Menu

Pucuk Coolinary Festival Palembang : Sukses Promosikan Kekayaan Cita Rasa Lokal ke Lidah Internasional

Pucuk Coolinary Festival Palembang

Temukan Rasa Favoritmu !


Bersama teman Internasional di Pucuk Coolinary Festival



Berhubung Palembang nggak punya pantai atau gunung, masyarakatnya menjadikan kuliner sebagai pelampiasan kalau mau rekreasi. Nggak heran kalau kota tua ini kemudian menyimpan potensi kekayaan kuliner dengan cita rasa unik yang diciptakan sendiri oleh warganya yang multietnis.

Atas dasar inilah, PT Tirta Fresindo Jaya (Mayora Group) selaku produsen Teh Pucuk Harum, minuman teh kemasan lokal menggelar sebuah festival kuliner terbesar bertajuk #PucukCoolinaryFestival. Informasi ini saya dapatkan saat menghadiri Media Gathering di Hotel Harper Palembang pada Kamis (5/9) lalu. Kebetulan saya dan rekan-rekan blogger juga turut diundang.



Selain bisa intip-intip persiapan apa saja yang sudah mereka lakukan, ada diskusi bareng dengan pemateri dari  Pak Kitto Kristanto selaku Junior Brand Manager Teh Pucuk Harum dan Mbak Dina Oktaviany selaku foodies yang punya akun kuliner di Palembang yaitu makanpakereceh.plg. Oh, ada juga mini kontes makan mie pedas dengan hadiah voucher belanja ratusan ribu.

Jadi Pak Kitto bilang, Palembang ini kota ketiga yang didatangi Pucuk Coolinary Festival setelah sebelumnya sukses digelar di kota Yogyakarta dan Medan. “Kota Palembang kami pilih karena perkembangan usaha kuliner di kota Palembang sedang berkembang pesat. Ini terbukti dengan kian maraknya pelaku usaha kuliner lokal yang muncul, baik kuliner legendaris maupun  yang hits kekinian di kalangan masyarakat,” jelas Kitto.


Mengusung tagline Temukan Rasa  Favoritmu, Pucuk Coolinary Festival diselenggarakan selama 2 hari yakni tanggal 7-8 September di lapangan parkir Palembang Trade Center (PTC) Mall. Ada lebih dari 100 tenant yang ikut serta dan terbagi dalam tiga zona yakni Manis, Pedas, dan Gurih.




Wow. Pasti seru tuh. Kapan lagi coba bisa mencicipi begitu banyak  makanan di satu tempat saja? Mbak Dina dari @makanpakereceh.plg pun sepakat, dia bilang, dengan adanya festival kuliner ini, kita dapat mengetahui dan mencicipi kuliner dengan beragam pilihan rasa yang mungkin belum kita ketahui. “Selain itu, Pucuk Coolinary Festival juga mendorong para UMKM makanan untuk terus berinovasi dalam menyajikan makanan. Bisa membuat masyarakat mengenal lebih dekat apa saja kuliner kebanggaan Palembang yang mungkin selama ini belum diketahui kelezatan Dan keunikannya,” kata Dina

Waduh, benar-benar bikin nggak sabar untuk segera hadir ke festivalnya.


Hari yang ditunggu itu akhirnya tiba …

Pengguntingan pita : Pucuk Coolinary Festival resmi dibuka


Yuhuu, weekend juga akhirnya. Sabtu (7/9), saya bersama teman-teman dari Blogger Palembang sudah tiba di TKP sejak pagi. Kemeriahan langsung berasa dengan area festival terbuka yang didominasi warna merah, padahal acara belum dimulai karena masih mau menunggu sejumlah pejabat yang akan membuka festival secara resmi.

Baru sekira pukul 10 acara dimulai, dengan sederet agenda ceremonial seperti kata sambutan, pengguntingan pita, dan penekanan bel sirine pertanda Festival resmi dibuka. Hadir dalam agenda tersebut kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sumatera Selatan, Ir. Hj. Ernila Rizar, MM mewakili Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, H. Isnaini Madani, dan National Sales & Promotion Head PT. Mayora Indah Tbk., Henry David Kalangie.

Henry David Kalangie memberikan kata sambutan


Saya sendiri sudah tidak sabar menjelajah area festival. Diawali dengan gerbang utama, sejauh mata memandang cuma terlihat stand-stand makanan di kiri dan kanan lorong. Aroma lezat yang tercium mulai menerbitkan liur.

Terus terang saya bingung mau pilih mencicip makanan yang mana. Ya, saking banyaknya. Lagipula, kapasitas perut dan kantong saya kan terbatas. Untunglah, pembagian zona rasa yang ada sangat membantu. Tinggal pilih di zona gurih dan manis karena sudah pasti sesuai selera. Sementara zona pedas, mungkin bakal dilirik saja. Saya kurang bisa makan pedas soalnya. Eh, tapi belum tentu ding. Siapa tahu justru lebih berselera.



Seperti namanya, di zona gurih terdapat stand-stand makanan bercita rasa gurih. Makanan khas Palembang seperti pempek, pindang, dan mie celor ada di sini. Ada pula cilok, soto, onigiri, pizza dan sederet makanan lainnya. Saya sendiri akhirnya pilih Tahu petis dan kepiting crispy.

Di zona manis, pilihan makanan didominasi snack dan minuman. Kue-kue, cake, dan aneka es menunggu dicicipi. Ada pula yang jual buah dan salad.


Sementara di zona pedas didominasi makanan “berat”.  Nasi, bakso, mie ayam diantaranya. Ada pula snack-snack yang tentunya pedas dan rujak buah.

Semua makanan itu, kalau beli pake dompet digital DANA, bisa dapat cash back 50% lho. Hoho, asyik kan? Ga bikin kantong kempes.


Yang seru di festival ini, pengunjung bisa mendapatkan pempek gratis dengan hanya menunjukkan 2 kemasan botol Teh Pucuk Harum. Boleh yang masih ada isinya ataupun sudah kosong. Tidak usah khawatir bakal kehabisan, karena panitia menyiapkannya ga tanggung-tanggung : 10.000 porsi!




Nggak usah bingung juga cari Teh Pucuk Harum-nya. Tinggal beli sama mbak-mbak SPG yang tersebar di sepanjang area, atau beli di Pucuk Harum Centre yang berada tepat di tengah-tengah lokasi festival.

Terus juga nggak melulu soal makanan, di panggung utama juga ada live music sebagai hiburan. Hamparan bean bag yang ada di depan panggung enak buat duduk-duduk, sekadar melepas lelah kalau capek berkeliling. Eh, ada berbagai lomba juga lho kaya lomba makan mie pedas sama intagram photo contest. Dan yang paling heboh tentunya ada undian dengan hadiah utama berupa 2 sepeda motor NMax.



Apa semua keseruan ini cuma berlaku buat pengunjung? Nggak dong, Teh Pucuk Harum juga kasih apresiasi buat para tenant sebagai bagian dari UMKM Indonesia lewat agenda “Pemilihan Tenant Favorit”. Ada hadiah jutaan rupiah buat tenant yang pemenangnya dipilih langsung oleh pengunjung.


Sarana Promosi Kekayaan Kuliner Lokal ke Lidah Internasional




Meski di awal diniatkan sebagai event berskala lokal, namun Pucuk Coolinary Festival Palembang rupanya mampu menarik perhatian orang asing juga lho.

Saya bertemu sejumlah teman dari luar negeri di festival ini. Beberapa di antaranya sudah saya kenal terlebih dahulu seperti Xiao Chen dari Cina dan Dilumi dari Sri Lanka. Namun pada hari kedua festival, Minggu (8/9), mereka mengajak lebih banyak lagi teman-teman mereka yang sama-sama ikut semacam program pertukaran pemuda.

Saya lalu mengenal Janel dari Filipina, Hisyam dari (kalau tidak salah dengar) Aljazair , dan Kho (aduh, bener nggak tulisannya ya?) dari Vietnam. Kesempatan banget tuh mengenalkan kuliner lokal ke mereka.

Kebanyakan sih mereka masih belum berani mencoba yang pedas. Namun untuk yang gurih dan manis, mereka suka lho. Entah berapa banyak makanan yang pindah ke perut selama kami ngobrol malam itu.




Xiao Chen yang baru pertama mencoba cilok (kalau pempek udah sering dia), langsung jatuh hati. Rasa dan baunya mengingatkan dia pada salah satu makanan tradisional di negaranya. Dia juga mengungkapkan kekagumannya pada keberagaman kuliner Indonesia. “Saya tidak pernah tahu ada begitu banyak jenis makanan di Indonesia,” ujarnya dalam Bahasa Inggris.

Sayang, Pucuk Food Coolinary ini cuma dua hari saja. Belum puas rasanya menikmati. Tapi bersyukur banget bisa menjadi bagian keseruannya. Semoga tahun tahun mendatang bisa kembali lagi ya ...

Eh, setelah Palembang, bakal ada Kota lain juga lho yang akan menyusul didatangi Pucuk Food Coolinary. Kalian bisa pantengin terus update-nya di website atau akun medsosnya Teh Pucuk Harum 😉


Teh Pucuk Harum, karena teh terbaik ada di pucuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca juga

Mimpi 15.529 Km

Tulisan ini dibuat dengan rasa rindu yang sangat, pada sosok manusia paling kontradiktif yang pernah kukenal : Papa. Mimpi 15.529 km | kuc...