tinggal minta melalui doa. Ga perlu sampai mengambil apa yang bukan hak dan peruntukannya.


14


PT Serasi Autoraya (SERA) (Foto: Dok. Pribadi)


Jakarta, kucingdomestik.com - Salah satu anak perusahaan PT. Astra International yang bergerak di bidang transportasi & logistik, yaitu PT Serasi Autoraya kembali membuka lowongan pekerjaan terbaru 2024. Tersedia peluang bekerja untuk lulusan mulai D3, hingga S1.

Sekilas mengenai perusahaan, PT. Serasi Autoraya (SERA) saat ini telah dikenal luas sebagai salah satu perusahaan transportasi Indonesia terbesar dan terpercara, yang terus melakukan inovasi untuk memberikan solusi yang maksimal kepada pelanggan, seperti sewa mobil, lelang kendaraan, bahkan hingga jual beli mobil bekas.


Dalam rangka mencari karyawan baru, SERA membuka lowongan kerja lewat Astra Karir untuk beberapa posisi, sebagai berikut:

1. Mechanic

TRAC | Jakarta Timur, Bandung, Semarang, Malang, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Batam, Bandar Lampung, Pekanbaru, Makassar, Palu, Kendari, Manado, Medan

Job Descriptions:

• Melakukan kegiatan perawatan secara berkala dan perbaikan pada unit kendaraan (mobil)

Requirements:

• Pendidikan minimal SMK Otomotif / Diploma jurusan Teknik Mesin dengan IPK min 2,75 dari 4,00.

• Baru Lulus atau memiliki pengalaman sebagai mekanik mobil akan menjadi nilai tambah.

• Usia maksimal 28 tahun.

• Penempatan bersedia di seluruh Indonesia.


2. Finance Staff

TRAC | Bali

Job Descriptions:

• Bertanggung jawab untuk menjaga aktivitas sehari-hari, akuntansi, keuangan, dan layanan administrasi

Requirements:

• Diploma atau Sarjana Akuntansi dengan IPK minimal 2,75 dari 4,00.

• Fresh Graduate atau memiliki pengalaman di bidang terkait akan menjadi keuntungan.

• Perhatian terhadap detail dalam penanganan dokumen.

• Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, pekerja keras, dan integritas tinggi.

• Penempatan di Bali.


3. B2B Sales Consultant – Car Rental

TRAC | Jakarta Timur

Job Descriptions:

• Menciptakan calon pelanggan baru untuk memastikan pertumbuhan penjualan, fokus pada bisnis rental mobil.

Requirements:

• Kandidat harus memiliki setidaknya gelar Sarjana dari bidang apa pun.

• Fresh Graduate atau memiliki pengalaman Sales/Marketing di bidang otomotif akan diutamakan.

• Orang yang sangat mengemudi & gigih.

• Antusias bekerja dengan target.

• Penempatan di Jakarta.


4. Rental Marketing Officer

TRAC | Samarinda, Makassar

Job Descriptions:

• Memberikan penjelasan kepada calon pelanggan tentang sewa mobil.

• Arahkan peluang untuk mendapatkan lebih banyak penjualan.

• Kemitraan dengan hotel, agen perjalanan, dll.

Requirements:

• Kandidat harus memiliki setidaknya Gelar Diploma dari bidang apa pun.

• Fresh Graduate atau memiliki pengalaman di bidang Sales/Marketing di bidang persewaan akan lebih diutamakan.

• Energi Tinggi (inisiatif) dan akrab di bidang Pariwisata.

• Antusias bekerja dengan target.

• Memiliki SIM akan menjadi keuntungan.

• Penempatan di Samarinda & Makassar.


5. Sales Executive

TRAC | Banjarmasin, Bali, Cilegon, Jakarta, Padang, Pekanbaru, Bandung, Balikpapan, Makassar.

Job Descriptions:

• Menciptakan calon pelanggan baru untuk memastikan pertumbuhan penjualan.

Requirements:

• Kandidat harus memiliki setidaknya Gelar Diploma dari bidang apa pun.

• Kandidat lulusan SMA dengan pengalaman dipersilakan melamar.

• Fresh Graduate atau memiliki pengalaman di bidang Sales/Marketing/Customer Service di bidang otomotif akan diutamakan.

• Keterampilan interpersonal yang baik.

• Antusias bekerja dengan target.

• Penempatan di Banjarmasin, Bali, Cilegon, Jakarta, Padang, Pekanbaru, Bandung, Balikpapan, Makassar.


Membangun karir di SERA adalah langkah yang cerdas dan menjanjikan. Dengan budaya perusahaan yang kuat, kesempatan untuk berkembang, dan dampak sosial yang signifikan, SERA menawarkan platform yang luar biasa bagi individu yang ingin meraih kesuksesan dan meninggalkan jejak yang berarti dalam dunia bisnis.


Mengapa Berkarir di SERA?

Sebagai perusahaan yang sukses mengembangkan bisnisnya di sektor transportasi dan logistik, keberhasilan SERA tak terlepas dari dukungan karyawan yang berkualitas dan berintegritas. Oleh karenanya, SERA selalu menempatkan aspek Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai prioritas dalam strategi pengembangan perusahaan. Lingkungan kerja SERA yang nyaman dan memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan personal turut mendukung karyawan untuk berkembang dan menampilkan performa terbaiknya. Diharapkan insan SERA dapat menjadi pribadi yang berprestasi, berintegritas, mau melayani dan bekerja sama, hingga akhirnya dapat menjadi calon pemimpin masa depan yang dapat diandalkan.

Kini, setelah lebih dari 27 tahun berupaya keras memberikan solusi di bidang jasa solusi transportasi, penjualan kendaraan bekas, dan jasa pengelolaan logistik yang terbaik bagi negeri, SERA tumbuh menjadi perusahaan besar yang memiliki 3 unit bisnis, didukung oleh 2.587 insan SERA yang berprestasi. Selain itu, dengan lebih dari 60% karyawan berusia muda, SERA yang juga menjadi bagian dari Astra grup merupakan pilihan yang tepat bagi fresh graduate dan tenaga berpengalaman untuk berkarir dan mengembangkan keahlian di bidang jasa solusi transportasi, penjualan kendaraan bekas, dan jasa pengelolaan logistik.

People Development

Sejak awal bergabung dengan SERA, karyawan didorong untuk bertumbuh dan belajar melalui berbagai program pengembangan karyawan termasuk pelatihan. Program tersebut tak hanya berfokus pada pengembangan karir karyawan, namun juga pada pengembangan pribadi mereka sehingga sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan saat ini.

Program pengembangan yang disediakan antara lain :

1. Program orientasi karyawan baru :

Bimbingan bagi karyawan baru untuk memahami pekerjaan dan kultur perusahaan

2. Coaching :

Coaching rutin antara atasan dan bawahan untuk menggali aspirasi profesional dan kesulitan-kesulitan karyawan dalam dunia kerja

3. Program pengembangan individu :

Program pengembangan karyawan yang disesuaikan dengan kompetensi, kekuatan individu, dan area of development yang dilaksanakan melalui pelatihan, seminar, dan workshop.


4. Compensation & Benefit

SERA menyediakan remunerasi yang kompetitif dan tunjangan yang menarik sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan kerja keras karyawan. Selain kompensasi di atas, Kami juga memberikan benefit yang menarik berdasarkan performa karyawan di setiap tahunnya.

Tak hanya itu, SERA juga menyediakan berbagai sarana yang menambah kesejahteraan karyawan, dengan menyediakan klinik sebagai sarana penunjang kesehatan di luar benefit kesehatan yang melekat pada benefit utama. Karyawan juga dapat menyalurkan berbagai hobi melalui aktivitas olahraga, seni, dan kerohanian di luar lingkup pekerjaan rutin, sehingga terwujud keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan personalnya.

Sebagai manfaat jangka panjang, karyawan juga secara otomatis akan terdaftar dalam program Dana Pensiun Astra, sehingga terjamin masa pensiunnya.


2

 Parentwins, it's a blessing to be parents of twins

Aya Sae, Si Kembar yang Mengubah Hidupku

Catatan harian tentang Aya Sae, si kembar yang mengubah hidupku, di hari ulang tahun pertamanya.


Aku pernah sangat takut punya anak. Bukan cuma karena kondisi mentalku yang tidak terlalu bagus dan tidak yakin akan mampu mengemban tanggung jawab sebagai ibu,namun juga karena sebuah “firasat”.

Aku lupa kapan persisnya, namun saat masih remaja kisaran SMP, aku punya feeling dan keyakinan aneh bahwa kalau aku punya anak suatu saat nanti, anakku akan “istimewa”. Entah apa spesifiknya istimewa ini, tapi yang jelas tidak-akan-seperti-anak-biasa-pada-umumnya.

Semakin hari, keyakinan itu semakin kuat. Sayangnya, aku sama sekali tidak berpikir kalau istimewa itu adalah sesuatu yang menyenangkan seperti anak kembar. Sebaliknya, rekam jejak perjalanan hidupku yang cukup brengsek membuatku lebih mudah untuk berpikir buruk ke Tuhan dan masa depan. Bertahun-tahun aku memendam ketakutan kalau calon anakku akan jadi semacam disabilitas, berkebutuhan khusus atau malah mengidap suatu penyakit langka yang bakal sulit banget treatement-nya.

Aku takut sekali. Memangnya siapa yang ingin punya anak kalau cuma bakal menderita begitu menjalani hidup di dunia ini? Untuk orang-orang yang terlahir normal saja, bumi yang ini menurutku masih mengandung terlalu banyak ketidakadilan di dalamnya. Apalagi untuk mereka yang spesial. Tidak. Aku takut. Aku tidak akan sanggup melihat anakku kelak menderita.

Ah, kalau dipikir sekarang lucu ya. Aku bahkan sudah sangat mencintai anakku jauh sebelum memilikinya. Bahkan jauh sebelum aku menikah.

Makanya, ketika sudah menikah dan akhirnya memutuskan mau punya anak pun, aku tetap butuh waktu lebih untuk mempersiapkan diri. Jadi selain poin-poin yang kusebutkan dalam tulisan "Udah Siapkah Lepas Kondom?" ini, secara spesifik aku memang sekaligus mempersiapkan diri untuk menerima kenyataan kalau misalnya kelak anakku tak sesempurna yang diharapkan. 

Jadi waktu akhirnya aku dan Nugi bersepakat melepas kondom saat kami berlibur di 3 negara (Singapore-Vietnam-Malaysia) pada pertengahan 2022 silam, aku sudah di titik sangat siap bahkan jika harus melahirkan anak berkebutuhan khusus.


Aya Sae Nyaris Digugurkan!

Sayang kesiapanku itu sepertinya baru sebatas teori. Aku rupanya belum sesiap itu ketika langsung dinyatakan hamil hanya selang beberapa minggu sepulangnya kami liburan. Ya, terakhir aku menstruasi waktu itu adalah saat masih di Vietnam. 

Meski tidak tahu kapan persisnya pembuahan Aya Sae terjadi, aku meyakini adalah di seputar waktu kami berlibur di Malaysia. Saat itu aku punya ketertarikan aneh dengan KLCC Suria Park. Kami sampai bolak-balik ke sana demi bisa memandangi Petronas Twin Towers sepuas-puasnya.

Petronas Twin Towers



Nah, sepulang kami kembali ke Indonesia, badanku mulai tidak enak. Cuma saat itu tersamar dengan rasa lelah khas pulang traveling. Namun perasaan badan ga keruan itu tak mereda, bahkan makin parah setiap harinya.

Saat ibadah di gereja pada suatu minggu di bulan Agustus, aku pun pingsan.  Namun lagi-lagi aku hanya merasa seperti masuk angin (versi lebih parah saja). Aku sama sekali tidak berekspektasi akan langsung hamil di percobaan pertama. Justru Nugi lah yang pertama meyakini bahwa aku tengah berbadan dua.

Dikira masuk angin, ternyata berbadan dua

Benar saja, hasil testpack-ku sudah mulai muncul dua garis merah samar. Namun karena memang belum waktunya jadwal haidku, aku masih denial. Barulah ketika aku benar-benar "telat", kami memutuskan periksa kehamilan ke dokter Sp. OG.

Confirmed. Dari hasil USG pertama, dokter bilang aku hamil dengan usia kandungan sekitar 6 minggu. Sama seperti hampir semua ibu di dunia, aku sempat larut dalam euforia menyambut kehamilan pertama. Aku bersukacita mengabari mama dan mertuaku.

Sayangnya, euforia itu hanya bertahan 2 minggu saja. Menginjak kehamilan 8 minggu, hari-hari bak neraka pun dimulai. Morning sickness yang kualami benar-benar menggila. Dalam sehari aku bahkan bisa muntah sampai 12 kali sehari. Hari demi minggu, bukannya makin bertambah, berat badanku justru menyusut. Bahkan sampai 8 kg. Pusing, mual, muntah, nyeri sekujur badan adalah makanan sehari-hari.

BB menyusut hingga 8 kg


Aku "lumpuh". Tidak mampu beranjak dari tempat tidur. Aku sampai opname karena sudah dehidrasi parah. Dokter bilang hyperemesis gravidarum atau muntah berlebihan saat hamil. Bisa berbahaya bagi janin dan ibu hamil jika tidak ditangani karena tidak ada asupan yang masuk ke tubuh.

Puncaknya, di satu hari pada bulan September 2022, aku bilang ke Nugi kalau aku  sudah tidak sanggup dengan kehamilan ini. Aku sudah tidak bisa berbahagia lagi saking beratnya "penderitaan"ku. Aku ingin menyerah dan tidak mau meneruskannya.

Aku paham teori bahwa trimester pertama memang berat. Aku bahkan sudah mempersiapkan diri menghadapi morning sickness seperti yang banyak diceritakan orang-orang. Namun tubuhku memberontak. Hatiku menjerit.

Hatiku sakit ketika orang-orang, bahkan sekelas nakes di puskesmas pun menyepelekan kesakitanku. Enteng sekali mulut mereka berkata, "Semua orang hamil memang begitu. Nikmati saja. Jangan manja!"

Kata-kata itu membuatku membenci diriku sendiri (lagi). Membuatku percaya bahwa aku hanya lah perempuan manja. Perempuan lemah yang langsung takluk "hanya" oleh morning sickness. Meski sesuatu yang sangat jernih jauh di lubuk hatiku bilang, yang kurasakan memang berlebihan. Jauh lebih berat dari apa yang seharusnya kutanggung. 

Aku merasa kehamilan yang kujalani itu tidak adil untuk diriku sendiri. Aku tidak seharusnya semenderita itu "hanya" karena hamil muda. Makanya, dalam kesakitan, kelelahan dan ketidakberdayaan ekstrem itu, aku memutuskan untuk menyerah pada kehamilan ini. Di titik itu, perasaan bahwa aku tengah mengandung anak "istimewa" semakin besar. Kehamilan normal yang sehat tidak akan membuatku sesakit itu. 

Namun aku juga tahu, bahwa janin dalam kandunganku bukan hanya milikku. Ada separuh "hak" Nugi di dalamnya. Makanya aku bilang ke Nugi. Minta izinnya untuk mengakhiri kehamilan ini.

Nugi, dengan rasa cintanya yang sangat besar terhadapku, sama sekali tidak menganggapku gila karena punya keinginan seperti itu. Dia paham istrinya ini adalah wanita tangguh yang tidak mudah menyerah dengan apapun yang sudah dimulainya. Istrinya adalah perempuan yang cukup ekspert dalam menanggung rasa sakit. Kalau seorang Ara, istri Nugi ini sampai memutuskan menyerah, artinya segalanya memang sudah tak tertahankan lagi.

Nugi saat itu bilang padaku, bahwa dia mengerti kesakitanku bahkan memaklumi mengapa aku sampai berpikir untuk mengakhiri kehamilan. Dia juga bilang kalau dia mulai sama tidak bahagianya dengan kehamilanku itu saking tidak tahannya melihatku menderita setiap hari. Kata Nugi, dia akan mendukung keputusanku sepenuhnya kalau memang harus mengakhiri kehamilan. Kata Nugi, kebahagiaanku jauh lebih penting ketimbang hadirnya seorang anak.

Tapi Nugi bilang juga, bahwa Tuhan yang kami kenal bukanlah Tuhan kejam yang akan dengan sengaja atau sekadar iseng membuatku kelewat kesakitan. Pasti ada maksud Tuhan kenapa aku harus mengalami hal tidak mengenakkan seperti itu. Masalahnya hanya kami belum mengerti maksud Tuhan itu. 

Nugi, ketika memintaku bertahan 1 minggu lagi


Jadi Nugi meminta waktu 1 minggu untuk mencari tahu kehendak Tuhan. Dia akan melakukan doa puasa untuk mendapat jawabannya. Doa puasa ini apa ya,  mungkin kalau di keyakinan Islam semacam Shalat Istikharah. Sebuah upaya ibadah khusus untuk "menggedor" langit demi memohon petunjuk dari Tuhan. 

Nugi akan berpuasa dengan hanya makan satu kali saja sehari. Waktunya akan lebih banyak dipakai untuk berdoa.  Jadi, dia memohon dengan sangat agar aku bertahan dengan kehamilan ini satu minggu lagi saja. Nugi berjanji hanya satu minggu saja. Aku harus bertahan.

Jika dalam satu minggu itu kami tidak dapat jawabannya, maka kami sepakat akan menyerah pada kehamilan ini. Aku tidak tahu bagaimana caranya. Aku dan Nugi rasanya juga tidak sampai hati kalau sengaja mau menggugurkan atau aborsi.

Tapi dalam pikiran sederhanaku saat itu, kalau aku sengaja tidak lagi terlalu peduli dan tidak benar-benar menjaga kehamilan ini karena sudah tidak menginginkannya lagi, rasanya si janin akan melemah dan tidak akan bertahan dengan sendirinya. 

Dalam segala kekalutan itu, aku masih percaya bahwa Tuhan yang kami kenal adalah Dia Yang Maha Baik dan Maha Kasih. Dia akan memaklumi segala kelemahanku ini.


Dia Yang Maha Mendengar dan Menjawab Doa

Nugi meminta waktu satu minggu untuk doa puasa. Dalam tenggang waktu itu, aku bertahan dengan sekuat tenaga tersisa. Aku berusaha tetap makan meski hanya berakhir dimuntahkan lagi. Tapi kondisiku memburuk dengan cepat. Mamaku sampai menyusulku ke Jogja dari Palembang demi menjagaku yang semakin melemah, karena bagaimana pun, Nugi masih harus membagi waktu untuk bekerja.

Namun rupanya belum sampai 1 minggu, tepatnya hanya berselang 3 hari saja sejak kami memutuskan "menggeruduk" Tuhan demi mendapat jawaban atas semua pergumulan kami, Dia pun menjawab semua seruan doa dan air mata yang sudah  kami habiskan.

Hari itu, bertepatan dengan jadwal kontrolku di akhir trimester 1, dokter kandunganku berseru senang saat memeriksa perutku dengan alat USG. 

"Wah, pantas ini maboknya ekstrem dan parah banget, Bu. Ada yang "berantem" ini di dalam," katanya semringah.

"Hah? Maksudnya, Dok?" aku masih nge-lag.

"Ini janinnya ada dua... Selamat ya, Pak Bu, anaknya kembar..."

USG pertama saat tahu janinku kembar

Butuh beberapa saat aku terdiam dan memproses semua informasi itu. Perasaanku campur aduk. Ada kebingungan juga karena keterangan dokter sama sekali di luar dugaan. How can aku mengandung anak kembar tanpa punya gen-nya?

Namun kelegaan dan kehangatan luar biasa melimpah menjalari sekujur tubuh dan membanjiri jiwaku saat itu juga. Rasanya pengen teriak di sanq. INI ....INI LHO JAWABAN YANG AKU TUNGGU-TUNGGU TUH!!!

Aku lupa detail selanjutnya seperti apa, namun aku merasa beban berat yang menghimpitku berminggu-minggu di masa kehamilan (bahkan mungkin sekaligus ketakutanku atas anak "istimewa" selama bertahun-tahun) akhirnya terangkat. 

Aku bukannya langsung membaik fisiknya atau berkurang penderitaannya saat itu juga sih. Tidak ... bahkan episode kehamilanku selanjutnya hingga persalinan pun malah lebih parah. Tapi apa ya, di momen dokter memberi tahu bahwa janin yang kukandung adalah anak kembar, barulah aku merasakan sebuah "keadilan".

Aku akhirnya bisa menerima dan ikhlas kenapa badanku harus "seremek" itu, kenapa mabok-ku separah itu, kenapa harus sesakit dan semenderita itu.

Ya, karena aku mengandung dua anak sekaligus. Cukup fair rasanya kalau jatuhnya jadi dua kali lebih berat dijalani, bukan? Memang harus ada "harga" lebih yang harus dibayar untuk sebuah kebahagiaan ganda. 

Detik itu juga, pikiran untuk "membuang" janinku langsung sirna. Berganti dengan tekad luar biasa untuk mempertahankan dan memperjuangkan kehamilan ini sampai akhir. Setelah minta ampun pada Tuhan atas pikiran jahatku beberapa hari lalu, aku meminta maaf pula pada dua janin di rahimku. Aku meminta maaf karena mereka harus mendengar ucapan jahat dari mommy-nya ini. Aku tidak bisa membatalkan ucapan yang sudah terlanjur keluar, aku hanya bisa meminta maaf dan menyesal. Sebagai gantinya, aku berjanji akan melakukan apapun... literally apapun, demi mereka lahir dengan selamat di dunia. Semua perjuangan itu akan sepadan. Hey, dua bayi cuuuyyy!!!!

Tidak lupa, aku berterima kasih pada Nugi. Keputusannya yang tepat sebagai kepala keluarga di masa genting, telah menyelamatkan istri dan anak-anaknya. Aku sangat mengaguminya. Di tengah ketidaktahuan dan ketidakberdayaannya menghadapi krisis keluarga kami, dia memilih keputusan terbaik : bertanya dan menyerahkannya pada Sang Maha Tahu. 

Aku bilang pada Nugi, "Sudah, ga perlu dilanjut doa puasanya. Aku sudah tahu maksud Tuhan apa. Aku harus mempertahankan Sae dan kembarannya. Terima kasih sudah menyelamatkanku dari penyesalan seumur hidup. Aku akan berjuang sampai akhir, bahkan kalau harus kubayar dengan nyawaku."


Aya dan Sae, Kebaikan dan Keberuntungan dari Tuhan


Sejak awal hamil, aku memang sudah memutuskan bakal menamai anakku "Kisae". Sebuah nama unisex dari bahasa jawa "iki sae", yang berarti ini baik/bagus. Aku percaya kalau aku sampai di titik mau dan bisa punya anak, itu hanya karena kebaikan Tuhan semata. Aku percaya pemberian Tuhan adalah yang terbaik. Berhubung nama belakangnya sudah pasti Nugroho yang berarti anugerah Tuhan, maka Kisae Nugroho adalah "Ini anugerah Tuhan yang BAIK dan membawa keBAIKan bagi hidup kami."

Tapi berhubung Sae ternyata ada dua, PR kami pun bertambah untuk menamai kembarannya. Cukup pelik juga memilih nama yang serasi di antara jutaan nama berbagai bahasa di dunia. Maka akupun mempersempit pencarian dengan berfokus pada bahasa Jawa/Sansekerta saja, dan yang berawalan K.

Dan begitulah, kata Kamayangan di kamus sansekerta begitu menarik perhatianku. Artinya "untung besar/mendapat kebahagiaan besar". Bukan kah aku dan Nugi memang untung besar dan mendapat kebahagiaan besar telah dipercaya Tuhan atas dua anak sekaligus?

Ketika aku meminta approval Nugi untuk menamai kembaran Sae dengan Kamayangan, Nugi separuh setuju. Nama dan artinya bagus, namun menurutnya kepanjangan karena Nugi masih akan "menyumbang" nama tengahnya. Bhaiquelah, karena Kisae ada 3 suku kata, maka kembarannya kujadikan 3 suku kata juga: Kamaya. 

Kamaya Nugroho, anugerah Tuhan yang membuat kami berbahagia dan beruntung besar.



Aya dan Sae, Si Kembar yang Mengubah Hidupku


Aku sebetulnya ingin menulis detail kelahiran Aya Sae tepat setahun lalu yang juga penuh perjuangan. Namun khawatir tulisannya akan jadi terlalu panjang. Nanti soal ini akan aku ceritakan juga di postingan terpisah.

Hari ini, aku lebih ingin bercerita tentang bagaimana kehadiran Aya Sae telah mengubah hidupku sedemikian rupa. Bukan hanya mengubahku dari segi fisik, status atau peran dan tanggung jawab... lebih dari semua itu, Aya Sae telah mengubah caraku dalam memandang Tuhan.

Jadi aku tu sebetulnya sudah sangat paham kalau Tuhan itu adalah suatu Pribadi yang Maha Baik. Aku tahu Dia baik dan aku sudah sering mengalami kebaikan-Nya. Tapi sayangnya, aku malah lebih sering berprasangka buruk pada Sang Maha Baik itu. Misalnya ya itu tadi yang ketika sudah dapat feeling punya anak istimewa, ketimbang berpikir yang bagus-bagus malah mikir jelek sampai diteror oleh ketakutan sendiri belasan tahun. Nah, yang model begini ini cukup sering terjadi. Aku kerap merasa kadar hidupku terlalu pahit jadi sampai luput memikirkan fakta bahwa Tuhan itu akan selalu memberi yang terbaik. 

Selamat ulang tahun, Aya Sae



Tapi sekarang, sejak punya Aya Sae, aku belajar untuk tidak buru-buru berpikiran buruk pada Tuhan. Ketika hal buruk terjadi dan mulai muncul hasrat mikir jelek dan cuma bisa melihat potensi keburukan di segala situasi, tapi bayang Aya Sae singgah di pelupuk mata, aku bisa langsung berubah haluan. Aya dan Sae sudah jadi semacam reminder, bahwa kebaikan dan keberuntungan besar yang dari Tuhan sudah dan masih nyata di hidupku.

Belum berjalan semulus itu memang, kadang masih terseok dan lebih menang pikiran buruknya. Tapi setidaknya, dibanding dengan saat belum memiliki Aya Sae, sekarang aku merasa sudah berprogress. Kalaupun tidak selalu mampu mengucap syukur, aku sudah jauh lebih sabar untuk ga langsung terburu-buru mikir jelek ke Tuhan.

Aya Sae adalah si kembar yang mengubah hidupku. Dua makhluk ini membuatku yakin bahwa Tuhan sungguh baik dan sangat mengasihiku. Sekalipun aku bandel, sekalipun aku berdosa, sekalipun aku tak selalu hidup menuruti perintahNya.

Aya Sae adalah makhluk mungil yang mengajariku, bahwa kita itu berpikir jelek ke seama manusia saja tidak boleh, apalagi mikir jelek ke Tuhan.


Dear Aya Sae, gula jawa mommy.
Terima kasih telah hadir di dunia ini. Terima kasih sudah memilih mommy dan bapak, manusia yang banyak kekurangan ini sebagai orang tua kalian.

Mommy memang sempat ingin menyerah pada kalian, mommy minta maaf atas hal itu. Mommy bersalah. Mommy berjanji hal itu nggak akan terjadi lagi sampai kapan pun. Saat ini, kalian berdua adalah separuh hidup mommy.

Mommy tidak bisa menjamin apapun untuk apa yang terjadi di masa depan kita. Tapi mari, kita sama-sama belajar untuk tidak berpikir buruk lagi pada Tuhan. Sebaliknya, mari kita belajar untuk menyerahkan segala hal yang kita ga tahu kepada Dia Yang Maha Tahu.

Aya, Sae.
Selamat ulang tahun, Nak. 
Terima kasih untuk satu tahun penuh berkat dan sukacita Tuhan yang hadir bersama senyum, tawa dan tangis kalian.

Mommy dan bapak masih ingin menghabiskan banyak tahun dan tahun lagi di masa depan bersama kalian. 

Love, mommy.









5

Baca juga

Mimpi 15.529 Km

Tulisan ini dibuat dengan rasa rindu yang sangat, pada sosok manusia paling kontradiktif yang pernah kukenal : Papa. Mimpi 15.529 km | kuc...