Menu
Tampilkan postingan dengan label blogger Jogja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label blogger Jogja. Tampilkan semua postingan







Cerita Kusta, Stigma, dan Upaya Atasinya 
(Pict : World Health Organization)


*

Main saya kurang jauh ternyata. Saya pikir kusta atau lepra, penyakit kulit yang udah ada sejak jaman Alkitab ini udah tinggal butiran debu. Nyatanya enggak. Masih banyak aja lho pengidapnya. Indonesia bahkan jadi 3 besar negara di dunia penyumbang kasus baru terbanyak,yakni mencapai 17 ribu kasus per tahun. Wah.

Mirisnya, banyaknya jumlah kasus kusta tersebut diperparah stigma yang kadung mendarah daging di masyarakat. Penyakit kusta dianggap sebagai penyakit menular yang sangat ganas, sehingga pengidapnya kerap dikucilkan. Bukan cuma dijauhi, namun terkadang sampai dipecat dari pekerjaan.

Stigma negatif terhadap pasien kusta ini menjadi efek domino yang menyebabkan 4 aspek kesehatan lainnya akan terganggu. Mulai dari sakit mental karena pasien akan tertekan, berlanjut ke sakit sosial karena pasien akan cenderung mengurung diri dan enggan bersosialisasi, lalu merembet ke sakit ekonomi karena pasien tidak bisa bekerja. Dan yang terburuk tentunya adalah sakit spiritual karena semua stigma tersebut juga mengisolasi pasien untuk datang ke tempat-tempat ibadah dimana kebutuhan rohani dan spiritual biasanya terpenuhi.

Jelaslah masalah stigma terhadap penyakit kusta ini bukan perkara sepele dan tentunya perlu perhatian khusus untuk menanganinya. Hal ini dipaparkan dengan apik oleh Dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dalam webinar bertajuk "Kolaborasi Pentahelix untuk Atasi Kusta" yang saya ikuti bersama rekan-rekan blogger belum lama ini.

Blogger Crony Community

Menurut Dr. Flora, diperlukan kolaborasi pentahelix atau multipihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, serta media bersatu dan berkomitmen bersama untuk mengatasi kusta. "Sebab tidak bisa mengandalkan pihak medis saja untuk mengatasi stigma terhadap kusta ini. Kami tidak bisa bergerak sendiri, harus ada pihak-pihak lain yang mendampingi," jelas Dr Flora.

Dalam kesempatan tersebut, Dr Flora menegaskan bahwa kusta sebetulnya adalah penyakit menular yang paling tidak menular. Kusta dapat menular jika seseorang terkena percikan droplet dari penderita kusta secara terus-menerus dalam waktu yang lama. "Bakteri penyebab lepra tidak dapat menular ke orang lain dengan mudah. Selain itu, bakteri ini juga membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak di dalam tubuh penderita. Dengan fakta ini, sebetulnya masyarakat tidak perlu takut berlebihan atau menjauhi pasien sedemikian rupa," beber Dr Flora.

Screenshot Webinar


Masih dalam webinar yang sama, narasumber kedua yakni Wisnu Saputra, S.H, S.IKom selaku jurnalis sekaligus ketua bidang organisasi PWI Kab Bandung menjelaskan bahwa media juga aktif terlibat dalam Kolaborasi Pentahelix untuk Atasi Kusta karena punya peranan penting, yakni mengedukasi masyarakat dan menyebarkan informasi seluasnya. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi terpapar informasi yang keliru terkait kusta. "Kalau sudah mendapat informasi yang benar dan teredukasi, diharapkan masyarakat tidak lagi termakan stigma," ungkapnya

Wisnu menambahkan, di era digital seperti sekarang, peran media tidak hanya terbatas pada media-media mainstream namun juga bisa dilakukan oleh masyarakat biasa termasuk citizen journalist, blogger, dan influencer. "Langkah paling simpel yang bisa dilakukan adalah meneruskan informasi yang didapat. Secara tidak langsung, itu akan mengedukasi masyarakat lewat follower masing-masing," kata Wisnu.

Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak terlibat dalam mengatasi kusta di negeri ini. Sekecil apapun peranmu, tetap akan berdampak pada eliminasi stigma kusta di Indonesia. Dan jika itu sudah kompak dilakukan semua pihak, hanya tinggal perkara waktu bahwa penyakit kusta akan benar-benar lenyap karena semua pasiennya sudah tertangani dan diterapi dengan baik.


Punya pengalaman soal penyakit kusta, atau punya kenalan dan saudara yang sakit kusta? Yuk share di kolom komentar.




Salam dari Jogja

0



Kesan Setelah Rutin Pakai Scarlett


Tanpa terasa, udah berbulan-bulan saya rutin memakai rangkaian produk Scarlett Brightly Face Care Series sebagai skincare rutin harian saya. Di postingan kali ini, Mommy Ossas alias si Emak Kucing Kampung akan menuliskan kesan-kesan selama memakai Scarlett Brightly Face Series.

Sebelumnya, coba lihat foto-foto saya dulu dan sekarang. Beda jauh kan ya? Meskipun sekarang secara umur udah lebih tua, tapi efek rajin skincarean bener-bener terlihat nyata. Makin glowing gitu lho.

Aku yang dulu bukanlah yang sekarang

Kesibukan sebagai Ibu Rumah Tangga bukan alasan untuk nggak skincarean. Kalau kulit sehat dan wajah glowing, selain bikin kepercayaan diri meningkat, suami juga makin nempel. Jadi jangan males skincare-an ya …

Balik ke Scarlett tadi, berikut kesan-kesan saya selama rutin pakai Scarlett Brightly Face Care Series yang terdiri dari Scarlett Brightly Ever After Serum, Scarlett Brightly Ever After Cream Day, dan Scarlett Brightly Ever After Cream Night.

1. Hasilnya Nyata

Meski di awal-awal pemakaian tidak langsung terjadi perubahan yang signifikan, namun setelah rutin perawatan hasilnya terlihat nyata.

Bercak dan noda hitam tersamar, bekas jerawat memudar, wajah lebih terasa lembap dan segar, serta terlihat halus dan cerah.

Ga heran sih, produk-produk Scarlett punya kandungan glutathione, phyto whitening, dan vitamin C, serta deretan kandungan lain dengan fungsinya masing-masing. Seperti :

Rainbow algae yang meratakan warna pigmen kulit

Hexapeptide-8 yang menyamarkan garis halus

Poreaway yang menyamarkan pori-pori

Rosehip oil in essential fatty acids dan antioksidan yang menyamarkan bekas luka

Triceramide yang melembabkan sekaligus menyamarkan keriput, dan

Aqua peptide glow yang mencerahkan dan menghidrasi kulit!


2. Harga terjangkau


Dengan sederet manfaat dan hasil yang terbukti, harga produk-produk Scarlett Brightly Face Care Series tergolong sangat terjangkau. Masing-masing bisa dibeli hanya dengan Rp 75 ribu saja. Bahkan bisa jauh lebih murah ketika promo.


3. Packaging Cantik dan Aman

Saya suka dengan kemasan Scarlett Brightly Face Care Series yang desainnya elegan dan tampak mahal. Terlebih, sekarang tersedia kemasan kecil alias travel size yang bakal praktis banget dibawa kemana-mana tanpa bikin penuh tas.

Selain itu, paket-paket produk Scarlett Brightly Face Care Series selalu dikemas dengan aman. Buble wrap melimpah dan masih dilapisi kardus sehingga diterima dengan aman tanpa rembes sama sekali. Puas banget rasanya.

4. Peduli dengan Nasib Hewan

Sebagai penyayang binatang (ga cuma kucing), saya terkesan sekali dengan Scarlett yang sama sekali ga memanfaatkan hewan untuk uji coba produk-produknya.

Buat sebagian orang mungkin ga terlalu peduli ya, buat saya ini hal yang patut diapresiasi. Scarlett benar-benar memenangkan hati saya untuk soal ini.

5. Cocok

Kadang yang namanya skincare itu cocok-cocokan. Beruntung, saya cocok dengan Scarlett ini karena selama pemakaian tidak menimbulkan iritasi atau masalah kulit lainnya. Ini menunjukkan bahan-bahan yang digunakan Scarlett adalah aman.

Iya dong, karena sudah terdaftar di BPOM juga.


Kesimpulannya, Scarlett Brightly Face Care Series punya kesan yang positif buat saya. Apakah akan terus dilanjutkan? Tentu saja! Meski saya ga menutup kemungkinan untuk menjajal produk produk yang lain. Tapi kalau ga ada yang lebih baik dan cocok, tentu saya akan kembali pada Scarlett.

Nah, buat kalian yang tertarik menjajal Scarlett setelah membaca tulisan ini, produk Scarlett bisa di-order dengan mudah melalui : 
WhatsApp di nomor 0877-0035-3000
LINE @scarlett_whitenin
DM instagram @scarlett_whitening
atau di Shopee Mall: Scarlett Whitening Official Shop. 

Silakan pilih mana yang paling sreg buat kalian.


Sampai jumpa di postingan Emak Kucing Kampung lainnya ya…

Salam dari Jogja yang istimewa, seistimewa kalian yang meninggalkan jejak di kolom komentar.


Bonus :

Suci, anak kucing kampung jalanan yang baru kami adopsi. Masih kena scabies kupingnya

0

Honest review soal rangkaian produk Scarlett Bodycare ini sudah ditulis Si Emak Kucing Kampung tepat habis tahun baruan kemaren. Tapi baru sempat posting sekarang. Maklumin ya gaes 😙


Review Scarlett Body Care


Yuhuuuu, selamat tahun baru yang udah telat ....

Mommy Ossas alias si Emak Kucing Kampung ini kembali lagi ke realita setelah liburan akhir tahun sekaligus honeymoon. Kan masih terhitung manten baru ini ye kan, hehehe ...

Btw pas nikahan saya beberapa bulan lalu kan ada teman yang ngadoin rangkaian produk perawatan badan dari Scarlett. Dikasihnya yang varian romansa dan overall saya ngerasa suka dan cocok sama produk Scarlett ini (ya ampun makasih lho cyin yang udah kasih kado).

Nah, pas udah habis dipake dan pengen beli lagi karena nagih, di official store-nya ada banyak varian lain ternyata. Dan… entah karena lapar mata atau khilaf semata, akhirnya aku ngeborong Scarlett bodycare yang varian lain dong. Apa aja tuh?

Rangkaian Scarlett Body Care

1.Scarlett Body Scrub Coffee
2.Scarlett Brightening Shower Scrub Jolly
3.Scarlett Fragrance Body Lotion Jolly

Nah, hasil khilafan Scarlett saya tersebut dan hasil akhir pemakaiannya selama 2 Minggu bakal saya ulas lengkap di postingan kucingdomestik.com kali ini.



Scarlett Body Scrub Coffee, Rileks Bersama Aroma Kopi yang Memikat

Saya bukan pecinta kopi sebetulnya (lambung tidak kuat untuk konsumsi), tapi suka aromanya. Setelah menikah, jadi makin suka dengan aroma kopi karena rajin bikinin untuk suami yang kopiholic.

So, pas tahu Scarlett punya varian Coffee untuk Body Scrub, saya jadi ga tahan pengen coba. Sebelum beli, saya ngebayangin kalau dipake nantinya bakal kaya luluran sama kopi.

Pas paketnya sampai jelang tahun baru kemaren, langsung berbunga dong. Packaging produk-produk Scarlett emang ga pernah ngecewain. Meski standar kaya body scrub pada umumnya, tapi terdapat lapisan pengaman plastik yang bikin scrub nggak belepotan. Ini nilai plus sih buat saya. Belum lagi desain warna dominan cokelat yang ngademin mata banget ini. Suka. Elegan aja gitu lihatnya.

Scarlett Body Scrub Coffee

Berikutnya adalah aroma dan teksturnya. Dari awal udah suka banget sama aroma kopi yang menguar begitu kemasan Scarlett Body Scrub ini dibuka. Sama sekali bukan tipe aroma yang menyengat sampai bikin pusing itu, tapi aroma yang sopan banget masuk hidung dan auto kasih efek relaksasi ke tubuh. Kalau kalian pernah mencium aroma kopi yang lagi digiling, nah mirip kaya gitu tuh cuma ada tambahan manis-manisnya.

Dan tekstur body scrub Scarlett ini juara banget sih karena buliran-buliran scrubnya lembut. Sama sekali nggak sakit saat diaplikasikan. Cara pakainya sama aja kaya body scrub pada umumnya, gunakan pada seluruh saat kering, tunggu 2-3 menit, lalu bilas hingga bersih. Mayan buat me time di kamar mandi setelah penat beraktivitas seharian.

Kesan yang langsung bisa dirasakan setelah penggunaan Scarlett Body Scrub Coffee ini adalah badan terasa segar dan kulit lebih halus. Memang ada klaim yang bilang mampu mencerahkan kulit karena produk ini mengandung Glutathione, Vitamin E, dan Collagen. Namun klaim ini belum tampak dalam satu dua kali pemakaian.

Bagaimana hasilnya setelah rutin pemakaian 2 Minggu dan dibarengi rangkaian produk Scarlett bodycare lainnya? Simak terus postingan ini sampai selesai ya …


Scarlett Brightening Shower Scrub Jolly, Bersih Maksimal dengan Aroma "Mahal"


Scarlett Shower Scrub varian Jolly ini menarik perhatian saya di OL Shop karena warna oren-nya eyecatching (eh, Oren kan ya ini? 🤣). Pas datang paketnya rapi banget karena dibungkus bubble wrap. Aman sentosa sampai Jogja, ga bocor atau rembes sama sekali meski isinya cairan. Mantap, Gan!

Well, sebetulnya saya nggak terlalu suka desain kemasan botol plastik beningnya karena terlalu "biasa" atau malah terkesan murahan. Yah, tapi kata orang kan jangan lihat buku dari sampulnya ya? Yang penting gimana isi di dalamnya.


Scarlett Shower Scrub Jolly

Pas paket ini sampai, saya lagi siap-siap liburan ke luar kota. Kemasan  Scarlett Shower Scrub ini sebetulnya aman dan mudah dibawa kemana-mana, tapi ukuran kemasan 300 ml ini buat saya masih agak kegedean untuk Travelling. So, saya akalin dipindah dulu isinya ke beberapa botol yang lebih kecil. Next berharap banget Scarlett mau ngeluarin yang travel size yang bakal berguna banget buat couple blogger traveler kaya saya dan suami ini.

Karena kemasannya bening, dari luar udah terlihat kalau Scarlett Shower Scrub Jolly ini berupa cairan kental dengan buliran scrub di dalamnya. Tutup flip top yang rapat juga memudahkan saat menuang produk, minimalisir tumpah di kamar mandi yang cenderung licin.

Seperti sabun mandi pada umumnya, Scarlett Shower Scrub ini berfungsi untuk membersihkan tubuh dari kotoran. Buliran scrubnya bikin proses pembersihannya jadi lebih maksimal.

Tapi menurut saya, Scarlett Shower Scrub Jolly ini lebih dari sekadar sabun mandi karena aromanya yang nggak biasa, gengs. Gimana ya menjelaskannya? Wanginya itu super kaya karena perpaduan Coffee, Jasmine, Cedar Wood, dan Vanilla. Ini cocok banget buat kalian yang suka tipe aroma unisex kaya saya, feminin dan maskulin sekaligus.

Setelah pemakaian, memang badan terasa bersih dan segar. Namun entah kenapa Scarlett Shower Scrub ini agak susah dibilas menurut saya. Masih terasa agak licin meski sudah disiram air berkali-kali. Well, ini ga masalah untuk yang emang suka mandi berlama-lama atau suka me time di kamar mandi, tapi kalo lagi buru-buru jadi kurang praktis.

Tapi karena aroma "mahal"nya tahan lama dan klaimnya yang mampu membersihkan tubuh dengan maksimal juga terbukti, kekurangan Scarlett Shower Scrub Jolly ini dimaafkan deh. Masih akan tetep pake akunya.

Scarlett Fragrance Brightening Body Lotion Jolly, Formula Cetar Sempurnakan Misi Glow Up

Perawatan tubuh ga akan sempurna tanpa body lotion. Body lotion keluaran Scarlett ini bikin kepo mau nyoba karena dominasi warna peach di kemasannya menarik banget. Terus desain botolnya ada aplikator pump yang dilengkapi lock-unlock pada bagian tutup sehingga aman ga gampang tumpah. Tinggal pencet-pencet aja.

Scarlett Body Lotion Jolly

Cuma sama kaya shower scrubnya, ukuran kemasan 300 ml ini masih kegedean kalo dibawa traveling. Ya emang cocoknya buat me time di rumah sih, tapi saya berharap banget Scarlett bisa sediakan kemasan khusus yang travel size.

Pas saya coba pertama kali setelah mandi, aroma manis parfume khas yang lembut banget langsung tercium. Seperti wangi YSL Black Opium Eau de Parfume. Yang mencengangkan, aroma body lotion ini rupanya bertahan cukup lama sampai kaya'nya ga perlu pakai wewangian apapun lagi. Waahh 😍😍



Kalo tekstur, nothing special sih. Kaya body lotion pada umumnya. Tapi Scarlett Body Lotion Jolly ini tipe yang mudah meresap ke kulit dan nggak meninggalkan bekas lengket sama sekali.

Saya punya masalah kulit kering, terlebih saya tipe cewek aktif yang suka beraktivitas di luar ruangan. Tapi sejak rutin pakai Scarlett Body Lotion ini, nyaris ga berasa kering lagi karena lotion ini bikin kulit lembap.

Body Lotion Scarlett varian Jolly ini menggunakan Glutathione dan Vitamin E sebagai bahan pencerah kulit. Apakah benar-benar bisa mencerahkan?

Dalam satu dua kali pemakaian, efek yang langsung berasa adalah lembap dan segar. Kalau derajat kecerahan sepertinya belum terlihat. Tapi tidak ada jalan instan untuk hasil maksimal, butuh waktu dan konsistensi.

Jadi, saya terus memakai rangkaian produk perawatan tubuh Scarlett ini sampai setidaknya 2 Minggu untuk melihat hasilnya.

Hasil Pemakaian Setelah 2 Minggu

Kulit saya sempat gosong dan belang-belang karena sering main di pantai saat liburan. Namun setelah rutin memakai rangkaian body care Scarlett ini, bisa lihat sendiri perbandingannya di foto.





Kulit saya memang tidak serta merta cetar kek Mbak Felicya Angelita, karena tone dasarnya emang cenderung gelap dari sononya. Tapi jejak gosong dan belang terutama di tangan dan kaki sudah pudar dan nyaris tak bersisa. Di bagian kulit lain yang tidak kena sunburn juga semakin cerah. Kulit pun makin terasa halus, lembap, dan ga bersisik lagi.

Suami juga bilang saya makin segeran. Wah, lampu ijo nih sepertinya dari Bebeb 😍 Mana harganya terjangkau ye kan, cuma Rp 75 ribu per itemnya.


Apakah saya masih akan terus pake produk Scarlett setelah ini? Iyes banget! Karena di saya setidaknya terbukti cocok dan aman karena ga bikin iritasi atau masalah kulit lainnya.

Semua produk Scarlett juga sudah teregistrasi BPOM. Dan yang terpenting, nggak dilakukan uji coba ke binatang. Ini penting penting banget buat animal lovers kaya saya.

Buat yang pengen nyobain, sekarang lagi ada harga paket hemat yg 5 item tuh. Harganya Rp 300.000 sajo (udah dapet box exclusive+free gift). Barusan cek di IG-nya @scarlett_whitening , klik aja link di-bionya gaes ( https://linktr.ee/scarlett_whitening) . Udah lengkap semua infonya di sana.


Sekian dulu postingan Si Emak Kucing Kampung hari ini. Salam dari Jogja, yang selalu istimewa seperti kalian yang udah mau baca dan setia ninggalin jejak di kolom komentar.

0


Dalam Postingan kali ini berisi pengalaman saya menggunakan produk masker Scarlett untuk mengatasi masalah wajah pasca-menikah.





Finally, i'm officially married, gaes.

Puji Tuhan, saya sudah resmi menikah dengan Nugi, yang juga sesama blogger, pada September 2021 lalu. Sekarang memang lagi masa-masa menikmati kehidupan manten anyar alias pengantin baru.

Tapi tahu enggak? Pascamenikah, saya sempat mengalami masalah wajah yang cukup meresahkan. Mendadak ada bercak kemerahan yang muncul di wajah bersamaan dengan bintik bintik milea yang mulai merajalela. Belum lagi jerawat besar yang muncul di bawah hidung sampai bikin saya harus pakai plaster agar nggak dipencet-pencet (maklum,nyaris ga pernah jerawatan sebelumnya).



Saya kurang tahu penyebab persisnya, entah karena kurang cocok dengan make up saat hari H, atau peralatan yang digunakan untuk merias kurang steril. Bisa juga karena bawaan stress dari sejak jelang menikah.

Beruntung, di antara sekian banyak kado pernikahan saya, ada yang ngadoin rangkaian produk perawatan wajah scarlett. Yang menarik, ada yang kasih masker segala. Wah, saya baru tahu nih Scarlett punya produk masker juga.

Berhubung lagi banyak waktu luang, belum bisa kemana-mana dan suami masih WFO, akhirnya kami maskeran bareng-bareng sekalian quality time. Thank God, dikasih suami yang manut manut aja diajak maskeran 😂😂



So, berikut review Scarlett Herbalism Mugwort Mask dan Scarlett Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask versi si emak kucing kampung.

Btw, berhubung ada dua varian masker Scarlett yang saya coba dan namanya belibet (please mbak Felicya Angelista, kalo kasih nama brand yang gampang diinget aja dong, susah ini nulisnya 😭😭), di tulisan ini saya bahas maskernya berdasarkan warna aja ya. Scarlett ijo untuk Scarlett Herbalism Mugwort Mask dan Scarlett pink untuk Scarlett Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask.


Kemasan, Tekstur, dan Aroma



Baik Scarlett Ijo maupun pink, keduanya pake kemasan jar kaca yang bening. Makaci banget lho buat yang udah ngadoin, kemasannya rapi banget. Dari pabriknya juga udah rapi sih, sama sekali nggak rembes atau tumpah meski udah bertumpuk-tumpuk dengan kiriman kado nikahan yang lain. Wajar sih, ada "double protection" di dalamnya.

Selain itu, saya suka kedua masker Scarlett ini sudah dilengkapi dengan mini spatula untuk memudahkan penggunaan. Ga perlu repot beli spatula sendiri, udah tinggal pakai.

Untuk masker ijo, teksturnya kaya masker mud pada umumnya. Ijo pekat mirip pasta. Tekstur yang lembek begitu baru diaplikasikan ini bikin masker ijo tetap terasa lembut di kulit meski sudah mengering.

Aroma green tea yang segar langsung menguar begitu kemasan di buka. Jadi pengen dijilatin di hari yang panas.. Eh 😂😂

Sementara untuk masker pink, teksturnya sedikit lebih encer karena tergolong gel mask. Ada potongan kelopak bunga halus halus di dalamnya. Aromanya juga lebih soft. Begitu diaplikasikan, agak kurang berasa sensasi bermaskernya sih. Lebih kaya sensasi pake serum doang yang bikin lembap.



Kalau di-battle, saya lebih suka pake yang masker ijo. Eh, tapi ini untuk sensasi bermaskernya aja ya. Untuk hasil akhir, nanti dulu. Lanjut baca terus review Scarlett Mask ini sampai selesai ya.


Kandungan dan Manfaat

Sedikitnya ada 10 kandungan di Scarlett masker ijo. Seperti nama resminya yakni Scarlett Herbalism Mugwort Mask, masker ijo ini mengandung Mugwort Extract.

Apa sih Mugwort? Mugwort itu tanaman herbal sejenis teh dalam keluarga Asteraceae, nama latinnya sendiri adalah Artemisia vulgaris L. Penampakannya mari lihat di foto berikut.




Mugwort kaya Vitamin E sehingga mampu menghidrasi dan menenangkan kulit. Fungsinya juga sebagai anti-inflamasi membantu meredakan peradangan pada kulit berjerawat. Manfaat anti-inflamasi ini juga didukung oleh Chlorophyllin. Selain itu, Chlorophyllin membantu menghambat bakteri penyebab jerawat.
Selain itu ada vitamin C yang membantu mengurangi kemerahan karena paparan sinar UV-B, menyamarkan hiperpigmentasi sehingga dapat mencerahkan kulit, mengurangi tanda-tanda penuaan, dan melawan radikal bebas.

Oh, jangan lupakan si matcha alias bubuk teh hijau. Green Tea powder udah tenar sih sebagai bahan produk kecantikan dengan manfaat mengurangi kadar minyak dan melawan bakteri penyebab jerawat, sehingga cocok digunakan untuk kulit berminyak dan berjerawat.

Seolah belum cukup, masih ada kandungan Bamboo Charcoal dan Enkapsulasi Salicylate untuk mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori.

Ada juga kandungan Niacinamide yang meredakan iritasi kulit berjerawat, menyamarkan pori-pori, mengendalikan produksi minyak pada wajah, dan menyamarkan bekas jerawat.

Untuk yang suka was was kulit kering habis maskeran, ga perlu takut karena ada Galactosyl Salicylate yang bersifat melembabkan. Lengkaaappp cuuuyyy!!!


Next, giliran kandungan Scarlett masker pink. Ada 7 berry extract, ginseng extract, Centella Asiatica Extract, dan Watermelon Extract.

7 berry extractnya bermanfaat untuk menghidrasi kulit, meredakan peradang,membantu melawan radikal bebas, meningkatkan produksi kolagen, membantu mencerahkan kulit, mencegah tanda-tanda penuaan dini, serta mengangkat sel-sel kulit mati untuk membantu mencerahkan kulit.

Ginseng Extract di dalam masker pink ini juga kaya manfaat. Dari mulai meningkatkan produksi kolagen, mengatasi penuaan dini, menyeimbangkan kadar minyak pada kulit, dan bersifat anti inflamasi sehingga mengurangi gejala peradangan seperti kemerahan dan pembengkakan. Nggak cuma buat minuman, ternyata ekstrak ginseng juga banyak kegunaan untuk produk kecantikan.

Centella Asiatica Extract alias daun pegagan bermanfaat untuk melawan radikal bebas, mempercepat penyembuhan luka, menghidrasi kulit, membantu menenangkan kulit, meningkatkan produksi kolagen, mencegah kulit kering, mencegah iritasi, serta mengurangi dampak kemerahan.

Semangka yang mengandung vitamin A, vitamin C, dan Lycopene, berkhasiat menangkal radikal bebas, mencegah garis-garis halus pada kulit, serta mengatasi jerawat. Ini membantu menjaga kelembaban kulit juga.

Masker pink Scarlett ini juga mengandung Allantoin dan grape water yang menjaga kulit tetap terhidrasi. Allantoin juga berguna untuk menghaluskan kulit dan mempercepat penyembuhan luka.

Fungsi anti inflamasi juga didukung oleh Rose Water dan Niacinamide. Niacinamide juga menyamarkan pori-pori, mengontrol produksi minyak, dan menyamarkan bekas jerawat.

Kandungan berikutnya, Sea Cucumber. Dengan kandungan peptide dan linoleic acid, sea cucumber bermanfaat untuk memperbaiki kulit rusak dan sebagai antioksidan.

Masker pink Scarlett ini juga mengandung
Rosa Gallica, yang kaya akan vitamin C. Kelopak bunga ini membuat kulit tampak lebih bercahaya, dan bikin maskernya tampak cantik dan unik.


Cara Pemakaian
Nothing special, sama aja kaya pake masker pada umumnya. Yang penting wajah dicuci dan dikeringkan dulu agar bersih. Lalu oleskan masker secara merata di seluruh bagian wajah kecuali mata, area bibir, dan mulut. Jangan kena lubang hidung juga ya. Hehehe…

Diamkan selama 15-20 menit, hindari bicara, atau tertawa.
Setelah masker terasa kering dan kulit wajah terasa agak tertarik, bilas masker dengan air hingga bersih tanpa ada yang tertinggal.

Setelahnya, saya akan lanjutkan dengan pemakaian rangkaian produk facecare Scarlett yang lain, seperti toner, serum, dan krim muka Scarlett.

Hasil Pemakaian Satu Bulan

Saya rutin memakai masker Scarlett ini rutin dua kali seminggu. Ketika baru dipakai, efek yang jadi klaim-klaim produk ini masih belum kentara. Rasanya hanya lembap dan halus saja.

Namun setelah sebulan pemakaian, masalah-masalah kulit manten anyar saya nyaris tak bersisa. Bercak kemerahan seperti iritasi lenyap, jerawat hilang, dan hanya menyisakan sedikit bintik milea. Mungkin akan hilang sepenuhnya nanti dengan pemakaian lebih rutin.




Bonusnya, saya masih bisa ngaku sebagai anak kuliahan karena terlihat segar dan awet muda. Mungkin antiagingnya Scarlett mulai bekerja.

So, ga usah ditanya apakah saya akan lanjut pakai masker Scarlett ini atau enggak. JELAS IYA DONG DIPAKAI TERUS.

Terlebih, Scarlett Herbalism Mugwort Mask(ijo) dan Scarlett Seriously Soothing & Hydrating Gel Mask (pink) ini aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui karena tidak mengandung bahan berbahaya (eh, tapi tetep harus dikonsultasikan ke dokter masing-masing dulu ding, mana tau ada alergi atau masalah tertentu).


Produk Scarlett mask ini juga sudah diregistrasikan di BPOM RI. Aman gaesss.. Mana harganya masih ramah kantong, Rp 75 ribu sajo. Hehe, maklum, manten baru banyak kebutuhan lain untuk ngisi kontrakan.

Untuk kalian yang pengen nyobain, bisa nih diintip langsung di https://linkt.ree/scarlett_whitening .



Salam dari Yogyakarta yang selalu istimewa, seistimewa kalian yang setia ninggalin komentar di sini..

0

Baca juga

Mimpi 15.529 Km

Tulisan ini dibuat dengan rasa rindu yang sangat, pada sosok manusia paling kontradiktif yang pernah kukenal : Papa. Mimpi 15.529 km | kuc...