Menu
Tampilkan postingan dengan label Tugas Negara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Negara. Tampilkan semua postingan

Hak Kesehatan Seksual (gambar : kompas)


Belakangan ini saya beberapa kali membaca berita yang cukup bikin geram, yakni soal pelecehan seksual yang dialami kaum disabilitas. Kasus-kasus yang sungguh bikin marah, geram, sedih, dan miris sekaligus. Terlebih, karena para korbannya masih remaja atau di bawah umur.

Saya ingat saat masih kecil, ada kehebohan di dusun saya. Salah seorang warga, seorang remaja perempuan down syndrome, mendadak diketahui hamil di luar nikah. Saat itu saya belum terlalu paham, namun saya sudah tahu bahwa hamil tanpa didahului ikatan pernikahan sebelumnya merupakan hal yang sangat memalukan.

Ketika sudah agak lebih dewasa, saya baru paham kalau apa yang terjadi dengan remaja tersebut adalah kasus perkosaan dengan memanfaatkan ketidakberdayaan si korban. Pelakunya lebih dari satu, dan hampir semua adalah tetangga sendiri yang berdalih mengajak korban bermain-main di sawah yang ada pondoknya. Dan di sanalah perilaku bejat itu terjadi berulang kali hingga sang remaja akhirnya hamil tanpa pernah benar-benar paham apa yang sebenarnya terjadi.

Kasus seperti ini membuat saya sadar, bahwa mendapatkan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi adalah hak setiap orang, termasuk remaja disabilitas dan OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta). Wawasan terkait edukasi ini selain berdampak baik bagi kesehatan, tentunya akan mampu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman pelecehan dan kekerasan seksual yang mungkin terjadi.

Belum lama ini, saya dan rekan-rekan sesama blogger dan teman-teman Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia mengikuti sebuah siaran sosialisasi bertajuk Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Bagi OYPMK dan Remaja disabilitas. Dalam agenda tersebut, salah satu narasumber yakni Westiani Agustin yang merupakan founder Biyung Indonesia mengatakan, edukasi terkait kesehatan seksual dan reproduksi untuk perempuan Indonesia masih cukup sulit diakses. "Jangankan untuk yang disabilitas dan OYPMK, yang remaja normal saja masih kesulitan mengakses informasi. Umumnya karena topik-topik terkait kesehatan seksual dan reproduksi ini masih dianggap tabu untuk dibicarakan," ujar Westiani.
Pentingnya Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Hal senada disampaikan Wilhelmina Ice, remaja Champion program Hak Kesehatan Seksual Reproduksi (HKSR) asal Nusa Tenggara Timur. Menurut Ice yang juga remaja disabilitas ini, dirinya tergolong beruntung mendapatkan edukasi dari program HKSR yang dia ikuti. "Namun ada banyak teman-teman saya yang kesulitan mengakses informasi. Selain ada perbedaan kapasitas pemahaman antara teman yang satu dan yang lain, keluarga sendiri terkadang masih tidak mau tahu tentang hal ini," ujarnya.

Disampaikan Project Officier HKSR NLR Indonesia, Nona Ruhel Yabloy, sudah saatnya masyarakat kita sadar bahwa seks edukasi itu berbeda dengan pornografi. Dengan pemahaman yang benar terkait kesehatan seksual, remaja khususnya penyandang disabilitas lebih bisa melindungi dirinya sendiri. "Mulai dari hal-hal sederhana terkait pentingnya menjaga kebersihan dan merawat diri. Untuk wanita tahu kapan harus mengganti pembalut saat menstruasi, dll," jelas Nona.

Hal tersebut penting, tapi sampai sekarang banyak orang tua yang berpikir anak akan tahu sendiri pada waktunya, tidak perlu diajari. Padahal belum tentu. Seringkali anak justru kebingungan dan mencari tahu sendiri. Tentunya akan jadi berbahaya jika pada akhirnya anak malah mendapat informasi yang keliru.

Untuk itulah, perlu adanya support system dari orang terdekat. Penting membangun hubungan yang sehat agar remaja punya tempat aman untuk bertanya, khususnya terkait kesehatan seksual dan reproduksi yang selama ini dianggap tabu.






0







Cerita Kusta, Stigma, dan Upaya Atasinya 
(Pict : World Health Organization)


*

Main saya kurang jauh ternyata. Saya pikir kusta atau lepra, penyakit kulit yang udah ada sejak jaman Alkitab ini udah tinggal butiran debu. Nyatanya enggak. Masih banyak aja lho pengidapnya. Indonesia bahkan jadi 3 besar negara di dunia penyumbang kasus baru terbanyak,yakni mencapai 17 ribu kasus per tahun. Wah.

Mirisnya, banyaknya jumlah kasus kusta tersebut diperparah stigma yang kadung mendarah daging di masyarakat. Penyakit kusta dianggap sebagai penyakit menular yang sangat ganas, sehingga pengidapnya kerap dikucilkan. Bukan cuma dijauhi, namun terkadang sampai dipecat dari pekerjaan.

Stigma negatif terhadap pasien kusta ini menjadi efek domino yang menyebabkan 4 aspek kesehatan lainnya akan terganggu. Mulai dari sakit mental karena pasien akan tertekan, berlanjut ke sakit sosial karena pasien akan cenderung mengurung diri dan enggan bersosialisasi, lalu merembet ke sakit ekonomi karena pasien tidak bisa bekerja. Dan yang terburuk tentunya adalah sakit spiritual karena semua stigma tersebut juga mengisolasi pasien untuk datang ke tempat-tempat ibadah dimana kebutuhan rohani dan spiritual biasanya terpenuhi.

Jelaslah masalah stigma terhadap penyakit kusta ini bukan perkara sepele dan tentunya perlu perhatian khusus untuk menanganinya. Hal ini dipaparkan dengan apik oleh Dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dalam webinar bertajuk "Kolaborasi Pentahelix untuk Atasi Kusta" yang saya ikuti bersama rekan-rekan blogger belum lama ini.

Blogger Crony Community

Menurut Dr. Flora, diperlukan kolaborasi pentahelix atau multipihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, serta media bersatu dan berkomitmen bersama untuk mengatasi kusta. "Sebab tidak bisa mengandalkan pihak medis saja untuk mengatasi stigma terhadap kusta ini. Kami tidak bisa bergerak sendiri, harus ada pihak-pihak lain yang mendampingi," jelas Dr Flora.

Dalam kesempatan tersebut, Dr Flora menegaskan bahwa kusta sebetulnya adalah penyakit menular yang paling tidak menular. Kusta dapat menular jika seseorang terkena percikan droplet dari penderita kusta secara terus-menerus dalam waktu yang lama. "Bakteri penyebab lepra tidak dapat menular ke orang lain dengan mudah. Selain itu, bakteri ini juga membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak di dalam tubuh penderita. Dengan fakta ini, sebetulnya masyarakat tidak perlu takut berlebihan atau menjauhi pasien sedemikian rupa," beber Dr Flora.

Screenshot Webinar


Masih dalam webinar yang sama, narasumber kedua yakni Wisnu Saputra, S.H, S.IKom selaku jurnalis sekaligus ketua bidang organisasi PWI Kab Bandung menjelaskan bahwa media juga aktif terlibat dalam Kolaborasi Pentahelix untuk Atasi Kusta karena punya peranan penting, yakni mengedukasi masyarakat dan menyebarkan informasi seluasnya. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi terpapar informasi yang keliru terkait kusta. "Kalau sudah mendapat informasi yang benar dan teredukasi, diharapkan masyarakat tidak lagi termakan stigma," ungkapnya

Wisnu menambahkan, di era digital seperti sekarang, peran media tidak hanya terbatas pada media-media mainstream namun juga bisa dilakukan oleh masyarakat biasa termasuk citizen journalist, blogger, dan influencer. "Langkah paling simpel yang bisa dilakukan adalah meneruskan informasi yang didapat. Secara tidak langsung, itu akan mengedukasi masyarakat lewat follower masing-masing," kata Wisnu.

Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak terlibat dalam mengatasi kusta di negeri ini. Sekecil apapun peranmu, tetap akan berdampak pada eliminasi stigma kusta di Indonesia. Dan jika itu sudah kompak dilakukan semua pihak, hanya tinggal perkara waktu bahwa penyakit kusta akan benar-benar lenyap karena semua pasiennya sudah tertangani dan diterapi dengan baik.


Punya pengalaman soal penyakit kusta, atau punya kenalan dan saudara yang sakit kusta? Yuk share di kolom komentar.




Salam dari Jogja

0

 

OMEN BY HP & VICTUS BY HP, Laptop Gaming Terbaru Incaran Para Gamer


Zaman sekarang ini nge-game udah jadi bagian dari gaya hidup ya? Bahkan gamer sudah diakui sebagai profesi tersendiri yang cukup menjanjikan karena dapat meraup untung berlimpah. Meski demikian, ada pula yang hanya menjadikan game sebagai pelepas penat di sela-sela kesibukan. 


Belum lama ini, saya bersama rekan-rekan blogger berkesempatan ikut dalam sebuah launching dua laptop gaming terbaru produksi HP. Sekalipun bukan seorang gamer profesional, saya langsung jatuh hati kalau mendengar pemaparannya secara langsung meski hanya virtual. 



Lebih lengkap, akan segera saya ulas di postingan ini, ya… 



OMEN BY HP


OMEN BY HP



Laptop terbaru OMEN by HP 16 inch inh jelas merupakan incaran para gamer. Dengan spesifikasi yang jelas bukan kaleng-kaleng, laptop ini memanjakan para penggunanya dengan sejumlah fitur, yakni :



Immersive Visuals: Gameplay serba cepat tersuguhkan dengan luar biasa dalam panel IPS FHD5,6144Hz dan 100% sRGB. Untuk pertama kalinya pada Laptop OMEN, rasakan warna low blue light yang akurat dengan TUV+Eyesafe®6 dan Flicker-Free untuk menjaga mata tetap segar selama sesi gaming yang panjang. Visual yang cerah juga ada pada keyboard, dengan per-key RGB lighting diintegrasikan dengan OMEN Gaming Hub Light Studio untuk mendapatkan tampilan yang sesuai dengan tema pengaturan game apapun.


Thermal Advances: Sistem pendinginan efisien dibuat mudah dengan OMEN Tempest Cooling Technology, yang memiliki Dynamic Power, Performance Control dari OMEN Gaming Hub, dan Undervolting7. Fitur ini mengelola sistem internal dengan menghapus sumber daya yang berat secara efisien.


Gusts of Energy: HP terus berinovasi dalam desain internal dengan bilah kipas yang 2,5 kali lebih tipis dan jumlah bilah yang lebih banyak 200% dibandingkan dengan OMEN 153. Hal tersebut meningkatkan aliran udara untuk memenuhi tuntutan daya internal yang kuat. Selain itu, sesi bermain game juga dapat berlangsung lebih lama dan dapat dilakukan di mana saja, dengan kapasitas baterai yang meningkat dari 52.5Whr menjadi 83Whr4, dan masa pakai baterai selama 9 jam. 


Expand, Last, Fast: Perluasan yang sangat cepat dan sederhana dengan akses single-panel ke SSD dan RAM melalui sekrup kepala Phillips di dasar kedua laptop memudahkan pertukaran perangkat keras. Bermain game online juga tidak akan tertinggal dengan Wi-Fi6E8 dan 1x port Thunderbolt 49 yang menyediakan satu port universal untuk konektivitas yang mudah.


Greener Gaming: HP memperkuat kepemimpinannya dengan menawarkan portofolio PC paling ramah lingkungan di dunia11 dengan laptop OMEN by HP, yang bersertifikat Energy Star12 dan terdaftar pada EPEAT Silver®13. 



VICTUS by HP 


VICTUS by HP



Dilaunching di hari yang sama, VICTUS by HP tampil dengan desain elegan dalam 3 pilihan warna memukau, yakni  yaitu mica silver, performance blue, dan ceramic white. Semuanya dilengkapi keyboard backlit standar dengan font unik yang tersedia di perangkat OMEN. Fitur lainnya termasuk: 


Powerfully Compact: Layar 16 inci dengan opsi hingga FHD 144 Hz refresh rate, layar flicker-free, dan terasa seperti laptop 15 inci untuk kepraktisan pemakaian sehari-hari. Piksel yang bergerak lebih cepat dari sebelumnya dengan grafis yang didukung hingga NVIDIA® GeForce RTXTM 3060 Laptop GPU 6 GB. Kecepatan secepat kilat dan gameplay yang responsif dengan opsi hingga prosesor Intel® CoreTM i7- 11800H2 atau Mobile Processor AMD RyzenTM 5000 Series2 dengan memori DDR4 3200 MHz 16GB yang dapat ditingkatkan hingga 32GB.


Chill Drives: Ventilasi belakang yang lebar meningkatkan efisiensi termal yang didukung oleh aliran udara lima arah dan desain pipa four-heat membantu menjaga semuanya tetap dingin ketika aksi gaming memanas. Dengan opsi HINGGA 512GB PCIe® NVMeTM M.2 Gen4 SSD yang dapat ditingkatkan hingga 1TB, pendinginan laptop ini cepat dan sederhana untuk bermain game dan aktivitas lainnya.


Ultimate Control: Sudah dilengkapi OMEN Gaming Hub untuk memanfaatkan fitur internal yang kuat seperti Performance Mode dan System Vitals untuk membantu game berjalan dengan baik dan meningkatkan pengalaman bermain game dengan cara baru dan menarik. Network Booster dapat memprioritaskan bandwidth Anda untuk game dan aplikasi yang aktif, sehingga mengurangi jaringan lagging saat Anda bermain atau streaming.


Victus by HP 16 dibuat secara ramah lingkungan dengan plastik ocean bound daur ulang yang digunakan dalam pembuatan boks pengeras suara dan dasar bawah sasis14 serta kotak luar dan bantalan serat yang 100% ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.




OMEN dan VICTUS BY HP, Incaran Para Gamer





Baik OMEN maupun Victus by HP menjadi laptop incaran para gamer karena sama-sama menghadirkan teknologi Max-Q generasi ketiga NVIDIA yang menggunakan AI dan sistem optimal baru untuk membuat laptop gaming memiliki performa lebih cepat dan lebih baik dari sebelumnya. 


Dengan spek level dewa, Laptop OMEN by HP 16 bisa dimiliki dengan harga dimulai dari Rp 24.999.000. Sementara itu, Laptop Victus by HP 16 dirilis dengan Rp 18.999.000.



Nah, kalian mau yang mana?

1


Berkat Tuhan tak selalu berupa materi. Kadang berwujud seekor kucing, teman-teman baik dan ... makanan enak. (Arako, 2020)

Rekomendasi Menu Baru Warung Tekko Palembang - kucingdomestik.com

***

"Tekko tuh artinya apa, sih?" tanya saya yang datang telat ke lantai 2 Warung Tekko Minggu (26/1) lalu. Undangan Food Blogger,  Travel Blogger, dan Influencer Gathering  yang saya terima seminggu sebelumnya menunjuk waktu setengah jam lalu. Teman-teman blogger lain sudah hadir semua. Tapi yah, mau bagaimana lagi, kan harus ke gereja dulu.

"Itu naahh… tempat air minum," sahut Bimo.

"Hah?"

"Ceret, ceret, Raa…," timpal Mbak Fainun dari seberang meja.

"Itu teko. K-nya satu …"

"Ya kan variasi aja. Kaya' mie s*dap kan a-nya banyak… s*da- a-a-ap," kata Kak Yayan yang kemudian disambut tawa.



 Saya ikutan ketawa, tapi dalam hati nggak percaya blas kalau kata Tekko di Warung Tekko itu artinya teko alias wadah air. Firasat saya mengatakan, nama itu mengandung filosofi tertentu yang maknanya tentu lebih dalam dari sekadar tempat air minum. 

Eh, betul ternyata. Selesai gathering saya dapat jawaban dari pihak Warung Tekko-nya sendiri kalau Tekko itu diambil dari bahasa Jawa yang artinya "datang". Tentunya biar banyak orang datang untuk makan ke restoran ini.

Selaku cewek jawa yang matanya sipit tapi sering dikira Batak (ini apa sih?), saya juga tahu kalo "tekko" artinya "datang". Tapi masalahnya, udah kadung susah buat saya mengubah lafal e-nya. Tekko yang berarti datang dalam bahasa jawa itu, huruf e-nya dibaca kaya di kata empat. Jadi biarlah, saya mau ngikutin sekte Bimo, Mbak Fainun, dan Kak Yayan saja yang percaya bahwa tekko itu wadah air karena lebih nyaman dilafalkan.

Mungkin agama dan kepercayaan itu sejatinya demikian, bukan melulu apa yang benar maupun diyakini, tapi juga perkara kenyamanan para pemeluknya.


Nah, ngelantur kan saya. Maaf. Itu tadi cuma intro. Sekarang mari kita lanjut ke inti sebenarnya postingan ini ... Hayuuuk, Maaangg!!!


Sekilas Tentang Warung Tekko


Warung Tekko adalah restoran keluarga yang menyediakan menu-menu tradisional khas nusantara yang bisa dinikmati semua kalangan. Sejak berdiri Januari 2009 lalu di Pantai Indah Kapuk, saat ini telah memiliki 46 cabang yang  beroperasi diberbagai kota besar beberapa provinsi di Indonesia, JABODETABEK, Yogyakarta, Jambi, Palembang, Belitung & Batam.

Khusus cabang Palembang, Warung Tekko baru merayakan ulang tahun ke-9 pada akhir Januari lalu. Dalam rangka ulang tahun inilah Warung Tekko menyiapkan menu-menu baru untuk diperkenalkan ke masyarakat. Apa saja menu barunya? Simak terus ya!


Menu Baru Warung Tekko

Iga, si penggugah selera

Warung Tekko selama ini terkenal dengan menu olahan berbahan dasar Iga yang sangat disukai pelanggan. Sebut saja variannya seperti Iga Sup, Iga Penyet, Iga Bakar Bumbu Kacang, Garang Asem Iga, Iga Cabe Ijo, Iga Goreng Tepung, hingga Konro Bakar Saus Madu.

Meski demikian, Warung Tekko punya varian masakan lain dari berbagai daerah yang beragam. Misalnya Bandeng presto, gulai kepala kakap, Sate Marangi khas Purwakarta, Pecak Nila, Soto Betawi, dan banyak lagi lainnya.

Dipilih ... Dipilih ...


Nah, adapun menu baru yang ditawarkan kali ini kian melengkapi kekayaan cita rasa kuliner nusantara di Warung Tekko. Berikut daftarnya :

- Soto Ayam
- Sate Padang
- Ayam Bakar
- Sup Ikan Tekko
- Sup Ikan Nila
- Pecel Sayur
- Ketoprak
- Fish Skin Cabe Garam
- Ceker Ayam Crispy Cabe Garam
- Mendoan
- Pecak Nila
- Bakso Tahu

Ketoprak pilihanku

Saya udah cicip semuanya. Tapi sebagai manusia setengah vegetarian, yang kadang masih suka baper dan kasihan kalau harus makan yang dari produk hewan, tentu saja saya seneng banget ada Pecel Sayur, Ketoprak, dan Mendoan di daftar menu baru. Soal rasa ga usah ditanya lah ya. Cuma sayang ada yang kurang … kurang banyak porsinya. Habis enak sih, pengen nambah terus jadinya :D

Pecel sayur + peyek kacangnya mantap!


Nah, buat kalian yang nggak masalah mau makan apa aja, saya paling rekomendasikan Fish Skin Crispy Cabe Garam. Ini kulit ikan selain rasanya gurih  unik, tekstur renyahnya itu berpadu sempurna sama pedasnya cabe yang dirajang kasar. Kriuukk banget!


Fish skin crispy, nempel di lidah juga di hati

Eh, sup Ikan Tekko dan sate padangnya juga wajib banget dicicipi. Nah, dari beragamnya pilihan menu Warung Tekko, kira-kira kamu bakal paling suka yang mana?

Kalender Cantik Penuh Voucher

Hayo, siapa yang masih belum punya kalender 2020 di rumah? Kalau belum, bisa banget lho dapetin kalender cantik dari Warung Tekko. Weits, ini bukan kalender sembarang kalender.

Mas Sidik pamer kalender penuh voucher persembahan Warung Tekko 

Marketing manager Tekko, Mas Sidik Kadarsyah menjelaskan, kalender yang dimaksud adalah bentuk promo Kado Tekko. Kalender untuk para customer ini di dalamnya berisi berbagai voucher menarik yang dapat digunakan setahun penuh dengan durasi dan jenis voucher  yang berbeda – beda tiap bulannya. "Cara mendapatannya pun mudah sekali, cukup dengan transaksi min Rp.250.000 sebelum pajak, lalu like fanpage Warung Tekko/Follow IG Tekko.official dan warungtekkopalembang ," beber Mas Sidik. 

Nah, saya dan teman-teman blogger udah puas seru-seruan (baca : bikin rusuh)  nyicipin menu baru plus menu-menu best seller-nya Warung Tekko. Bakal balik lagi dong karena berlembar-lembar voucher diskonnya masih menunggu dihabiskan.
 Kalian, kapan? 



Terima kasih, Warung Tekko!


Warung Tekko

www.warungtekko.com
FB : Warung Tekko
IG : @tekko.official / @warungtekkopalembang





Nb.
Mommy Ossas berterima kasih
pada Mas Sidik dan all crew
Warung Tekko
atas undangan serunya.
Juga sama Kak Yayan
sama Bimo yang bantuin foto-foto.
30


Catatan Mommy Ossas
sepulang kelas literasi digital
Sisternet Palembang dan Blogger
Crony Community.

Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri?

***


Ossas dan Ling Ling belum saya kasih gadget sendiri. Selain karena berbulu, bertaring, dan kakinya empat, mereka sepertinya sudah cukup puas  saya putarkan video Cat Games di YouTube seminggu sekali.


Ling Ling main gadget


Meski begitu, sama seperti semua ibu zaman now, saya juga kepo maksimal dengan jawaban pertanyaan yang jadi judul postingan ini. Selain bermanfaat untuk anak-anak didik saya di sekolah, bisa sekalian sebagai persiapan kalau nanti punya anak sendiri.

Beruntung banget bisa ikutan kelas literasi digital bareng persembahan XL Axiata melalui program Sisternet Palembang yang bekerja sama dengan Blogger Crony Community Sabtu (14/9) lalu di Loggo House Palembang.

Kelas ini benar-benar mengupas tuntas soal anak dan gadget dengan menghadirkan Tsurayya Syarif Zain, SPd.I, S.Psi, MA selaku pembicara. Nah, narasumber yang biasa disapa Mbak Aya ini adalah dosen Psikologi, konselor, sekaligus Praktisi Pendidikan & Parenting.

Mbak Aya



Melarang Penggunaan Gadget Tak Lagi Relevan


Tak bisa dipungkiri, gadget sudah jadi bagian kehidupan masa kini. Melarang menggunakan gadget sama saja mundur dari peradaban.

Mbak Aya mengungkapkan, gadget atau gawai di masa sekarang ibarat sebilah pisau. Satu sisi memang bisa berbahaya --terutama bagi anak di bawah umur--, namun juga banyak sisi positifnya yang bermanfaat, seperti :

• media pembelajaran yang efektif
• membuka peluang bergabung dengan komunitas yang positif
• pengayaan kompetensi dan kreativitas


Namun tentu saja kita tidak serta merta menutup mata akan dampak negatifnya. Sebut saja kemungkinan terpapar pornografi, kecanduan, berkurangnya fungsi motorik tubuh, hingga terganggunya zona privasi.

Dalam hal ini, khusus anak di bawah umur, penggunaan gadget memang harus tetap didampingi oleh orang tua. Jangan sampai berlebihan, apalagi mengakibatkan kecanduan.

Orang tua perlu memperkenalkan bentuk kesenangan lain di luar gadget, agar anak tidak terus menerus terfokus pada gadget. Sekalipun digunakan untuk hal-hal positif, segala sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik. Keseimbangan dalam hidup adalah mutlak demi kesehatan fisik dan mental anak.





Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri?

Sampai akhir acara, tidak ada jawaban pasti yang saya peroleh atas pertanyaan ini. Masing-masing dikembalikan lagi pada kebijakan orang tua dan keluarga masing-masing.

Meski demikian, ada rambu-rambu yang mungkin bisa membantu para orang tua mencari waktu terbaik untuk membolehkan anak memiliki gadget sendiri, yakni :

1. Pembatasan

Meski anak boleh-boleh saja dikenalkan pada gadget sedini mungkin (sekali lagi, karena memang sudah zamannya demikian), pembatasan adalah sebuah keharusan. Batasi waktu anak dalam menggunakan gadget sesuai umurnya. Jika anak sudah bisa diskusi, ajak dia menentukan durasi dan waktu yang disepakati. Misal satu jam di akhir pekan.

Dalam hal ini, pastikan Anda konsisten dalam menerapkan aturan. Jangan lupa diskusikan juga konsekuensi yang didapat jika melanggar.

2. Pengawasan

Menurut undang-undang, seseorang yang belum mencapai usia 18 tahun masih dikategorikan sebagai anak. Artinya, orang tua masih bertanggung jawab penuh, dalam hal ini termasuk melakukan pengawasan dalam setiap aspek kehidupannya. Termasuk gadget yang dia “miliki”.

Untuk anak-anak yang masih kecil, pengawasan mungkin bukan masalah besar. Namun untuk anak yang lebih besar (remaja), hal ini seringkali menjadi dilematis karena anak sudah mengerti apa itu privasi. Orang tua tidak bisa seenak udel “merazia” ponsel anaknya sekalipun berhak, karena akan melukai perasaan anak.

Dalam hal ini, maka belajarlah menjadi tipe orang tua yang tegas sekaligus bisa diajak diskusi. Dengan demikian, anak terbiasa terbuka dan komunikatif terhadap orang tuanya. Pola asuh otoriter dan permisif tidak lagi sesuai dalam menghadapi anak zaman now.




3. Perhatikan Kematangan Emosional Anak

Banyaknya umur atau besarnya fisik bukan jaminan anak matang secara psikis dan emosional. Dalam hal ini, memang hanya orang tua sendirilah yang bisa menilai seberapa matang anak-anaknya.

Gadget dan ketidakmatangan emosional seseorang sama sekali bukan kombinasi yang baik. Kita tentunya sepakat, gadget --terutama jika sudah terhubung dengan internet bisa menjadi sangat berbahaya. Cyberbullying, pornografi, pelanggaran privasi, dan sederet kejahatan serta hal negatif lainnya bisa ditemukan dalam genggaman.

Pastikan anak sudah matang secara emosional sebelum memiliki gadgetnya sendiri.

Calon ibu terbaik masa depan 😹


Berdasarkan 3 rambu di atas, saya memutuskan untuk memberi anak saya nanti gadget sendiri jika dia terbukti :

  1. Bertanggung jawab atas dirinya sendiri, salah satunya dengan mampu mengikuti jam batasan yang selama ini diterapkan

  1. Memiliki hidup berkualitas, dalam hal ini mampu menikmati waktu dan kehidupannya di luar gadget, dan seimbang pula antara dunia dan akhirat)
  2. Bisa membangun komunikasi yang terbuka dan dilandasi kepercayaan terhadap orang tuanya. Sehingga jika menemui hal-hal yang tidak diinginkan, dia sudah terbiasa bercerita
  3. Matang secara emosional. Dia masih ngamuk kalau nggak dikasih ponsel? Masih maksa harus dibelikan smartphone tipe ini atau itu? BIG NO! Dia harus mampu mengontrol dirinya sendiri sebelum diberi kepercayaan penuh pada gadget.
  4. Nilai plus jika dia mampu memanfaatkan gadget untuk menaikkan nilai dirinya (mengasah bakat seni, belajar bahasa, berbisnis, mencari uang, dll).

Jika anak belum memenuhi standar saya ini, maka saya hanya sebatas mengenalkan atau memberinya kesempatan untuk menggunakan, namun tidak untuk memilikinya sendiri.


Terima Kasih Sisternet dan Blogger Crony Community

Terus terang, saya baru tahu tentang Sisternet itu setelah datang ke acara ini. Jadi, Sisternet itu adalah program bentukan XL Axiata yang bertujuan memberikan edukasi, khususnya literasi digital kepada kaum perempuan. Secara, kaum hawa ini lebih senang belajar bersama kaum sendiri.


Mbak Astri




Ferdinand Oktavian  selaku Head of Sales XL Axiata Greater Palembang didampingi Astri Mertiana selaku Sisternet Partnership Management XL Axiata mengatakan, sejak diluncurkan 4 tahun lalu atau pada tahun 2015, Program Sisternet telah menjadi pelopor dalam memprakarsai solusi untuk berbagai masalah sosial yang sering dihadapi oleh wanita, termasuk para ibu.


“Diperlukan pengetahuan, pemahaman dan keahlian  untuk melakukan pengawasan. Parenting Festival seperti ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi orang tua untuk memahami pentingnya adaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini,” kata Astri.

Agenda ini juga jadi ajang ngumpul para blogger Palembang sekaligus meet perdana saya dengan Mbak Wawa alias Wardah Fajri, yakni Owner Digital Kreativ Hub & Pendiri Bloggercrony Community.

Sayang waktu beliau di Palembang mepet banget, jadi nggak sempat ngobrol banyak. Well, tetap thank you banget lho, Mbak, sudah diundang ke acara kece macem ini. Ilmunya dapet, fun-nya dapet … masih dapet bonus hadiah Tumblr dan pulsa XL pula karena menang kuis 😉

Foto bersama pemenang kuis (foto : Bimo Rafandha)


Sampai jumpa lagi lain waktu.















0

Pucuk Coolinary Festival Palembang

Temukan Rasa Favoritmu !


Bersama teman Internasional di Pucuk Coolinary Festival



Berhubung Palembang nggak punya pantai atau gunung, masyarakatnya menjadikan kuliner sebagai pelampiasan kalau mau rekreasi. Nggak heran kalau kota tua ini kemudian menyimpan potensi kekayaan kuliner dengan cita rasa unik yang diciptakan sendiri oleh warganya yang multietnis.

Atas dasar inilah, PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group) selaku produsen Teh Pucuk Harum, minuman teh kemasan lokal menggelar sebuah festival kuliner terbesar bertajuk #PucukCoolinaryFestival. Informasi ini saya dapatkan saat menghadiri Media Gathering di Hotel Harper Palembang pada Kamis (5/9) lalu. Kebetulan saya dan rekan-rekan blogger juga turut diundang.



Selain bisa intip-intip persiapan apa saja yang sudah mereka lakukan, ada diskusi bareng dengan pemateri dari  Pak Kitto Kristanto selaku Junior Brand Manager Teh Pucuk Harum dan Mbak Dina Oktaviany selaku foodies yang punya akun kuliner di Palembang yaitu makanpakereceh.plg. Oh, ada juga mini kontes makan mie pedas dengan hadiah voucher belanja ratusan ribu.

Jadi Pak Kitto bilang, Palembang ini kota ketiga yang didatangi Pucuk Coolinary Festival setelah sebelumnya sukses digelar di kota Yogyakarta dan Medan. “Kota Palembang kami pilih karena perkembangan usaha kuliner di kota Palembang sedang berkembang pesat. Ini terbukti dengan kian maraknya pelaku usaha kuliner lokal yang muncul, baik kuliner legendaris maupun  yang hits kekinian di kalangan masyarakat,” jelas Kitto.


Mengusung tagline Temukan Rasa  Favoritmu, Pucuk Coolinary Festival diselenggarakan selama 2 hari yakni tanggal 7-8 September di lapangan parkir Palembang Trade Center (PTC) Mall. Ada lebih dari 100 tenant yang ikut serta dan terbagi dalam tiga zona yakni Manis, Pedas, dan Gurih.




Wow. Pasti seru tuh. Kapan lagi coba bisa mencicipi begitu banyak  makanan di satu tempat saja? Mbak Dina dari @makanpakereceh.plg pun sepakat, dia bilang, dengan adanya festival kuliner ini, kita dapat mengetahui dan mencicipi kuliner dengan beragam pilihan rasa yang mungkin belum kita ketahui. “Selain itu, Pucuk Coolinary Festival juga mendorong para UMKM makanan untuk terus berinovasi dalam menyajikan makanan. Bisa membuat masyarakat mengenal lebih dekat apa saja kuliner kebanggaan Palembang yang mungkin selama ini belum diketahui kelezatan Dan keunikannya,” kata Dina

Waduh, benar-benar bikin nggak sabar untuk segera hadir ke festivalnya.


Hari yang ditunggu itu akhirnya tiba …

Pengguntingan pita : Pucuk Coolinary Festival resmi dibuka


Yuhuu, weekend juga akhirnya. Sabtu (7/9), saya bersama teman-teman dari Blogger Palembang sudah tiba di TKP sejak pagi. Kemeriahan langsung berasa dengan area festival terbuka yang didominasi warna merah, padahal acara belum dimulai karena masih mau menunggu sejumlah pejabat yang akan membuka festival secara resmi.

Baru sekira pukul 10 acara dimulai, dengan sederet agenda ceremonial seperti kata sambutan, pengguntingan pita, dan penekanan bel sirine pertanda Festival resmi dibuka. Hadir dalam agenda tersebut kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Hj. Ernila Rizar, MM mewakili Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, H. Isnaini Madani, dan National Sales & Promotion Head PT. Mayora Indah Tbk., Henry David Kalangie.

Henry David Kalangie memberikan kata sambutan


Saya sendiri sudah tidak sabar menjelajah area festival. Diawali dengan gerbang utama, sejauh mata memandang cuma terlihat stand-stand makanan di kiri dan kanan lorong. Aroma lezat yang tercium mulai menerbitkan liur.

Terus terang saya bingung mau pilih mencicip makanan yang mana. Ya, saking banyaknya. Lagipula, kapasitas perut dan kantong saya kan terbatas. Untunglah, pembagian zona rasa yang ada sangat membantu. Tinggal pilih di zona gurih dan manis karena sudah pasti sesuai selera. Sementara zona pedas, mungkin bakal dilirik saja. Saya kurang bisa makan pedas soalnya. Eh, tapi belum tentu ding. Siapa tahu justru lebih berselera.



Seperti namanya, di zona gurih terdapat stand-stand makanan bercita rasa gurih. Makanan khas Palembang seperti pempek, pindang, dan mie celor ada di sini. Ada pula cilok, soto, onigiri, pizza dan sederet makanan lainnya. Saya sendiri akhirnya pilih Tahu petis dan kepiting crispy.

Di zona manis, pilihan makanan didominasi snack dan minuman. Kue-kue, cake, dan aneka es menunggu dicicipi. Ada pula yang jual buah dan salad.


Sementara di zona pedas didominasi makanan “berat”.  Nasi, bakso, mie ayam diantaranya. Ada pula snack-snack yang tentunya pedas dan rujak buah.

Semua makanan itu, kalau beli pake dompet digital DANA, bisa dapat cash back 50% lho. Hoho, asyik kan? Ga bikin kantong kempes.


Yang seru di festival ini, pengunjung bisa mendapatkan pempek gratis dengan hanya menunjukkan 2 kemasan botol Teh Pucuk Harum. Boleh yang masih ada isinya ataupun sudah kosong. Tidak usah khawatir bakal kehabisan, karena panitia menyiapkannya ga tanggung-tanggung : 10.000 porsi!




Nggak usah bingung juga cari Teh Pucuk Harum-nya. Tinggal beli sama mbak-mbak SPG yang tersebar di sepanjang area, atau beli di Pucuk Harum Centre yang berada tepat di tengah-tengah lokasi festival.

Terus juga nggak melulu soal makanan, di panggung utama juga ada live music sebagai hiburan. Hamparan bean bag yang ada di depan panggung enak buat duduk-duduk, sekadar melepas lelah kalau capek berkeliling. Eh, ada berbagai lomba juga lho kaya lomba makan mie pedas sama intagram photo contest. Dan yang paling heboh tentunya ada undian dengan hadiah utama berupa 2 sepeda motor NMax.



Apa semua keseruan ini cuma berlaku buat pengunjung? Nggak dong, Teh Pucuk Harum juga kasih apresiasi buat para tenant sebagai bagian dari UMKM Indonesia lewat agenda “Pemilihan Tenant Favorit”. Ada hadiah jutaan rupiah buat tenant yang pemenangnya dipilih langsung oleh pengunjung.


Sarana Promosi Kekayaan Kuliner Lokal ke Lidah Internasional




Meski di awal diniatkan sebagai event berskala lokal, namun Pucuk Coolinary Festival Palembang rupanya mampu menarik perhatian orang asing juga lho.

Saya bertemu sejumlah teman dari luar negeri di festival ini. Beberapa di antaranya sudah saya kenal terlebih dahulu seperti Xiao Chen dari Cina dan Dilumi dari Sri Lanka. Namun pada hari kedua festival, Minggu (8/9), mereka mengajak lebih banyak lagi teman-teman mereka yang sama-sama ikut semacam program pertukaran pemuda.

Saya lalu mengenal Janel dari Filipina, Hisyam dari (kalau tidak salah dengar) Aljazair , dan Kho (aduh, bener nggak tulisannya ya?) dari Vietnam. Kesempatan banget tuh mengenalkan kuliner lokal ke mereka.

Kebanyakan sih mereka masih belum berani mencoba yang pedas. Namun untuk yang gurih dan manis, mereka suka lho. Entah berapa banyak makanan yang pindah ke perut selama kami ngobrol malam itu.




Xiao Chen yang baru pertama mencoba cilok (kalau pempek udah sering dia), langsung jatuh hati. Rasa dan baunya mengingatkan dia pada salah satu makanan tradisional di negaranya. Dia juga mengungkapkan kekagumannya pada keberagaman kuliner Indonesia. “Saya tidak pernah tahu ada begitu banyak jenis makanan di Indonesia,” ujarnya dalam Bahasa Inggris.

Sayang, Pucuk Food Coolinary ini cuma dua hari saja. Belum puas rasanya menikmati. Tapi bersyukur banget bisa menjadi bagian keseruannya. Semoga tahun tahun mendatang bisa kembali lagi ya ...

Eh, setelah Palembang, bakal ada Kota lain juga lho yang akan menyusul didatangi Pucuk Food Coolinary. Kalian bisa pantengin terus update-nya di website atau akun medsosnya Teh Pucuk Harum 😉


Teh Pucuk Harum, karena teh terbaik ada di pucuknya.

0

Baca juga

Mimpi 15.529 Km

Tulisan ini dibuat dengan rasa rindu yang sangat, pada sosok manusia paling kontradiktif yang pernah kukenal : Papa. Mimpi 15.529 km | kuc...